02

29.5K 1.8K 41
                                    

Pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari

"Yeobo, aku harus pergi sekarang, ada operasi pagi ini.."

"Aissh Jinjja ini masih stengah 7 pagi" keluh Yoo Shi Jin.

Kang Mo Yeon mengecup pipi Yoo Shi Jin. "Arra(aku tau)" ia pun tersenyum manis pada suaminya, walaupun mereka sudah tinggal bersama selama 17 tahun tapi pesona seorang Kang Mo Yeong masih membuat Yoo Shi Jin terpana.

"mianhae,  tapi ini soal hidup dan mati seseorang" tambah nya lagi.

"Arra.. Arra.." jawab Yoo Shi Jin sambil mem pout-kan bibirnya.

"Hahahaha"

"Wae, wae? kau menertawakanku?"

"Anniyo(tidak)"

"Aisshh kau masih sangat cantik di usiamu yang sekarang" goda Yoo Shi Jin.

"Mwo? maksudmu aku sudah mulai..."

Kang Mo Yeon berhenti bicara saat mendengar suara pintu kamar terbuka.

"Ahh Se Na-ya, kemari kita sarapan.." ajak Yoo Shi Jin.

"Pagi ini aku ada kelas olahraga aku harus berangkat sekarang, aku pergi"

Yoo Se Na berjalan begitu saja melewati kedua orang tuanya, bahkan ia tidak melirik mereka sama sekali.

"Yaa! Yaa! .. Yoo Se Na!! kau tidak akan sarapan?" Teriak Yoo Shi Jin.

"Lihatlah tingkah anakmu itu, aissh Jinjja, aisshh" keluh Kang Mo Yeon sembari duduk di meja makan.

"Yaa!, dia anakmu juga"

Yoo Shi Jin memberikan roti yang sudah ia lumuri dengan selai kacang kepada Kang Mo Yeon.

"Cah.. ini untuk uri yeobo"

"Gomaptta"

"Ahh bagaimana ini aku sudah membuatkan sarapan untuk Se Na roti selai strawberry kesukaannya, sekarang mau di apakan roti ini?" Yoo Shi Jin menatap sedih pada roti di depan nya.

"Kau makan saja sen.. uekkk"

"Ahh Kang Mo Yeon, Gwaenchana(kau baik-baik saja)?"

Kang Mo Yeon berlari menuju toilet di ikuti Yoo Shi Jin.

"Chagi-yaa, Gwaenchana hemm?"

"Ne.." teriak Kang Mo Yeon dari dalam kamar mandi.

***

Yoo Se Na sudah ada di halte bus, luka di pipinya kini sudah terbalut plester berwarna biru. Rambutnya masih di ikat satu ia tidak pernah suka rambut nya terurai dengan bebas.

Bus sekolah pun datang ia masuk dengan siswa-siswi lainnya yang sama-sama menunggu Bus. Yoo Se Na memilih kursi yang dekat dengan jendela. Terdengar suara bising di dalam bus, ini bukan hal yang aneh lagi untuk Yoo Se Na sudah di pastikan keributan itu adalah ulah Choi Sung Jae. Demi kedamaian di dalam bus Yoo Se Na mengeluarkan Earphone nya dan mendengarkan beberapa lagu, pandangan nya hanya tertarik di balik jendela bus.

Choi Sung Jae yang sedang menggangu adik kelas nya mengalihkan pandangannya pada Se Na, ia tersenyum licik dan menghampiri Se Na. Siswa-siswi yang ada di dalam Bus saling berbisik.

"Yaa!, benar-benar Choi Sung Jae dia cari masalah lagi dengan Yoo Se Na?"

"Sekarang dia mau berulah apa lagi?"

"Choi Sung Jae tidak akan pernah berhenti sampai dia benar-benar mengalahkan Se Na"

"Kenapa dia harus berbuat seperti itu, Yoo Se Na kan perempuan"

"Apa kau tidak tau hah, walaupun Se Na perempuan dia itu jago bela diri bahkan dia sudah sabuk merah di usianya sekarang, dan Sung Jae selalu kalah tarung dengan nya"

"Jinjja-yoo (beneran)?"

"Jinjja(bener)aku kan sekelas dengan mereka"

"Sayang sekali aku tidak sekelas dengan kalian, jadi aku tidak bisa melihat mereka berkelahi hihi tapi Yoo Se Na jago berkelahi ya?"

"Tentu saja, tidak heran dia jago berkelahi dia kan anak dari tentara"

"Wahh Daebak aku kemarin melihat Appa nya, aku tidak menyangka kalau Appa Se Na seorang tentara, dia itu cocoknya sebagai Aktor"

"Ne, aku setuju.."

"Yaaa!!!"

Ocehan kedua siswi tadi pun terhenti saat mereka mendengar teriakan Choi Sung Jae.

Sung Jae sudah sangat kesal karena Se Na tidak menanggapinya, dengan sengaja ia menarik Earphone dari telinga Se Na berusaha memancing amarahnya. Yoo Se Na hanya menghela nafas panjang, tak lama bus berhenti siswa-siswi lain masuk termasuk Seo Ha Myung, ia melihat Sung Jae tengah berdiri di dekat kursi Se Na.

"Apa lagi sekarang.." gumam nya.

Se Na berdiri dan memandang tajam pada Sung Jae.

"Bisakah kau tidak membuat ulah satu detik saja, kau benar-benar membuatku muak! Sekarang kau mau apa lagi hah?" 

Sung Jae hanya menatap Se Na, di wajah nya masih ada bekas luka pukulan Se Na. Seo Ha Myung khawatir kalau Sung Jae dan Se Na akan membuat masalah baru, apalagi Se Na hanya di beri satu kesempatan lagi. Ha Myung yang masih di dekat pintu Bus menghampiri mereka berdua.

Sung Jae masih memandang Se Na, tanpa bicara sedikit pun.

"Wae, kenapa kau diam, sekarang kau-"

Sung Jae mendekatkan wajahnya pada Se Na dan mengecup pipi Se Na secara tiba-tiba. Semua anak-anak di dalam Bus terkejut, termasuk Ha Myung yang seketika menghentikan langkahnya.

***

To Be Continued..






B I A Y I C

Descendants Of The Sun (FF) PART ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang