Bab 5 : Kepingan Masa Lalu

Start from the beginning
                                    

Selama beberapa menit pria itu berdebat dengan pikirannya. Haruskah ia menyusul Kelsey? Bukan untuk memata-matai, hanya ingin memastikan gadis itu sungguh baik-baik saja. Tapi ... bagaimana jika Kelsey berpikir ada sesuatu yang ganjil pada Hunter?

"Ah, sial!"

Begitu kata makian itu terucap, Hunter bangkit berdiri dan keluar dari apartemennya. Ia melangkah cepat menuruni anak-anak tangga. Sama sekali tidak memikirkan hal lain, kecuali fakta bahwa ia harus sampai di ujung jalan Wesfield secepat mungkin.

Namun begitu Hunter menjejakkan kaki di pelataran parkir apartemen, seseorang menghentikan langkahnya.

Connor Eiren.

"Uh ... Mr. Barthram, apa kau...." Connor memandang ke segala arah dengan gugup. "Apa kau tahu di mana kakakku? Kau—"

"Kau mengirim pesan pada Kelsey beberapa saat yang lalu," sela Hunter. "Kau berkata akan menemuinya di ujung jalan Wesfield."

Connor mengerjap. Matanya menatap Hunter dengan sirat bingung.

Dan tanpa berpikir dua kali Hunter mulai berlari.

"Mr. Barthram!"

Hunter tidak memedulikan seruan itu. Yang ia tahu, ia harus menemukan Kelsey secepatnya.

Ketika dua blok telah terlalui, Hunter mendengar suara jeritan. Mata hijaunya nyalang menyisir setiap tempat, hingga akhirnya terhenti pada sosok Kelsey yang terduduk di aspal dengan bahu berguncang keras.

"Kelsey, apa yang terjadi?" tanya Hunter begitu ia sampai di hadapan Kelsey.

Gadis itu tidak menjawab. Larut dalam sedu-sedannya. Sama sekali tidak bergerak meski Hunter berusaha meraihnya.

"Sial!" maki Hunter lirih. Ia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Kelsey tidak terlihat baik-baik saja. Apa yang sebenarnya terjadi?

Connor sampai di tempat mereka dan langsung berlutut di samping Kelsey.

"Kelsey, ada apa? Apa yang terjadi? Apa kau terluka?" tanya Connor panik.

"Kita harus membawanya pulang," ucap Hunter.

Tanpa banyak pertanyaan, Connor membantu Hunter untuk mengangkat Kelsey. Sepuluh menit kemudian, Kelsey sudah berada di dalam apartemennya. Hunter mendudukkan gadis itu di sofa, sementara Connor mengambil segelas air dari dapur.

"Kelsey, apa yang terjadi?" tanya Hunter pelan. "Mengapa kau menangis? Apa kau bertemu seseorang?"

Hening. Tidak ada jawaban.

"Kau bisa mendengarku? Kelsey, jika ada—"

"Pergi," sela Kelsey lirih.

Hunter terdiam.

"Aku ingin sendiri," lanjut Kelsey dengan suara lemah.

Meski enggan meninggalkan Kelsey dalam keadaannya yang seperti itu, akhirnya Hunter berdiri dan melangkah keluar dari apartemen. Connor mengikutinya.

"Apa maksudmu ketika kau berkata aku mengirim pesan pada kakakku?" tanya Connor,

Hunter mengusap wajahnya, lalu mengembuskan napas.

"Kelsey pergi setelah mendapat pesan darimu. Ia berkata kau memintanya untuk datang ke ujung jalan. Ia berpikir kau akan memaafkannya," jawab Hunter.

Lost Girl (Lost #2)Where stories live. Discover now