Rumah Sakit

138 9 0
                                    

Author P.O.V★

Amanda sudah 4 hari tak sadarkan diri di rumah sakit. Semua sahabat dan kerabat terlihat khawatir. Terlebih lagi Liam dan Devan. Dokter mengatakan Amanda pingsan kerena tress. Itu akibat terlalu banyak tekanan yang dialami oleh Amanda.

Memang akhir-akhir ini banyak masalah menghampiri Amanda. Mulai masalah cinta segitiganya dengan sahabatnya. Hingga masalah kepindahan keluarganya yang hanya tinggal 3 bulan lagi. Semuanya membuat fisik Amanda drop. Hingga berujung ke rumah sakit.

Hari ini rencananya Adrian dan yang lain akan menjenguk Amanda yang sampai sekarang belum sadar juga. Liam dan Devan benar-benar tak sabar untuk sampai di rumah sakit. Sampai di kamar Amanda, mereka masuk bersama. Dilihatnya Amanda yang terbaring lemah dan belum sadarkan diri.

"Hai Amanda! Hai Nathan!" Sapa Julia, Adrian, dan Alex. Sementara Liam dan Devan masih memerhatikan Amanda.

"Oh, hai kalian!" Sapa Nathan yang memang sedang menjaga Amanda.

"Gimana kondisi Amanda sekarang?" Tanya Adrian.

"Dia masih stabil, dokter bilang dia akan bangung sekitar 2-3 hari kemudian." Jelas Nathan

"Hm..., Liam, Devan bisa kalian ikut denganku? Ada yang ingin ku katakan pada kalian." Ucap Nathan.

"Baiklah." Jawab mereka serempak.

Nathan, Liam, dan Devan pun pergi dari kamar Amanda. Meninggalkan Amanda bersama Julia, Adrian, dan Alex. Mereka oun pergi ke taman dekat rumah sakit

"Apa yang ingin kau katakan Nathan?" Tanya Liam.

"Katakan padaku, apa kalian benar-benar mencintai Amanda?" Ucap Nathan

"Apa?" Tanya Liam dan Devan serempak.

"Kalian pikir aku tak tau kalau kalian berdua menyukai adikku, hah?!" Ucap Nathan.

"Ya, tentu saja aku mencinta Amanda. Aku sangat menyayanginya!" Ucap Devan mantap.

"Bagus! Bagaimana denganmu Liam?" Tanya Nathan.

"Aku bukan hanya mencintainya. Tapi sangat! Aku sangat mencintainya Nathan. Dia seperti tanggung jawabku selama ini." Jelas Liam.

"Aku suka alasanmu Liam."

"Oke, dengarkan aku. Aku memang kakak Amanda tapu semua keputusan ada ditangan dia. Siapa pun yang dipilihnya harus bisa menjaganya. Menjaga perasaannya. Jika aku mendengar salah satu dari kalian menyakitinya, maka aku akan menjauhkan Amanda dari kalian berdua!" Ancam Nathan.

"Bagaimana caranya kau menjauhkan Amanda dari kami?" Tanya Devan.

"Aku akan mengirimnya ke luar negri. Dan memutuskan semua komunikasi dari kalian!"

"Apa?!"

"Aku tak ingin dia menangis terus-menerus hanya karna dua orang cowok yang bisa saja melukai hatinya. Jadi kuharap kalian berdua bisa menjaga Amanda." Jelas Nathan.

"Baiklah, aku akan menjaganya." Ucap Devan.

"Dia tanggung jawabku, jadi aku harus melindunginya." Ucap Liam

"Bagus!"

"Nathan! Nathan!" Teriak dari seseorang. Orang itu adalah Alex.

"Ada apa Alex?"

"Amanda, Amanda!"

"Ada apa dengan Amanda?" Tanya Nathan panik. Bukan hanya dia tapi juga Liam dan Devan.

"Dia..., dia... sudah bangun!" Ucap Alex.

Tanpa harus menjawab perkataan Alex. Nathan, Liam, dan Devan segera berlari menuju kamar Amanda. Sampai di sana, mereka sudah bisa melihat Amanda sedang berbicara dengan Julia.

"Amanda!" Ucap Nathan.

"Nathan." Balas Amanda dengan nada lemah.

"Nathan, kenapa aku bisa disini. Bukannya kita harusnya ada di meja makan?" Tanya Amanda.

"Kamu pingsan gara-gara terlalu banyak tekanan. Kata dokter kamu pingsan, tapi itu bikin Mama sama Papa khawatir sama kamu. Bahkan Papa bela-belain buat pulang biar bisa liat kamu." Jelas Nathan.

"Oh..., banyak tekanan ya? Pasti gara-gara aku terlalu banyak memikirkan kepindahan itu." Ucap Amanda tanpa sadar bahwa ucapannya tadi membuat wajah taman-tamannya menjadi bingung+kaget.

"Kamu mau pindah Manda?" Tanya Adrian.

"Iya kami akan pindah." Jawab Nathan.

"Apa maksudmu Nathan?! Kau bilang jika diantara aku dan Liam yang menyakiti Amanda kau akan memindahkannya ke luar negri. Tapi kenapa sekarang kalian berdua yang pindah?!" Ucap Devan tidak terima.

"Aku memang bilang seperti itu. Tapi ini rencana orang tua kami. 3 bulan lagi kami akan pindah." Ucap Nathan.

"Nathan, sudahlah. Kenapa malah diperjelas lagi?" Tanya Amanda.

"Oh ya! Kalian mau sampai kapan disini? Ini udah malem lho!" Ucap Amanda.

"Jadi ceritanya ngusir nih?" Canda Alex.

"Enggak Alex, maksudku apa kalian nanti gak dicarin orang rumah?"

"Dicariin kok, ya udah, kami pulang dulu Amanda." Ucap Adrian.

"Iya, besok kami datang lagi. Iya gak Liam, Devan?" Tanya Julia.

"Iya."

"Ya udah kami pulang dulu, bye!" Pamit Adrian.

"Bye!" Ucap Nathan dan Amanda.

Telepatis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang