Strings

Chapter 2

Nadine kembali membuka akun instagram Michael, siapa tahu Michael pernah berfoto dengan semua personel 5 Seconds of Summer dan men-tag nya.

"Ya Tuhan, kenapa tidak langsung ke akun 5SOS nya saja? Bodohnya aku," ujar Nadine sambil menepuk dahi.

"Nah ini dia!" Nadine langsung meng-klik username 5SOS.

Foto terakhir yang mereka posting adalah Ashton yang sedang tersenyum kuda sambil memegang stik drumnya. Ia terlihat sangat lucu di sana.

Scrolldown ...

Scrolldown ...

Ya! Akhirnya Nadine menemukan foto empat pria berangkulan dan tersenyum ke arah kamera. Ia membukanya, agar bisa melihat lebih jelas lagi, siapa satu pria yang belum ia ketahui tersebut.

"Calum Hood? Ini personil keempatnya? Kenapa ia seperti orang ... Asia?" gumam Nadine penasaran. Jangan-jangan Calum Hood ini orang Indonesia seperti dirinya. Atau Thailand? Philipina? China? Nadine tidak tahu.

Dan disinilah Nadine. Menggali akun instagram Calum Hood si pria berwajah Asia yang memiliki senyum manis dan entah kenapa itu membuat Nadine tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentangnya.

Selama ia men-stalk instagram Calum, selama itu pula senyuman Nadine tidak pernah hilang dari bibir merah mudanya. Tetapi detik berikutnya, ia membulatkan mata ketika jempolnya tak sengaja menekan love di salah satu foto Calum. Dan parahnya, foto itu sudah di posting Calum sejak 57 minggu yang lalu. Memalukan. Nadine ketahuan.

"Shit! Apa yang baru saja aku lakukan?!" Nadine mulai panik.

***

Keempat pria ini baru saja selesai berlatih dengan instrumen musik andalan mereka masing-masing di salah satu studio musik di daerah Sydney. Mereka terlihat sedang istirahat ditemani ponsel, makanan, dan minuman di sekelilingnya.

Ya, siapa lagi kalau bukan Luke, Ashton, Michael, dan Calum? Personil 5 Seconds of Summer yang sekarang sedang populer di kalangan pengguna YouTube dan seantero Norwest Christian College.

Di 5SOS ini ada Luke Hemmings yang berkedudukan sebagai lead vocal sekaligus gitaris, Michael Clifford sebagai gitaris, dan Calum Hood sebagai bassis, juga Ashton Irwin sebagai drumer.

"Jadi, setelah ini apa yang akan kita lakukan?" tanya pria berambut hijau, Michael.

"Aku ingin membeli coffee, mungkin Starbuck pilihan yang bagus." saut Ashton sambil membetulkan bandana merahnya.

"Aku setuju denganmu," Luke mengangguk-anggukan kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu. Bagaimana denganmu Calum?" Michael mengalihkan pandangannya pada pria yang sedang sibuk berkutat dengan ponselnya.

"Um, aku akan mengantar dulu Mali ke rumah temannya. Nanti aku akan menyusul," ucapnya diberi anggukan oleh ketiga kawannya.

Selagi Michael, Ashton, dan Luke membereskan peralatan musik dan bersiap untuk pergi, Calum malah asyik membuka akun instagramnya. Akhir-akhir ini hampir semua akun sosial medianya sering dibanjiri like, komentar, bahkan pesan langsung atau direct massage.

Ding!

Satu notifikasi masuk dari instagramnya. Seseorang menyukai foto yang telah ia posting.

"Aku sudah lama memposting foto ini," gumam Calum. Fotonya yang sedang tersenyum memakai baju Nirvana hitam ini memang sudah lama ia pamerkan di instagram.

Calum menggeleng-gelengkan kepalanya. Lagi-lagi stalker. Ia pasti salah satu penggemarnya, tapi anehnya akun ini hanya menyukai satu foto Calum--yang sudah lama ia posting--tanpa mem-follow atau meninggalkan komentar panjang dan histeris seperti kebanyakan orang.

Entah apa yang mendorong Calum untuk membuka akun ber-username 'nadinenelson' itu. Tidak ada salahnya kan, memberi satu atau dua love pada penggemarnya? Hitung-hitung untuk membuatnya senang atau mungkin berteriak kegirangan? Pikir Calum. Ia terkekeh membayangkan gadis ini histeris ketika mendapat notifikasi love di instragram darinya.

Tap tap

Calum membuka postingan teratas dari akun 'nadinenelson'. Ia sudah dua kali mengetuk garis lingkaran yang belum terbentuk sempurna. Gambarnya belum tampil di layar ponselnya. Jaringan Wi-fi di studio musik ini memang sangat payah.

Calum terpaku beberapa saat setelah foto itu muncul, seorang gadis tengah tersenyum manis dengan mahkota bunga di atas kepalanya. Damn! Ia sangat cantik.

Calum membuka postingan lainnya, ada sebuah vidio yang hanya menampilkan pemandangan hitam tanpa ada sesuatu yang bisa ia lihat, tetapi suara lembut tiba-tiba terdengar oleh telinganya.

Unconditional ... unconditionally
I will love you unconditionally
There is no fear now
Let go and just be free
I will love you unconditionally ...

Lagi-lagi Calum dibuat terpaku penggemar barunya yang bernama Nadine. Selain berwajah cantik, ia juga memiliki suara yang indah. Ah, beruntung sekali Calum mempunyai penggemar seperti gadis ini.

'You have an amazing voice, I love it!😍'

Calum mengetik di kolom komentar dan langsung mengirimnya.

"Hey Cal, mengapa kau tersenyum sendiri sambil menatap layar ponselmu? Gadis baru huh?" Michael menyeringai ditambah alis yang ia naik-turunkan.

"Apa? Aku tersenyum?" Calum langsung mendongakkan kepala. Apakah benar ia tersenyum selama membuka akun 'nadinenelson'?

"Michael benar, kau tak berhenti tersenyum sedari tadi. Ayo bereskan peralatanmu, bukankah kau harus mengantar Mali? Kami juga akan segera berangkat," ucap Ashton sambil mengambil stik drum yang tergeletak di atas sofa.

"Oh, aku hampir lupa. Kalian pergi saja, aku akan membereskan peralatanku." Calum bangkit dari duduknya dan mulai memasukkan bass kesayangannya ke dalam tas khusus.

"Lihat, sepertinya Calum punya gadis pujaan baru sampai-sampai ia lupa dunia," bisik Luke sembari berjalan keluar diiringi tawa Michael dan Ashton.

***

"Meghan, aku membutuhkanmu! Aku ingin membicarakan sesuatu padamu!" teriak Nadine dengan ponsel menempel di telinga kanannya.

"Bicara apa? Aku baru saja pulang dari rumahmu sekitar 4 jam yang lalu. Aku tidak bisa kembali kesana sekarang."

"Tapi masalah ini berhubungan dengan hidup dan matiku!" Nadine menggeliat tak nyaman di atas kursinya.

"Ya Tuhan, Nadine! Sebenarnya masalah apa yang sedang kau hadapi? Katakan padaku!"

"Tidak bisa lewat telepon, kita harus bicara langsung. Kau di mana sekarang?"

"Starbuck dekat musik studio Sydney."

TO BE CONTINUED ...