ihik

697 139 10
                                    


Kami semua terduduk diruang tamu, aku, Luke dan Michael juga Adinda duduk dikarpet bawah. Calum, Ashton, Jean dan Stella di atas sofa. Kami menyantap apa aja yang ada disana sambil sibuk membicarakan sesuatu yang gak penting.

"Yank, jangan main hp mulu napa.", aku mendongak. Calum menatap Jean sambil memutar bola matanya.

Yah, kamu. Kirain manggil yank nya ke aku. Hehehehe.

"Ih, iya. Maaf.", Jean terkekeh manis sambil menaruh hp nya di tas.

Salah apaan si anjeng, duduk dideket 2 orang ini. Mana sayang sayangan mulu.

Aku meneguk airku.

"Mikey?", panggil Stella tiba-tiba.
"Yes, babe?", Mikey mendongak.
"Stop it hoe!", bentak Stella. Aku sedikit tersentak.

Well, yang lain juga.

Stella menunjukkan hpnya ke Mikey.

Mikey menggeleng sambil melirikku sedikit.

Oh no. This is a fuckin disaster.

"Stella, kamu salah paham.", Mikey menarik tangan Stella menjauh dari kita-kita. Tapi Stella menghempaskannya ditengah jalan.

Semua menatapnya bingung.

Hanya aku yang paham disini.

"For God Sake, Stella! Aku malem itu sama Naomi cuma ngobrol terus dia curhat, abis itu kita facetime malahan sama Ashton.", ujar Michael sambil menahan tangan Stella; berusaha untuk tetap membiarkan Stella ada disampingnya.

Ashton mengangguk setuju. Sepertinya dia juga mulai paham topik permasalahannya.

"What is this, Naomi?", Stella kali ini menunjukan fotonya kearahku. Semua mata diruangan ini menatapku. Aku merasa sangat... sangat merasa terintimidasi.

"W-we were just talking. We- just, no, we- I was crying and he, he, just hugged me.", aku menunduk dan terbata-bata. Aku melirik Calum yang menatapku datar dan dingin.

"Okay, then. Kenapa harus ada necking? Kenapa gelap?", tanya Stella getir.

"Ada? What?", aku berdiri dengan lemas.
"Good lies, Naomi. Youre so good at stealing someone's boy!",
"I have to warn Jean and Bry tho.", tambahnya dengan nada sarkasme.

Apa yang Nezza udah omongin sih?

Aku menatap Jean lalu menggeleng pelan kearah Stella.
"You just, no, i never steal or- no.", aku menatap Stella nanar.

"Oh, really?", Stella menghampiriku dengan mata sengitnya.

"Then, what about Luke? You stole him from Icha, and now, Clara, maybe? And, uhm, this fuckin picture can explain everything. Explain that YOU ARE A WHORE, NAOMI!", Stella dengan berani. Aku terbelalak.

Aku menutup mataku.

Dia hanya marah, dia hanya marah, semua itu gak bener, batinku berbisik

"Stop it, Stella! You overeacting at eveything! She and i did nothing! Where did you find this fuckin shit?", Mikey keliatan kesal.
"FROM HER FUCKIN BEST OF FRIEND!", teriak Stella lagi.

Nezza.

Michael menatapku bingung.
"Naomi, who did this?", Mikey menatapku bingung. Aku menggigit pipi dalamku.
"Nom?", Mikey kali ini dengan nada penekanan.

"Nezza did it! She recorded our conversation and took that picture, Mikey.", aku menggigit bibir bawahku berusaha untuk tidak menangis.
"Fuckin bitch!", geram Mikey sambil melempar hp Stella ke sofa.

"Wheres her house?!", Mikey mengacak rambutnya sambil mengambil kunci mobil juga jaket jeansnya.

Stella menatapku tajam, jelas sekali kebencian ada disana.

Secepat kilat, pipiku terasa panas yang membakar. Mataku terbelalak dengan tumpukan airmata yang rasanya udah gak bisa ku tahan lagi.

Aku memegangi pipiku yang dialiri airmata.
"Stella!", Mikey menarik tangan Stella.
"She deserve it!", Stella meneriakiku. Tanpa sadar aku sudah dirangkul oleh Adinda.

"Mikey, bawa dia keluar.", Ashton memainkan rahangnya. Aku masih terus menunduk.

Jean dan Cal diam tak berkutik.
"S-sorry, Ash.", aku mengusap airmataku.
"Shhh. Lo ngomong apaan dah.", ujar Ash yang kini ada didepanku.
"Sorry for ruining your night.", Ash berdecak becanda.

"I have told you, Nezza is not a good friend.", Adinda mengusap punggungku. Aku mengangguk. Adinda memelukku.
"Stella must be hate me now.", aku terisak dibahu Adinda.
"No, she wont. She'll be sorry, soon.", Adinda menenangkanku.

Teriakan dari Mikey dan Stella terdengar, mereka masih di halaman belakang.

"Then what? Jean should know, Mikey! I have her vn tho!", mataku membulat.

Aku melirik Jean yang menatap ke halaman belakang dengan kerutan didahinya.
"Stella! Dont be so childish! This is not our bussiness, and its not even a thing for me! Damnit, Stella! Naomi just my bestfriend!", teriak Mikey.

Kenapa aku selalu merusak segalanya?

Aku selalu merusak hubungan yang lain, padahal aku gak pernah bermaksud seperti itu.

Apa kenyataannya semua orang berpikir persahabatan antara perempuan dan laki-laki itu gak wajar?

Apa menurutnya, sahabat akan selalu menjadi nomor 2 setelah pacar?

Aku mendesis pelan sambil memegangi kepalaku.

Aku pusing.

Apa semua yang aku lakukan salah?

Kenapa semuanya jadi jahat?

Aku memeluk tubuhku yang kecil, pikiranku mengambil alih.

"The fuck, Calum?", suara Jean meninggi.
Aku mendongak.

Jean mendorong tubuhku dengan cepat.

•••••••••••••••

Stella ribut amat si masalah sepele aja, minta disunat bgt njing

Jean dikasi vn sm si Nezza tu njink. Ah kesel aing.

Drama hikmah indosiar pisan.

Tar ge si Nezza dapet azab da.

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang