losing someone that i never had

1.2K 182 25
                                    

Judul sangat menawan rupawan teladan pak wawan.

"Nom. Pssst. Jangan ngelamun.", Adinda sedikit menggoyangkan bangku yang kududuki.

Aku sedikit terperanjat lalu terkekeh pelan.
"Jangan ngelamun, tadi pak Junaedi ngeliatin elo dari depan.", Adinda menatapku hati-hati sambil sesekali mengecek apakah pak Junaedi menoleh kearahnya.
"Iya, iya. Sorry.", aku terkekeh lagi.

KRING!!!!!!

Bel istirahat berbunyi. Aku menghembuskan nafas lega.
"Ya, tugas kalian yang ada di LKS barusan ya. Dikumpulkan besok.", ujar pak Junaedi.
"Iya paaaak.", balas anak-anak lesu.
"Hey, Naomi. Mau kekantin bareng?", aku mendongak.

Adinda lagi.

"Hm, kayaknya enggak. Gue mau baca novel aja dikelas.", aku tersenyum manis.

"AAAAAHA SEJAK KAPAN LO BACA NOVEL KESAMBET ALIEN APAAN LO.", teriak Cindy sambil tertawa.

Anjing, dasar CCC, Cindy Cenat Cenut.

"Berisik lu setan.", aku melempar segumpal kertas kearah Cindy yang berlari menghindar. Aku hanya tertawa kecil sambil kembali duduk. Aku melirik Adinda. Adinda malah menarik kursi yang didekatnya dan duduk berhadapan denganku. Aku mengerutkan dahiku.

"Katanya mau jajan?", aku bertanya sambil sedikit tertawa, sekedar mencairkan suasana.
"Enggak, gue disini aja, nemenin lo.", Adinda tersenyum tipis.

Wah anjir, serem juga. Adinda normal kan? Soalnya hati gue udah punya Calum.

Yah, kok Calum lagi.

"Woi! Ngelamun lagi aja.", Adinda memutar kedua bolamatanya.
"Hehehe, gue ngantuk, din.", aku terkekeh.

"Lo ada masalah apa? Sini cerita aja sama gue.", tawar Adinda.

Rasanya baru ada lagi orang yang nawarin gue buat cerita, biasanya itu Calum.

Rasanya sakit ya, kita ada tapi kayak yang gak ada. Seinvisible itu kah gue dimata Calum sekarang ini?

Ya Tuhan aku sesedih ini, aku mau meluk Calum. Aku mau bercanda sama Calum lagi, aku mau digombalin lagi, aku mau nonton film bareng lagi, aku mau ketawa bareng Calum lagi.

Tapi semuanya udah berubah.

[ Tapi semuanya udah berubah ]

Aku meneteskan airmata.

Yah emo banget gue.

Adinda menarikku kedalam pelukannya.
"Gapapa, nangis aja. Kalo itu bikin lo lega.", Adinda mengelus punggungku.

Rasanya sedih ya, ditinggalin sama orang yang paling berarti dihidup kita hanya karena sesuatu yang gak berharga.

"Din, salah gak sih kalo kita suka sama sahabat sendiri?", bisikku sambil terisak.
"Gak salah sama sekali, kena friendzone ya?", Adinda malah ngeledek.

Ah tai, gak usah bawa gelar friendzone nya napa.

"Lo suka sama Calum? Kok lo baru ngerasa sekarang?", tanya Adinda.
"Gue gak tau, Din.", jawab gue.

"Panggil gua, Da aja kek. Jangan din, gua jadi inget Udin anak kelas sebelah yang tonggos terus kacamataan sama dibehel segaris itu. Astagfirullah.", Adinda ngeroll eyes. Aku tertawa kecil.

"Din aja ah. Gue juga gak tau, Din--"
"Da.", tambah Adinda.

"Gue awalnya biasa aja. Malahan gue yang nyuruh Calum nembak Jane, tapi pas mereka jadian, gue gak suka, gue ngerasa Calum ngejauhin gue. Gue ngerasa Calum berubah. Sekarang juga Calum ngebela Jane mulu Din--",

"Da.", tambah Adinda.

"Mungkin itu alasan Calum kenapa dia gak mau gue jadian sama Luke, dia takut gue berubah.", jelas gue lagi.

"Calum suka juga sama lo kan? Kalo dari sikap sih kayaknya dia suka sama lo.", ujar Adinda.

"Itu rada gak mungkin sih, Din.", jawabku.
"Da.", tambah Adinda.

"Tau ah pusing curhat sama lu.", aku pura-pura tiduran dimeja.
"Ehiya iya. Jangan ngambek elah.", Adinda nyengir kuda.

"Calum suka sama lo, Nom. Gue bisa liat dari sorot matanya, sampe sekarang juga kayaknya. Gue sering liat di kantin, walaupun dia sama Jane tapi dia masih nyempetin buat ngeliatin lo. He still care about you.", Adinda tersenyum manis.

"Gue lagi ribut sama dia, Din. Dan ini semua salah gue.", aku tersenyum pahit.

"Kenapa?", tanya Adinda.

"Iya, jadi ceritanya Cal dateng kerumah gue. Dia bilang kalo Luke mainin gue, nyelingkuhin gue, blablabla. Gue gak percaya, gue marah sama Cal. Gue bawa-bawa Jane disitu. Cal ikutan marah. Yaudah, kita diem-dieman sampe sekarang.", aku mendengus pasrah.

"Seriously, Naomi!?! Cal cemburu sama lo, astaga! Dan dia bener kan? Luke sekarang sama Clara tuh.", Adinda heboh.

Ye, ketek banteng gak usah disebut juga lah nama cewek tai itu.

"Anjir cerita cinta lo lebih seru daripada FTV hikmah indosiar! Terus, terus gimana?", heboh Adinda.

Ya Tuhan, sekali aja, kasih temen yang bener.

"Berisik lu ah, bopung.", aku memutar bolamataku.

"Gue harus gimana, Din?", tanyaku pasrah.

"Da.",
"Ya elo minta maaf. Lo bilang ke Cal kalo dia bener, lo ngaku lo salah. Lo jujur ke dia kalo lo ngerasa kehilangan dia. Lo mending blak-blakin deh masalah lo ngerasa dilupain Cal lah, kehilangan Cal lah. Jelasin aja ke dia. Pasti dia ngerti.", ujar Adinda.

"Gak segampang itu, Din--",
"Da.", potong Adinda lagi.

"Jane cemburuan sama gue. Susah. Ujungnya gue dikira mau phoin mereka. Ribet.", jawab gue.

"Yaelah. Kalo Cal sahabat lo, dia pasti belain lo. Lagian baru pacaran aja udah gitu, sukur sukur dikawinin.", Adinda mengeluarkan wajah sebal. Aku terkekeh.

••••••••••••••••••

BAKAL BOOMPART NI GUA

MAU GAK?

Gamau?????

ASIKKKKKKK

YAUDAH KL GMW

BABAY

cipok tsunami dr ichalum

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang