Oh, terima kasih Louis! Kau telah menyelamatkanku hari ini.

Disaat Harry masih sedang berteleponan, aku mencium pipinya dan bibirnya sekilas dan mengatakan 'Take care and back to home soon and safely. Love you' lalu cepat-cepat aku turun dari mobil sebelum ia kembali menahanku. Suara Harry mengecil seiring dengan langkahku menuju lobby kantor. Mataku melihat ke sekelilingku sebelum bertemu dengan sekretarisku, Jane.

"Hey, Jane!" aku mempercepat langkahku, memanggil namanya. Wajahnya ceria, rambut pirang terang dibiarkan tergerai tertiup angin. Mata birunya membulat besar saat melihatku.

"Oh god, Nyonya. Ku rasa kau perlu memakai syal hari ini" ia mengambil syal dari totebag-nya lalu mengalugkannya di sekitar leherku. Aku mengernyit bingung padanya.

"Aku tak butuh syal, Jane. Sekarang baru memasuki musim gugur, aku belum terlalu kedinginan"menolak dengan lembut, aku melepaskan syalnya dari leherku lalu mengembalikannya padanya.

"Oh trust me! You need this!" Jane menyerahkan cermin dan syalnya padaku. Aku terkesiap dan terlonjak kaget ketika melihat dari cermin terdapat lima tanda merah besar di leherku.

"Oh shit! I'm gonna kill him" aku berputar kembali ke arah mobil Harry yang masih terparkir. Aku melihatnya tengah mengeluarkan cengiran jahil dan puas penuh kemenangan di wajahnya. Mataku menyipit kesal padanya lalu berbalik ke arah Jane lagi.

"Come on, kita harus cepat ke ruang meeting. Sebentar lagi client kita datang!" ujarku lalu berjalan cepat dan Jane menyamai langkahnya denganku.


*********


"Ya, kurasa minggu depan pemotretan untuk edisi summer bisa dilakukan"ujarku di depan hadapan tiga orang client-ku setelah mempresentasikan topik dari outwear-outwear yang akan dipakai untuk edisi summer nanti. Semua berjalan sesuai rencana dan tanpa hambatan.

"Untuk modelnya, apa sudah ditentukan?"

"Ya, kami sudah tentukan melalui ajang audisi tiga hari lalu. Ada dua puluh model dari berbagai agent modelling di Amerika dan Inggris termasuk agent modelling kami sendiri yang terpilih"mereka mengangguk mengerti setelah aku menampilkan foto dokumentasi saat audisi berlangsung dan para model yang terpilih. Itu aku lakukan agar dapat meyakinkan mereka bahwa model yang terpilih benar-benar dari hasil audisi.

"Baik, kami cukup puas dengan progress yang anda lakukan untuk majalah fashion ini. Kalau begitu kami permisi dulu. Hasilnya akan kami sampaikan sore hari nanti. Selamat siang, Nyonya!" mereka bertiga berdiri, menjabat tanganku secara bergantian lalu keluar ruangan dengan diantarkan oleh sekretarisku, Jane.

Aku duduk dan mendesah lega akhirnya meeting hari ini sudah selesai. Cukup menegangkan selama tiga jam berhadapan dengan client. Mengambil handphoneku di meja, aku teringat belum mengabari Harry hari ini. Ku tekan nomor dua yang menjadi angka speed dial ke nomor Harry. Tak lama berselang ku dengar suara serak khasnya di sebrang sana.

"Hallo, Harry!"

"Hey, babe! How about the meeting with your client? Was it going so well?"

"Yeah, so far so good. Tinggal menunggu keputusannya saja nanti sore, aku berharap mereka bersedia jadi sponsor make-up untuk tiap pemotretan model-modelku nanti. Kamu sudah sampai di Los Angeles?"

"Aku yakin mereka pasti bersedia, babe. Aku baru saja aku check-in hotel setelah ini langsung menuju stasiun tv 'CBS' syuting bersama James Corden di acara Late Late Show-nya"

"Oh, oke. Besok tiba di London jam berapa? Aku akan menjemputmu"

"Sekitar pukul satu siang, sayang.."

The Our LifeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt