Prolog

398 24 2
                                    

"Aku tidak mau, Harry! Itu mengerikan"

"Ayolah, sayang. Itu pasti menyenangkan"

Charlotte berjalan menjauh melewati kerumunan orang-orang lalu duduk di bawah pohon. Harry pun mengejarnya dan setelah berhasil menmukannya ia ikut duduk di sebelahnya.

"Charlotte, kamu tak perlu khawatir ada aku di sampingmu. Dari atas sana kita bisa lihat pemandangan kota London pada malam hari"bujuk Harry sekali lagi berusaha agar Charlotte mau naik London Eye.

"Aku tau, tapi kamu kan tahu aku phobia dengan ketinggian, Harry. Aku ingin pulang"balas Charlotte lalu membuang muka dari Harry. Wajahnya tampak tidak senang dan kesal. Akhirnya Harry pun mengalah, ia berdiri di hadapan Charlotte lalu mengambil kunci mobil di dalam sakunya.

"Baiklah, ayo kita pulang"ujarnya dengan nada yang terdengar kecewa. Padahal ada suatu kejutan yang sudah ia siapkan untuk Charlotte di London Eye itu. Namun mau apa dikata, ia tidak berhasil membujuk Charlotte. Daripada membuatnya kesal lebih baik Harry mengalah dan bisa memberikannya kejutan dilain waktu.

Charlotte menganguk pelan lalu menerima uluran tangan Harry. Baru beberapa puluh meter berjalan, Charlotte merasakan ada yang tidak beres pada Harry. Ia lebih banyak diam yang mana membuat Charlotte semakin merasa bersalah karena menolak ajakannya.

Charlotte menghentikan langkahnya dan langkah Harry ikut terhenti, ia menoleh ke arah Charlotte dengan tatapan heran,"Ada apa? Katanya ingin pulang"

Charlotte menggeleng,"Tidak, aku berubah pikiran. Aku ingin naik London Eye itu"

"Jangan memaksakan kalau kamu takut ketinggian. Ayo, pulang" Harry kembali menggandeng tangan Charlotte dan hendak berjalan lagi tapi Charlotte terdiam di tempatnya.

"Aku serius, Harry. Aku ingin naik itu"

"Tapi kamu takut ketinggian–"

"Tidak selama kamu ada disampingku, ku mohon!" Harry terheran-heran pada sikap Charlotte yang berubah drastis. Tadi ia membujuknya tidak mau, ingin pulang tapi sekarang malah memohon mau naik London Eye.

"Baiklah, ayo kita naik!" perubahan raut wajah Harry yang menjadi sangat senang membuat Charlotte ikut senang juga walaupun ada sedikit rasa takut bagaimana rasanya berada ratusan meter diatas nanti. Namun buru-buru ia membuang rasa takut itu karena mengingat ada Harry di sampingnya nanti.

Antrian menuju London Eye semakin pendek membuat Charlotte semakin was-was karena itu artinya sebentar lagi giliran ia dan Harry masuk. Harry mensinyalir rasa takut yang dirasakan Charlotte melalui eratnya genggaman tangannya.

"Tak perlu takut, Charlotte. Kalau kamu merasa takut diatas nanti lihat saja aku" ujar Harry sambil merangkul dan merapatkan tubuhnya pada Charlotte. Charlotte pun mengangguk dan tak lama kemudian giliran mereka berdua masuk ke London Eye.

Perlahan London Eye bergerak naik ke atas, Charlotte tampak ketakutan, wajahnya pucat pasi dan tidak berani bergerak sedikit pun. Tangannya berkeringat dan sangat erat menggenggam tangan Harry.

Harry pun memutarkan tubuh Charlotte menghadapnya, ia menatap lekat-lekat ke dalam matanya,"Lihat aku, pusatkan semuanya ke dalam mataku"perintah Harry dan Charlotte menurutinya.

Ia menatap dalam-dalam mata hijau milik Harry berusaha keras mempusatkan pikiran dan perhatiannya,"Apa warna mataku?"tanya Harry.

"Hijau emerald"

"Bagus, sekarang tarik nafas dalam-dalam dan perlahan lihatlah ke bawah"

Charlotte menggelengkan kepalanya,"Tidak, aku takut, Harry. Aku tidak mau!"tolaknya. Harry pun menangkupkan kedua tangannya di pipi Charlotte dan menatapnya lembut.

"Ku mohon, semuanya akan baik-baik saja. Ada aku di sini, tak perlu kamu khawatirkan. Sekarang tarik nafas dalam-dalam dan kita lihat ke bawah bersama-sama, okay?" tatapan Harry meluluhkannya, Charlotte tarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah beberapa saat memejamkan matanya perlahan Charlotte memberanikan melirikan matanya ke bawah dengan Harry.

"Harry, aku–"

"Ssshhh, tenanglah dan kamu akan menyukai setelah melihatnya"potongnya.

Charlotte terperanjat kaget setelah melihat dari kejauhan yang tersaji dibawah sana. Seketika rasa takutnya menghilang tergantikan dengan rasa takjub, ia gunakan tangannya untuk menutup mulutnya yang menganga tak percaya. Ratusan cahaya lilin membentuk kata 'I love you, Charlotte' mengapung di sungai Thames. Entah bagaimana Harry mempersiapkan itu semua.

"You like it?' tanya Harry yang tak bisa lepas dari senyuman di bibirnya.

"How could you do that, Harry?"

"Semuanya mudah dilakukan di tangan Harry Styles"ucapnya dengan bangga dan langsung mendapatkan sebuah pelukan dari Charlotte,"Aku menyukainya, terima kasih"bisik Charlotte di dekat telinganya. Harry pun menyeringai puas lalu menarik mundur kepalanya untuk melihat Charlotte.

"Aku mencintaimu"

Charlotte tersenyum,"Aku mencintaimu dan terima kasih kamu telah menghilangkan phobia ketinggianku"



*******


The Our LifeWhere stories live. Discover now