ONE

486 28 5
                                    

[Charlotte POV]

Aku terbangun dari tidur nyenyakku dan menyadari hari sudah pagi. Ku lirikkan mataku pada jam di nakas, waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, ketika aku hendak bangkit ku sadari sebuah tangan besar melingkar di perutku, siapa lagi kalau bukan tangan Harry yang memelukku dari belakang. Kuputar tubuhku menghadapnya,"Harry, ini sudah pagi. Ayo, bangun! Bukannya jam sepuluh pagi kamu harus pergi interview di Oprah Winfrey Show"seruku lalu mengguncang-guncangkan tubuhnya agar terbangun.

Sejak kemarin hingga dua hari ke depan aku dan Harry berada di Amerika Serikat. Ia memintaku untuk menemaninya menyelesaikan beberapa pekerjaan dan interview yang sempat tertunda. Beda dari sebelumnya, kali ini interviewnya hanya untuk Harry bukan menyangkut One Direction.

"Beri aku waktu sepuluh menit lagi setelah itu aku akan bersiap-siap"gumamnya dengan suara serak khasnya dan matanya masih terpejam. Aku pun langsung bangkit dari tempat tidur, mandi lalu menyiapkannya sarapan. Karena tidak ingin membuat sarapan yang terlalu menghabiskan waktu untuk memasak, aku memilih membuatkannya sandwich dan susu. Setelah selesai, aku kembali ke kamar dan mendapati Harry masih bergelung dibalik selimutnya.

"Harry, bangun! Kamu akan telat jika terus berada di tempat tidur" ia pun membuka matanya dan mengernyitkan dahinya setelah memerhatikanku dari bawah sampai ke atas.

"Ada apa?"

"Kenapa kamu memakai pakaian seperti itu?"

Lantas aku bingung dengan maksudnya,"Hah? Maksudmu? Memangnya aku harus memakai pakaian seperti apa?"

"Ganti baju, kamu akan ikut interview denganku"

Apa? Mulutku menganga lebar tak percaya dengan yang dikatakannya.

"Itu interview untukmu dan aku tidak diundang untuk itu. Kesepakatannya aku hanya akan menemanimu, Harry"alibiku mencoba menolaknya secara halus. Biar bagaimanapun aku belum siap muncul di depan kamera lagi untuk publik setelah sekian lama berita rumah tanggaku yang hancur menjadi bulan-bulanan media. Aku tak ingin tampil lagi di program tv mana pun apalagi program tv seperti Oprah yang mana ia akan mengorek-ngorek setiap detail kehidupan pribadi tamunya disamping acaranya memang sangat menginspirasi banyak orang.

Harry berjalan mendekatiku, duduk disebelahku lalu meraih tanganku dan menggenggamnya,"Kenapa?"tanyanya seolah mensinyalir ketidaksetujuanku dengan idenya itu.

"Aa-ku tidak siap untuk tampil di depan kamera, Harry. Itu bukan bidang keahlianku menceritakan kehidupan pribadiku dengan senang hati layaknya membacakan sebuah dongeng dengan orang baru dan direkam kamera. Kamu mengerti kan?!"kataku dengan jujur dan sedikit gugup.

Ia pun mengangguk,"Aku mengerti tapi kita tidak perlu menceritakan semuanya. Hanya beberapa saja yang akan kita beberkan, dan jika kamu enggan menjawab pertanyaan yang diajukan Oprah nanti cukup tatap mataku dan aku akan mengalihkan pembicaraannya. Cukup mudah bukan?!"jelas Harry lagi. Aku masih terdiam menimbang-nimbang kembali idenya itu.

"Percaya padaku, aku hanya ingin menunjukkan pada publik bahwa aku kembali padamu karena aku mencintaimu bukan karena ingin menaikkan popularitas One Direction yang dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan album baru. Aku ingin menepis gossip yang beredar itu"sambung Harry dengan nada memohon. Matanya menyorotkan penuh harapan padaku agar mau membantunya meluruskan gosip yang beredar. Kalau sudah begini tak ada yang bisa ku lakukan, aku tidak tega dengannya.

Akhirnya aku pun mengangguk,"Baiklah, aku mau"ku sunggingkan senyumanku dan ia membalasnya dengan kecupan di keningku,"Terima kasih"ujarnya.

"Lebih baik, sekarang kamu cepat mandi. Akan aku siapkan baju untukmu"Harry pun menurut, ia langsung masuk ke kamar mandi sedangkan aku mempersiapkan baju untuknya serta mengganti bajuku juga dengan yang lebih pantas.

The Our LifeWhere stories live. Discover now