#1 Signs

10.9K 618 49
                                    

Dera baru saja berkeliling melihat pameran photografi bersama ratna. Melihat foto-foto seni yang mengagumkan, unik dan memiliki karakter kuat membuat dirinya tak bosan melihat karya seni itu. Dera dan Ratna kini berjalan keluar gedung untuk menuju kesebuah cafe langganan Ratna, ketika diperjalanan menuju cafe kita berdua mengobrol tentang foto-foto unik. Disela asyik mengobrol sambil berjalan pelan, Dera dan Ratna dikagetkan oleh suatu kejadian yang terjadi saat ini, hal yang terjadi saat ini adalah sebuah kecelakaan antara mobil sedan dan truk pengangkut, terlihat mobil sedan kecil itu hancur, asapnya mulai mengepul keluar. Dera dan Ratna melihat kejadian itu dijalan, mereka berdua hanya bisa melihat dari kejauhan.
Dera menatap lekat-lekat mobil yang hancur, sebelum orang-orang mulai mengerubunginya. Dera melihat sesosok sesosok lelaki muda berwajah pucat, mata berwarna merah dan mengeluarkan darah, pakaian yang dipakai serba hitam. Lelaki muda itu, terlihat sedang berdiri didekat mobil, lelaki muda itu kini menatap Dera lekat-lekat dikejauhan. Dera yang mulai merasakan ketakutan, Dera  memalingkan pandangannya kearah lain.

Sementara Ratna yang ada disamping Dera, mulai menatapnya dengan wajah heran, kenapa Dera terlihat begitu ketakutan. Ratna yang berada disampingku mulai berkata?

"Kenapa kau terlihat ketakutan, Ra"

"Aku tidak apa-apa, ayo cepat jalan" Dera mempercepat jalannya agar cepat sampai dicafe.

Ratna mengikuti Dera dengan cepat, walau kadang ia tersengal oleh jalan cepatnya.

Sesampainya didepan cafe, Dera dan ratna masuk cafe dan mencari tempat kosong yang berada dipojok. Mereka berdua lekas berjalan menuju kearah pojok cafe, setelah sampai kami berdua duduk saling berhadapan. Beberapa detik mereka berdua duduk, seorang pelayan datang menghampiri, pelayan itu lalu menanyakan apa yang mau dipesan. Dera memesan Rainbow Cake dan minuman lemen tea, sedangkan ratna memesan kentang goreng plus saos tomat dan jus mangga kesukaannya. Pelayan mulai mencatat apa yang kami ucapkan, ketika sudah mencatat di note pesanan, pelayan itu berkata bahwa untuk menunggu sebentar dan pesanan akan segera diantar. Mereka berdua hanya mengangguk dan menyungingkan bibir pada pelayan itu, pelayan yang berdiri disamping kami lalu meninggalkan mereka berdua menuju ke dapur.

Dera dan Ratna saling diam satu sama lain dimeja, lalu Ratna membuka percakapan?

"Kamu tadi melihat apa, Ra? Terlihat wajahmu ketakutan sekali tadi"

"Apa aku harus menceritakan hal itu" Jawab Dera sambil sibuk merapikan rambut panjanganya, ia sesekali menyisirnya sebelum rambut panjangnya diikal.

"Ya harus cerita dong. Aku harus tahu apa yang kamu lihat tadi" Ratna memaksa Dera, Ratna lalu meletakan kedua tangannya dimeja dan melipat kedua tangan, menunggu Dera agar segera menceritakan hal yang dialaminya.

"Ya. Aku akan ceritakan hal yang aku alami tadi" Dera mengikat rambut panjangnya dengan karet warna pink sebelum mulai bercerita. ketika sudah mengikat rambut panjangnya, ia mulai menceritakan hal yang dialaminya tadi pada Ratna.

"Aku melihat sosok lelaki muda, wajahnya pucat, matanya merah mengeluarkan darah, ia memakai pakaian serba hitam. Dera rasa dia bukan manusia. Ah_mungkin aku cuma kebetulan melihat hal seperti itu" Ungkap Dera dihadapan Ratna.

"Ya._mungkin itu hanya kebetulan" Ucap Ratna yang bermuka sedikit menyembunyikan sesuatu hal pada Dera.

"Memangnya tadi kau tidak melihatnya" Tanya Dera pada Ratna.

Dera 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang