Complicated→3 : Pingsan

Start from the beginning
                                    

Dodit dengan sigap menggendong Karen dan berlarian menuju UKS. Kenny juga berlarian menyusul Karen dan Dodit. Sedangkan Rama, ia mendekati Nath.

"Lo kenapa sih, Nath? Karen itu kan adek lo. Lo gabisa terus-terusan nyalahin dia, Nath." ucap Rama menyadarkan Nath.

"Gue, gabisa.." lirih Nath menatap lurus ke dalam mata Rama.

"Mau sampe kapan, hah? Sampe Karen mati terus lo baru sadar?" tanya Rama dengan nada suara yang mulai meninggi.

"Gabi pingsan," kata Nath melihat Gabi yang tiduran di lapangan.

Nath berlari kearah Gabi dan dengan sigap langsung menggendong Gabi ke UKS. Rama dengan langkah gontai mengikuti Nath menuju UKS.

"ASTAGA GABI PINGSAN JUGA? BU GHINA MEMANG KEJAM!" kata Dodit histeris.

"Karen belum bangun?" tanya Rama.

Dodit menggeleng, lalu memperhatikan Nath yang dengan pelan-pelan meletakan Gabi di kasur UKS. Nath mengambil baskom berisi air hangat lalu mengompreskannya di jidat Gabi.

"Sejak kapan Nath jadi perhatian sama Gabi?" tanya Rama pelan.

Kenny dan Dodit menggeleng pelan, lalu Kenny mengajak Rama untuk mengambilkan teh hangat di ruang guru. Dodit ikut dengan Kenny dan Rama karena merasa bosan.

🍝🍝🍝

Karen mengerjap-ngerjapkan matanya saat sinar matahari menusuk indra penglihatannya. Ia meraba kepalanya yang terasa sakit.

Karen mengedarkan pandangannya di sekelilingnya, dan menemukan Nath sedang duduk membelakanginya bersama seorang cewek di kasur sebrang.

Gabi? batin Karen heran.

"Ren lo udah bangun? Astaga lo kebo banget sih!" kata Gabi dari sebrang sana.

"ASTAGA KAYEN UDAH BANGUN!" seru Dodit yang datang bersama Kenny dan Rama sambil menenteng gelas berisi teh hangat.

"Karen." koreksi Rama cepat.

"Bodo. Eh, nih minum dulu, Ren! Tauga, tadi lo pingsan pas di jemur sama bu Ghina di lapangan. Lagian lo kenapa bisa telat si? Katanya tadi lo berangkat sama Nath? Kenapa telat coba?" tanya Dodit heran.

Karen menatap punggung tegap Nath yang sama sekali tidak menoleh saat namanya di sebut-sebut.

"Tadi ada yang ketinggalan, jadi nya gue balik lagi terus naik ojek." jawab Karen tersenyum simpul.

"Najis boong banget." ucap Rama pelan yang masih bisa di dengar Nath.

"Gue sama Kenny balik ke kelas, ya! Bye!" pamit Rama lalu keluar dari ruang UKS.

"Kenapa pingsan." tanya Nath kepada Gabi.

"Ish, itu pertanyaan atau pernyataan?" tanya Gabi balik.

"Terserah lo aja maunya apa." jawab Nath.

"Mungkin gue shock liat Karen pingsan. Jadi gue ikutan pingsan, hehehe," jawab Gabi akhirnya.

"Udah makan." tanya Nath lagi.

Seketika Gabi memegangi perutmya, lalu menggeleng pelan.

"Gue beliin dulu." ucap Nath lalu bangkit untuk pergi ke kantin dan membeli makanan.

"Beliin buat Karen juga, Nath!" seru Dodit saat Nath melewati mereka.

"Males." jawab Nath cuek lalu pergi.

"Hah, kakak lo yang itu memang aneh, Ren! Untung gue sayang!" ucap Dodit menggelengkan kepalanya.

"Sayang?" tanya Karen heran.

"Ya sayang? Kamu laper? Ada yang sakit?" tanya Dodit dengan nada yang menjijikan

"NAJES!" seketika Gabi angkat bicara dan tertawa terbahak-bahak.

Karen juga ikut tertawa melihat ekspresi datar milik Dodit.

"UH GEMEZ!" ucap Dodit lalu mencubit kedua pipi Karen dan pergi.

"DODIT BELI NASI GOYENG DULU BUAT KAYEEEN!" teriak Dodit dari luar.
Karen tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Hanya Dodit yang memanggilnya dengan sebutan Kayen. Mengingatkannya pada mama yang dulu juga memanggil Karen dengan sebutan itu.

"Ren, Nath itu kalo dirumah gimana sih?" tanya Gabi membuyarkan lamunan Karen.

"Eh? Ya gitu.. Sama kayak di sekolah,"

"Kalo mau tau, ke rumah gue aja," ajak Karen.

"Emang boleh?" tanya Gabi ragu.

"BHAK BOLEH BANGET!" ujar Karen lalu tertawa terbahak-bahak.

"Makanya jangan ngurusin osis mulu, liat sosmed." cibir Karen.

"Sosmed ngapa emang?" tanya Gabi heran.

"SNAPCHAT NYA DODIT DKK KAN DIRUMAH GUA MULU, GABIII!" jawab Karen.

"OOH jadi anjing alaskan malamute gede itu yang di snapchat nya Dodit itu punya lo? Anjing shitzu coklat yang di snapchat Rama itu punya lo juga? MAYGAT UCUL!" ujar Gabi.

"Ho oh." jawab Karen.

Dan seketika, Nath datang bersama Dodit. Nath membawa piring berisi nasi goreng sedangkan Dodit membawa mie goreng dan nasi putih.

"Aduh, Ren! Tadi nasi gorengnya abis. Punya Nath yang terakhir.. Haaah, padahal kan lo suka nya nasi goreng terus Gabi lebih suka mie goreng pake nasi. Dasar Nath aneh!" gerutu Dodit kesal.

Karen mengambil piring berisi mie goreng dan nasi, lalu memakanannya. Dodit memperhatikan Karen sambil tersenyum.

"Lu ngapa?" tanya Karen.

"Lo manis kalo lagi makan. Eh, ini belepotan," ucap Dodit lalu menyeka dagu Karen yang sebenarnya tidak apa-apa.

Di sebrang sana, Nath mendengus mendengar Dodit yang sedang modus.

"Lo kenapa, Nath?" tanya Gabi heran.

"Ga. Makan ni," ujar Nath menyodorkan piring.

"Makasih, Nath." Gabi menerima piring itu lalu tersenyum tulus, membuat kedua sudut bibir Nath terangkat sedikit.

"Jawab apa kalo dibilang makasih?" tanya Gabi.

"Sama-sama." jawab Nath.

Ternyata lo gak sedingin yang gue kira, batin Gabi.

Ternyata lo gak segalak dan sejutek yang gue kira, batin Nath.

🍯🍯🍯

YEAY PART 3 UY UYY
Nath jahat ya? :(
Sebenernya engga kok.. Pipi Nath lagi banyak masalah aja..
#guengomongapa -_-

VOTE YA TEMAN TEMAN
TEYIMAKACIIIH

KETJUP BAZAH DARI AA' DODIT😘😘
griertoast.

Complicated [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now