08. Muthia POV : Kesalahanku adalah mengecewakan seorang pria yang menyayangiku

1.4K 60 2
                                    

Ia mengunci tubuhku, aku tidak bisa bergerak sama sekali. Kennan mendekatkan wajahnya, hidungku hidungnya bersentuhan. Matanya terpejam--

Klek

Suara pintu terbuka, "kennan! Kau apakan muthia! Kalian ini belum halal!" Teriak nenek langsung memukuli kennan yang masih diatasku pakai tongkat besi untuk ia berjalan.

"Lihat kek kelakuan kedua cucu kamu, mereka sudah tidak sabar!" Girang nenek memberhentikan pukulannya, kennan langsung memindahkan posisinya disampingku.

Aku berdiri dan langsung membungkuk kepada nenek dan kakek.

"Maaf, muthia memang tidak pantas jadi cucu kakek. Kakek maafkan aku, aku tidak ingin kau kecewa."

"Tegakkan badanmu! Seorang pilot tidak selemah ini. Aku kecewa padamu jadi jangan membuatku lebih kecewa lagi!" Tegas kakek, membuatku diam.

"Kek ini bukan salah dia, ini salahku. Aku yang memaksanya!" kennan membelaku, aku menatap ke arah kennan.

Bug pukulan itu diberikan pada kennan dari kakek. Kennan tersungkur.

"Kalau kau tidak bisa menjadi pria sejati setidaknya jangan menjadi pria brengsek, yang kamu lakukan itu salah! Jangan mengotori wanita jika kau ingin mendapatkan wanita suci didunia ini." Kakek menendang badan kennan.

"Kakek akan mempercepat pernikahan kalian, kakek ga mau ada maksiat di rumah ini."

Apa? Aku tidak salah dengar, tunangan saja belum! Hah, bagaimana nasibku. kakek menarikku keluar dari kamar, ketiga kalinya aku meninggalkan kennan dalam keadaan babak belur seperti ini. Apa aku sudah kelewat batas, apa aku sebegitu beku.

***

"Ini jadwal mu dari Mr. Hanzel, besok kamu ada jadwal. Aku tau kau tidak sebejat itu, tidurlah dengan nenek besok jadwalmu sangat pagi. Jangan lelahkan dirimu aku tidak mau kau kenapa kenapa." Kakek menyerahkan sepucuk map coklat kepadaku yang berisi jadwal terbangku.

Setelah kejadian Tadi aku dibawa oleh kakek menuju ruangan kerjanya.

"Maaf." Permohonan ku, Sambil meraih map itu.

"Sudahlah, cucuku itu harus dikasih pelajaran yang setimpal." Pertegasnya.

"aku tidur dulu ya kek, goodnite." Aku berjalan mendekat ke arah pintu besar ini.

"Tidur dikamar nenek, biar kakek yang akan tidur disini."

"Disini?" Tanya ku berbalik. Ia mengangguk meng iyakan ucapanku.

***

Di pagi buta ini aku terbangun karena memang ada tugas yang harus aku kerjakan, ku lihat jam terbang dan siapa yang akan menjadi pendampingku. Capt. Greidy . Dimana fauzi? Mengapa aku tidak bersamanya. melihat nenek yang sudah tidak disebelahku. Mungkin dia sudah bangun.

Lebih baik aku ke kamar langsung mandi lalu berangkat karena disini sangat jauh dari bandara. Setelah beres dengan persiapan aku keluar mengenakan pakaian kebangganku lalu menemukan kennan yang sudah berpakaian rapi, jass itu membaluti tubuh kekarnya berwarna abu abu. Tampan. Muka lebamnya sangat kelihatan banyak memar disana sini apa kakek serius dengan ucapannya.

Ku eratkan peganganku pada koper, lalu ku tarik dengan sikapku yang acuh.

"Mut, tunggu!"

The Perfect Wife [ON GOING]Where stories live. Discover now