{7} Seven

512 36 7
                                    

Krystal P.O.V

Aku mengerjapkan mataku begitu kurasakan cahaya matahari memasuki indra penglihatanku dan pusing melanda bagian kepalaku. Aku memperhatikan sekitar dan sadar jika aku bukan berada di dalam kamar tidurku.

Tiba-tiba kudengar pintu kamar -yang entah milik siapa ini- terbuka, menandakan akan ada seseorang masuk. Kulirik pintu kamar yang terbuka dan mendapati Amber yang sedang tersenyum memandangku.

" Luna! Krystal sudah bangun!" seru Amber kearah kanannya yang kuyakini sedang ada Luna disitu. Aku mengernyitkan mataku mendengar Amber teriak, kepalaku terasa berkali-kali lebih berat dan pusing.

Amber yang menyadari mimik mukaku segera menghampiriku dan memberikan segelas air mineral yang entah ia dapatkan dari mana. Aku langsung meminum air mineral yang diberikannya pelan-pelan.

" Oh Krys! Finally, kamu bangun juga. Bila saja tadi malam aku tidak membawamu ke apartementku pasti kamu sedang berada di kamar laki-laki random," ucapnya sambil memberikanku obat pil. " nih, obat ini akan meringankan sakit di kepalamu itu,"

Aku mengambil obat tersebut dan meminum obat itu dengan air mineral yang masih kupegang. Kulihat Luna dan Amber mendekatiku dan menduduki ranjang dimana aku duduk.

" Jadi, sebenarnya ada apa? Sudah seminggu lebih kita tidak bertemu dan apa yang aku lihat sekarang, kamu uring-uringan. Bahkan seminggu yang lalu kamu masih baik-baik saja." ucap Amber, khawatir.

" Apa jangan-jangan hubunganmu dengan Taemin tidak baik-baik saja?" pertanyaan Luna membuatku tersadar dengan kenyataan. " Oh tidak! Jangan-jangan kamu di jodohin ya," timpal Amber membuat sekelebat memori kembali menghampiri pikiranku dan membuat air mata kembali tumpah di pipiku.

Kulihat Luna menyikut dan memelototi Amber. Tetapi, aku tidak peduli. Aku hanya memperdulikan bagaimana hubunganku dengan Taemin dan Jongin.

" Sudah sudah, maafkan kami. Jika benar kamu dijodohin, kamu harusnya cerita dong Krystal-chagi," ucap Luna menenangkanku. " Iya benar, kamu jangan merahasiakan kepada kami. Kami adalah sahabatmu. Ingat itu," lanjut Amber sambil menghampiriku dan memeluk tubuh mungilku.

" Ak-aku ingin cerita. Tetapi, bisakah kita makan dulu? Aku lapar" ucapku pelan sambil beranjak dari tempat tidur. Luna dan Amber hanya menghela napas dalam dan berjalan keluar kamar mendahuluiku.

-----

TOK TOK TOK

Bunyi ketokan terdengar dari pintu apartment Luna. Aku hanya menatap pintu apartment tersebut dengan malas dan kembali menonton tv. Kulihat Luna beranjak menuju pintu dan membukannya. Aku mendengar suara seorang laki-laki. Tetapi aku tidak bisa melihatnya karena tubuhnya terhalang oleh tubuh Luna yang lumayan tinggi.

Ketika Luna memundurkan tubuhnya dan mempersilahkan masuk. Dapat kulihat Jongin masuk dan tersenyum ke arahku, masih dengan beberapa perban yang aku pasang kemarin.

" Krystal, apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya sambil berjongkok di hadapanku yang duduk di sofa ruang tv.

" Jo-Jongin. Kok, kamu ada disini? Bagaimana kamu mengetahui apartment Luna?" tanyaku heran seraya memalingkan wajahku darinya yang menatapku lekat.

" Tadi, eomma menelponku dan mengatakan bahwa kemarin malam kamu mabuk. Dan aku disuruh menjemputmu di rumah Luna, yang ternyata dulu adalah sahabat baikku di Junior High School," ucapnya menjelaskan sambil mengelus pipiku. Membuatku memejamkan mataku, menikmati sentuhannya. " Eomma? eomma-ku?" tanyaku seraya membuka mataku dan melepaskan tangannya yang masih berada di pipiku.

" Iya sayang. Eomma kamu. Mau siapa lagi, hmm?" jawabnya seraya berdiri dan menghampiri Luna dan Amber yang berdiri di kaca pembatas antara dapur dan ruang tv. Terlihat mereka berbicara pelan dan kemudian Luna dan Amber yang pergi menuju kamar.

Aku hanya menatap Jongin heran ketika kedua sahabatku pergi menuju kamar.

" Sekarang kita pulang ya. Eomma khawatir," ucapnya pelan sambil menarikku pelan agar beranjak dari dudukku. Aku hanya pasrah mengikuti omongan Jongin. Tidak lama kemudian kedua sahabatku datang sambil membawakan tas yang tadi malam kubawa.

" Krystal, karena ini eomma-mu yang menyuruh. Aku membiarkan Jongin membawamu pergi," ucap Luna seraya memberikan tas yang dipegangnya kepadaku. Aku baru saja ingin mengambilnya jika saja Jongin tidak mengambilnya duluan.

" Dan, kamu hutang bercerita dengan kami tentang segala hal," timpal Amber, lalu menarikku ke arahnya dan berbisik." Dan hubunganmu dengan Jongin. Yang kuketahui adalah sahabat Taemin,"

-----

Holla!

Sorry bgt chap ini krg bagus, panjang, gk dpt ceritanya or kurang ngefeels. dan sorry banget karena ngilang satu bulan:(( aku baru naik kelas sembilan dan lagi sibuk ngurus Karya Ilmiah /author cucol/

maafin yak, semoga chap depan lebih seru okay. tp tetep di vote yaa.

Thanks yg udah vomment yaa. love bgt buat readers ff ini.

SO, JGN LUPA VOTE AND COMMENT YAA💖

KARENA VOMMENT KALIAN BERHARGA BGT DAN JD SEMANGAT AKU👑

FIREFLYSOUL [nwgab]

9:38 - 31/07/2016 - 638 words

My Romeo [EXO's KAI]Where stories live. Discover now