Diez

47 10 4
                                    

Calum's POV

Aku terbangun di pagi yang cerah. Aku terbangun di tempat yang berbeda. Aku terbangun di kasur yang berbeda. Aku terbangun di suasana berbeda. Ku renggangkan otot-ototku dan aku mengambil ponselku untuk sekedar melihat-lihat sosial media miliku atau mungkin melihat pesan yang masuk. Terlihat disana terdapat tiga belas pesan. Tiga pesan dari Mom, satu pesan dari Ash, enam pesan dari Mikey, dan tiga pesan dari Luke. Aku membalas pesan mereka satu persatu. Entahlah mengapa mereka sudah mengerimku banyak pesan. Apa karena disana sudah siang? Mungkin.

Oh astaga, aku hampir lupa. Hari ini aku harus pergi ke sekolah baruku dan mengurus beberapa hal. Kulihat jam pada ponselku yang menunjukan pukul delapan lewat delapan belas menit. Sepertinya aku akan pergi berjalan-jalan dahulu sebelum pergi untuk mengurus beberapa urusan di sekolah baru, karena janjiku dengan Mrs. Lauren atau kepala sekolah di sekolah baruku nanti adalah pukul sepuluh. Masih ada waktu sekitar dua jam lagi.

Aku bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Tidak perlu waktu banyak, aku selesai membersihkan tubuhku dan segera aku menggunakan pakaianku untuk hari ini. Hanya dengan kaus hitam bertuliskan NIRVANA, skinny jeans hitam, dan sepatu vans, aku sudah terlihat tampan. Setelah selesai, aku langsung menuju dapur di lantai satu. Well, memang flatku ini memiliki dua lantai dan cukup besar. Kalau kalian bertanya untuk apa aku memiliki flat besar padahal aku tinggal sendiri, jawabannya adalah siapa tahu keluarga atau teman-temanku berkunjung kemari.

Aku membuka kulkasku dan melihat isinya. Dan lagi-lagi aku lupa bahwa aku belum berbelanja makanan. Jadi kuputuskan untuk sarapan di Starbucks, kurasa tidak buruk. Jarak dari flatku dan Starbucks tidak terlalu jauh, jadi aku hanya memerlukan waktu berjalan 5 menit untuk sampai disana. Kubuka pintu masuk Starbucks dan langsung memesan red velvet cake dan hot caramel. Setelah semua pesanan siap, aku mencari tempat duduk untukku dan langsung memakannya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sembilan lewat tiga puluj tiga menit. Sepertinya aku harus berangkat menuju sekolah baruku sekarang. Segera aku berjalan menuju halte bus dan hanya menunggu waktu tiga menit saja bus langsung datang. Hanya memakan waktu 15 menit, aku sampai di halte dekat sekolah baruku, aku berjalan sedikit agar bisa benar-benar sampai di sekolah baruku. Bangunan sekolahnya besar. Cukup bagus menurutku. Tidak jauh berbeda dengan sekolahku di Aussie. Aku langsung memasuki bangunan sekolah karena takut telat dengan janjiku dan Mrs. Lauren.

Di dalam banyak murid-murid yang sedang berkeliaran. Mungkin sedang beristirahat. Tak sedikit dari mereka yang melihatku dengan tatapan bingung. Beginilah nasib anak yang baru pindah sekolah baru. Tanpa memperdulikan mereka. Aku kembali mencari ruangan Mrs. Lauren. Astaga aku pusing, banyak sekali murid yang sedang berkeliaran dan banyak sekali ruangan di sekolah ini. Ini membuatku bingung. Sepertinya aku akan bertanya saja pada murid pria yang berambut keriting yang sedang berbincang dengan teman berambut pirangnya itu.

"Hai, maaf menggangu. Namaku Calum, Calum Hood." sapaku.

"Oh hai, aku Harry dan ini Niall temanku." sapa pria berambut kriting itu padaku.

"Apa kau murid baru? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya." sahut pria berambut pirang yang ternyata adalah Niall.

"Aku memang murid baru." jawabku.

"Oh iya omong-omong apa ada yang bisa kami bantu?" tanya Niall lagi.

"Ah ya, karena aku murid baru, aku bingung dimana letak ruangan Mrs. Lauren. Apa kalian bisa menunjukan ruangannya padaku?"

"Tentu, ayo ikuti saja kami."

Aku pun berjalan mengikuti Harry dam Niall. Tak jauh dari tempat aku dan mereka bertemu, aku bisa melihat tulisan bahwa ada ruangan Mrs. Lauren disana.

"Disini ruangannya, silahkan." ucap Niall sambil tersenyum gigi padaku.

"Terimakasih, kalau begitu aku masuk dulu ya."

"Sama-sama."

"Oh omong-omong, kau bisa berteman dengan kami. Besok aku akan mengenalkanmu pada teman-teman kami yang lainnya." sahut Harry.

"Baiklah dengan senang hati, sekali lagi terimakasih Niall, Harry."

Mereka tersenyum dan mengangguk kecil lalu pergi. Aku langsung mengetuk dan masuk ke dalam ruangan Mrs. Lauren. Kulihat disana terdapat seorang wanita sedang duduk dan melihat kearahku sembari tersenyum. Aku berjalan dekat kearahnya.

"You must be Calum Hood, right?" tanyanya. Aku mengangguk, "silahkan duduk."

"Terimakasih."

Aku dan Mrs. Lauren berbicara banyak hal tentang sekolah ini. Di sekolah ini terdapat loker untuk setiap muridnya, sama seperti sekolahku di Aussie. Di sekolah ini kami tidak perlu menggunakan seragam. Dan masih banyak yang kami obrolkan tentang sekolah ini. Setelah cukup lama mengobrol, Mrs. Lauren memanggil seseorang dengan teleponnya. Tak lama seseorang mengetuk pintu ruangan Mrs. Lauren, dan masuk membawa buku-buku serta jadwal dan kunci loker untukku. Setelah menerimanya aku langsung berterimakasih dang langsung pergi keluar ruangan untuk menuju lokerku. Keadaan disini sudah sepi, mungkin istirahat sudah selesai dan mereka harus kembali belajar.

Author's POV

Pria itu terus berjalan menuju lokernya sambil melihat-lihat lingkungan sekolah barunya. Sesekali ia sempat tersesat disana karena sekolanya memang cukup besar. Saat sedang berjalan tiba-tiba saja seseorang menabraknya dan menyebabkan buku-buki milik pria itu berjatuhan.

"Aduh maaf, aku tidak sengaja. Biar aku membantumu membereskan buku-bukumu."

"Tidak perlu. Biar aku saja sendiri, tak apa. Lain kali kalau jal-" pria itu mengangkat kepalanya dan melihat kearah gadis tersebut. Betapa terkejutnya ketika ia melihat gadis yang menabraknya tadi. "A-Autumn?"

"Maaf?"

"Ti-tidak."

Gadis itu tersenyum, "Kalau begitu aku duluan ya. Sekali lagi aku benar-benar minta maaf."

Pria itu masih terkejut. Ia memerhatikan gadis yang menabraknya tadi. Semakin lama ia berjalan semakin jauh. Tapi tiba-tiba gadis itu membalikan badannya kembali.

"Oh iya, namaku Summer, Summer Bolton." ucap gadis itu sedikit teriak.

Pria itu semakin terkejut. Gadis itu mengingatkannya akan kejadian tragis yang dulu pernah dialaminya.

***

Oops!

Hi!

Yalord akhirnya update juga yaaa, eh btw kalian masih mau cerita ini lanjut ga sih? Kalo masih mau lanjut vomments dong hehe, jangan jadi silent readers yaa! Oh sama menurut kalian TRAGIC menurut kalian gimana sih sejauh ini? Comment tanggapan kalian yaa, thank you!

FZx

TRAGIC ➗ cth [ON HOLD]Where stories live. Discover now