Dos

71 11 0
                                    

Calum's POV

Pelajaran sudah dimulai sekitar 45 menit yang lalu dan aku merasa sangat bosan seperti biasanya. Memang Mrs. Lucy adalah guru yang baik dan berbeda dengan guru-guru lain pada umumnya, hanya saja bosan tetaplah bosan. Kurasa pelajaran serjarah tidak penting, toh aku tidak ingin bekerja sebagai pemilik museum atau apalah itu yang berhubungan dengan sejarah.

"Mrs, may I go to the toilet?" tanyaku. Mrs. Lucy hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Aku berjalan menuju toilet yang berada di ujung. Aku sengaja memperlambat gerak jalanku agar waktu pelajaran terbuang. Sesampainya di toilet, aku membasuh mukaku dengan air dan bercermin sebentar.

Aku tampan, rambutku bagus, lucu, dan aku baik. Tapi mengapa Autumn lebih memilih Luke? Ah entahlah, hanya Autumn yang tahu mengapa.

"Autumn!" panggilku saat sedang berjalan kembali ke kelas.

Yang namanya merasa dipanggil pun menoleh. "Oh hey Calum!"

"Um, apa setelah pulang sekolah nanti kau ada acara?" tanyaku tiba-tiba. Entahlah mengapa aku bisa bertanya seperti itu.

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Apa kau mau pulang bersamaku? Aku akan mengajakmu ke suatu tempat terlebih dahulu."

"Tanpa kau ajak, aku pasti akan memintamu untuk mengantarku, bukannya aku memang sering pulang bersamamu, Cal? Kau aneh." ucapnya terkekeh. "Kalau begitu aku ke kelas dulu ya, sampai jumpa pulang sekolah nanti Calum!"

Mengapa aku menjadi bodoh begini?

...

Autumn's POV

Kringgg... kringgg...

Ah syukurlah akhirnya pelajaran untuk hari ini selesai juga. Aku berjalan keluar kelas didampingi oleh Fizzy dan Chrissy tentunya. Tapi mereka akan pulang cepat karena ada acara masing-masing, jadi aku ditinggal sendiri. Ketika sedang berjalan tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dan membuatku terkejut setengah mati.

"Astaga Luke! Kau membuatku hampir mati!" Ia tertawa puas, sangat puas.

"Kau menyebalkan."

"Ah jadi kau marah?" tanyanya.

Aku terdiam karena aku kesal dengannya.

"Baiklah, bagaimana kalau kau aku antar pulang sekalian pergi ke kedai es krim sebagai permintaan maafku? Aku yang akan menraktirnya, kau mau?"

"Tentu." aku menganggukan kepalaku cepat sambil tersenyum.

Kami pun berjalan menuju mobil milik Luke. Selama perjalanan kami hanya terdiam sambil menikmati musik dari radio. Kedai es krimnya tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai disana. Kedai es krim ini memang selalu ramai setiap saatnya. Mungkin karena memang es krimnya yang enak dan harganya tidak terlalu mahal.

"Kau mau rasa apa, princess?" astaga, sebutan itu lagi.

"Um, bubble gum please?" jawabku sambil menunduk karena aku tidak mau melihat pipiku yang sudah memanas ini.

"Baiklah, kau tunggu saja disana." menunjuk kursi kosong di pojok.

Aku pun menuruti perintahnya. Aku duduk disini sambil memandang keluar jendela. Rasanya ada yang mengganjal, tapi aku tidak tahu apa. Mungkin ada sesuatu yang terlupakan? Apa aku melupakan tugas? Ah tidak tidak, lagian hari ini aku tidak memiliki tugas. Apa aku melupakan Iphoneku? Tidak juga. Jadi apa sebenarnya yang aku lupakan? Apa mungkin itu hanya perasaanku saja? Entahlah.

TRAGIC ➗ cth [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang