Hikari : Part 2

1.4K 123 8
                                    

"Ha!? Tapi dia yang aku lihat!"

"Yuma, dia bukan Eve. Eve yang asli berambut pirang dan berdada rata."

"Mungkin Eve sudah disembunyikan oleh Sakamaki bersaudara itu."

"Kau...tidak...mengawasi...mereka...?"

"Tentu aku sudah mengawasi mereka! Tapi hanya dia satu-satunya perempuan yang aku lihat!"

Keributan yang kamu dengar membuatmu tersadar dari tidur, atau pingsan mungkin? Kamu mengerjap beberapa kali sebelum penglihatanmu menjadi tajam sepenuhnya. Kamu bangkit untuk duduk.

Cahaya bulan sabit menembus jendela besar yang ada di samping kananmu---membuatmu bermandikan sinar keperakan. Di luar jendela terdapat sebuah kolam besar dengan beberapa pohon palem besar di pinggirnya. Itu semua tampak asing dimatamu.

Lalu sebuah pemikiran yang masuk akal terlintas di pikiranmu.

Ini bukan mansion Sakamaki.

"Oh lihat, dia sudah bangun."

Kamu menoleh ke samping kirimu dan empat orang pemuda tengah berdiri di sana. Empat orang pemuda yang juga tampak asing.

"Apa kita harus mengembalikannya?" tanya si rambut cokelat

"Terlambat. Dia sudah tahu rencana kita." si rambut hitam menjawab. Si rambut cokelat hanya menahan kekesalannya.

"S-Siapa kalian?" tanyamu

"Maa, jangan takut seperti itu. Kami tidak menginginkanmu jadi tenanglah." kata si rambut pirang ceria

"Aku tidak bisa percaya pada kalian." ujarmu lalu kamu menatap tajam pada mereka

"Kami juga tidak bisa percaya padamu. Kau harus ditahan disini sampai rencana Apel Adam berhasil." sahut si rambut hitam

"Eh? Bukannya itu akan merepotkan?" ucap si rambut pirang

"Sudahlah, Kou. Aku tidak ada waktu untuk mengurus hal yang tidak penting seperti ini." lalu si rambut hitam itu pergi meninggalkan yang lainnya

"Hei! Kalian belum menjawab pertanyaanku!" kamu bangkit berdiri dan menghampiri mereka

"Ups, maaf! Aku harus kerja!" si rambut pirang itu melihat jam tangannya lalu pergi

"Kalau begitu, aku pergi dari sini." kamu hendak melangkah pergi namun, sebuah tangan menggenggam lenganmu

"Lepaskan!" kamu meronta minta dilepaskan, tetapi ia jauh lebih kuat darimu.

"Kau ini merepotkan saja! Kalau aku tahu ciri-ciri Eve yang asli, kau tidak akan muncul di hadapanku, dasar cerewet!" seru si rambut cokelat. Ia menggenggam lenganmu sampai terdengar bunyi tulang yang retak---membuatmu meringis kesakitan karenanya. Dan perlakukannya barusan berhasil membuatmu diam.

"....apa yang sebenarnya kalian inginkan?" ucapmu lirih

Si rambut cokelat yang menggenggam tanganmu hanya mendecih sebelum melepaskanmu dan pergi. Kamu mulai terisak karena kamu merasa ini semua tidak adil.

Having Fun with Diabolik Lovers CharactersWhere stories live. Discover now