Bigbang Scenario : Miss Him (Daesung)

3.5K 226 55
                                    

~ Rindu ini curang !

Selalu bertambah, tanpa tau bagaimana caranya agar berkurang ~

Tiga bulan tidak bertemu. Hanya memberi kabar sesekali lewat telpon. Bagaimana rasanya? Kalian pacaran dan sudah melewati banyak hal. Tapi hal yang terberat adalah menghadapi rindu.

Rindu yang kian lama semakin mengikis hatimu.

"Sudah makan?" 

Daesung , kekasihmu. Menelpon dengan semangat di seberang sana. Tanpa tau disini kamu meringkuk malas dan hanya bertemankan boneka doraemon kesayangannya yang selalu kamu peluk setiap malam.

"Sudah" ujarmu malas, lalu melangkah gontai menuju kamar mandi. 

"Kau sakit? kenapa suaramu tampak tak bersemangat?"

"Anniyoo..pekerjaan di kantor membuatku bosan. Aku ingin liburan, tapi tidak tau mau kemana?" keluhmu, dan Daesung cukup mengambil jeda panjang untuk menanggapi keluhanmu.

"Bukan karena merindukanku? aku lihat status LINE-mu" godanya dan kamu cukup senang ia menyadari hal kekanakan seperti menuliskan pesan di sosial mediamu daripada memberitahukannya langsung.

"Masih bertanya dan tidak ada niat untuk pulang?"

Daesung menghela nafas berat sampai itu terdengar di ponselmu, menandakan ia tidak bisa memastikan permintaanmu , "Mianhe..tour kami belum selesai hingga akhir july hun."

Wajahmu semakin tertekuk karena sedih. Yang bisa dilakukan hanya menunggu hingga akhir july mengakhiri Long Distance Realtionshit kalian ini.

"Arasseo. Aku ingin mandi, aku tutup dulu yah?"

"Jangan. Biarkan menyala. Aku ingin mendengar setiap kegiatanmu hun. Aku khawatir dengan nada suaramu yang terlihat seperti orang sakit."

"Aku tidak apa-apa. Baiklah, telponnya tidak akan ku tutup."

Selesai dengan persiapan segala hal untuk pergi ke kantor, Daesung masih setia mendengarkanmu di ujung telpon . Tidak biasanya, hari ini dia tampak seperti mengawasimu dari kejauhan. 

"Kau sudah sampai di fla resto?"

"Huumm. Aku baru sampai."

"Makan yang banyak yah..."

Begitu sampai di cafe tempat biasa kamu makan, sesuatu yang aneh mulai menyertaimu. Pesananmu telah sampai, sebelum kamu memesannya pada sang waitres. Lalu ada beberapa kotak dan kamu di pinta untuk memilih salah satu diantaranya.

Ada tiga kotak dengan ukuran dan warna yang berbeda. Daesung kembali menelponmu dan menunggu pilihanmu.

"Kau yang melakukan ini?" Daesung tampak menimbang-nimbang seolah mengelak, namun beberapa menit kemudian ia mengiyakan perbuatannya itu, "Pilih salah satu hadiahmu."

"Apa salah satunya bisa membuatmu hadir di hadapanku?"

"Apa itu satu-satunya hadiah yang kau mau?"

"Yeeeh !!" histerismu dan Daesung hanya terkekeh di seberang sana, "Cepat pilih , dan beri tahu kotak apa yang kau ambil."

Masih sedikit kecewa karena Daesung tetap merahasiakan kejutannya, kamu pun memilih kotak kecil berwarna biru terlebih dahulu. "Aku pilih warna biru."

"Kotak kecil? bagus, bukalah.." pintanya dan kamu pun membukanya. Hanya sebuah kertas lalu bertuliskan I love You disana. 

"Yak ! apa kau tidak bisa mengucapkannya sendiri?"

"Memangnya apa yang tertulis disana?" godanya. "I Love You - "

"I love You too hun. More and more" jawabnya cepat dan kamu hanya bisa menelan ludah saat ucapannya terasa nyata dan selalu menggetarkan hatimu.

"Ndeeh...lalu ada tulisan buka kotak warna pink" lanjutmu sedikit kaku. 

"Bukalah."

Saat di buka, tetap saja hanya sebuah tulisan. Dan itu kembali membuatmu bergumam gemas kemudian tersenyum malu , melihatnya melakukan hal konyol ini.

"Hun...apa kau masih disana?"

"Nee.." senyummu malu, meskipun ia tak mungkin melihat wajahmu yang tengah bersemu merah. "Lalu apa yang tertulis disana?" tanyanya penasaran.

"Kau sudah tau , kenapa masih bertanya?"

Daesung terkekeh perlahan kemudian kembali melanjutkan, "Miss you hun . Aku harap kau mengatakannya langsung daripada lewat SNS" protesnya.

"Anniyoo..."

"Kotak terakhir. Bukalah..." Kali ini kamu lebih antusias untuk membukanya. Berharap itu kejutan yang lebih membahagiakanmu.

Kotak terakhir terbuka, dan di dalamnya ada beberapa lembar fotomu dengan seorang pria. Kamu tercengang seketika melihat setiap lembaran foto itu . Bibirmu kelu dan desahan nafas Daesung dari seberang sana semakin menambah debaran hatimu yang mulai berdetak tak normal.

"Mianhe...aku tidak akan menyalahkanmu. Semua ini salahku yang kurang memberimu perhatian. Aku mengerti - "

"Anni...hun. Bu..bukan seperti itu. A..aku."

Ia mendengarkanmu, hingga hembusan nafas beratnya kembali menohok ke hatimu. Ia kembali bergumam, sebelum airmatamu mulai jatuh perlahan menyeruakkan hatimu yang telah penuh dengan sesak  dan penyesalan , "Semoga kau bahagia bersamanya."

.

.

Nnnggg...dunno. kenapa aku kepikiran bikin imagine yang berbeda hahahha. 



IMAGINE WITH BIGBANGWhere stories live. Discover now