12. Ssttt..

26 1 0
                                    

Saat Adel ingin membukanya, tiba-tiba saja pintu itu terbuka dari dalam oleh seorang anak laki-laki. Sontak mereka berdua pun kaget dan menjerit bersamaan.

"AAAAAAAAAAAA......!!!!!!"

Moses yang berada didalam kamar pun kaget dan berlari keluar kamar untuk melihat apa yang sedang terjadi diluar kamarnya itu.

"Ada apa?! Kenapa kalian berdua menjerit??" Tanya Moses kepada Adel dan Adik laki-lakinya itu.

"Lihat kak! dirumah kita kedatangan seorang penyusup, dia mencoba mencuri kedalam kamar ku kak." Ucap Anak laki-laki itu yang ternyata adik dari Moses sambil memberikan tatapan membunuh kepada Adel.

"Ti-tidak seperti itu, gue ini cuman jalan-jalan berkeliling doang, terus gue ngeliat kamar yg ada di depan kamar lo ini Mos, karena gue penasaran gue pengen mencoba membukanya dan ternyata ada ade lo di dalem."jelas Adel sedikit gugup karena sudah disangka oleh Adiknya Moses sebagai 'penyusup'.

"Pasti kau ini berbohong kan?! ini hanya modus mu saja." Revan tetap tidak percaya dengan perkataan dari Adel tersebut.

"Enggak kok, ini serius, aku cuman ingin lihat lihat doang kok." Ucap Adel memelas kepada Revan.

"sudah sudah, memangnya kamu ini mau kemana?" Kini giliran Moses bertanya kepada adiknya itu.

"Aku mau kebawah Kak mencari makanan."

"Yaudah, lebih baik kamu turun kebawah, kakak mau belajar dengan teman kakak ini, kamu jangan mengganggu ya."

"Hmm.. baiklah."

Revan pun turun kebawah, dan meninggalkan mereka berdua diatas.

Kini mereka berdua pun mulai belajar bersama.

"Bagian mana yang paling lo nggak ngerti dari mata kuliah ini." Tanya Moses sambil menunjuk buku pelajaran kalkulus.

"Hmm.. semuanya." Ucap Adel dengan simpelnya.

"Semua?? Semuanya??!" Kini gantian Moses yang mulai shock.

"Iya, emangnya kenapa? Tujuan gue kesini kan biar gue ngerti pelajaran ini."

"Lo ini, emangnya lo nggak pernah menyimak dosen kalau di kelas?"

"Lo tau bu Shelly kan? Dosen model begitu harus di simak gitu?"

"Hmm okelah, gue bakal ngajarin lo dari awal lagi. Tapi inget ya, nggak ada pengulangan jadi lo harus nyimak baik-baik."

"Oke sip."

Moses pun mulai mengajarkan Adel dari awal pelajaran. Ketika Moses sedang menerangkan, aura kepintarannya pun mulai keluar. Adel yang sedari tadi menyimak yang di ajarkan Moses itu pun mulai terkesima dengan kharismatik yang dimiliki oleh Moses. Ia terus memandangi wajah Moses dari samping, hingga ia tak sadar kalo yang ia perhatikan itu salah.

Dari kejauhan, Rita ibunda Moses dan Revan adiknya Moses pun mengintip dari kejauhan untuk mengetahui apa saja yang mereka bicarakan.

"Ma, perempuan itu siapa si? Kok deket-deket sama kak Moses." Tanya Revan kepada mamanya dengan nada berbisik.

"Oh kakak cantik itu? Dia itu namanya Kak Adel, sepertinya dia itu pacarnya kak Moses." Ucap Rita kepada anak bungsunya itu dengan nada berbisik.

"APA?!! perempuan penyusup itu pacarnya kakak? Lihat saja tampangnya itu ma, terlihat seperti perempuan bodoh." Revan membantah perkataan mamanya kalau Adel itu adalah 'kekasih' kakaknya.

"Heh! Sopankan lah sedikit bicaramu, suatu saat kakak cantik itu akan menjadi calon kakak ipar mu." Ucap Rita sambil sedikit menjitak bagian atas kepala anaknya itu.

"Aduhh.. sakit tau ma." Revan meringis kesakitan sambil sedikit mengelus elus kepalanya itu.

Ketika mereka berdua ingin mendekatkan diri dengan Moses dan Adel, tiba-tiba saja tanpa sengaja Rita menyenggol pajangan yang berada di sampingnya hingga Moses dan Adel pun kaget.

"Siapa disana?!" Teriak Moses untuk mengecek keadaan.

Karena Rita telah membuat Adel dan Moses kaget, mereka berdua pun kabur kebawah untuk menghindari kecurigaan dari Moses.

"Kucing lo kali Mos." Ucap Adel santai.

"Gue nggak miara kucing. Lebih baik lo tunggu sini, gue mau ngecek sambil ngambil cemilan. Sebelum gue tinggal, lo gue kasih 5 soal, saat gue kembali semua harus selesai atau lo bakal gue hukum." Moses memberikan 5 soal dan langsung nyelonong pergi begitu saja.

"Ta-tapi.." ucap Adel gelagapan sambil melihat Moses yang sudah meninggalkannya.

"Sial gue ditinggalin soal lagi." Adel kesal sendiri karena ia masih belum mengerti sama sekali. Ketika ia mencoba mengerjakannya tiba-tiba saja handphonenya itu bergetar, ia mengambil handphonenya yang berada di dalam tas dan pergi ke arah balkon. Tanpa sengaja Adel telah menjatuhkan obatnya kelantai.

***

Setelah beberapa menit Moses kembali dengan tangan penuh snack, ia mendapati Adel tidak ada disitu. Ia pun mencoba mencarinya, ketika ia ingin melangkah tanpa sengaja kakinya menginjak sesuatu. Ia pun mengeceknya dan ternyata ia menginjak sebuah obat, karena penasaran ia pun mengambil obat itu.

Setelah dilihat-lihat, obat yang ia temukan itu adalah obat pengencer darah dan pereda rasa sakit untuk penderita jantung. Moses pun heran, obat ini milik siapa? Atau jangan-jangan..

Tiba-tiba saja Adel muncul dari arah balkon, Moses pun menyembunyikan obat tersebut kedalam saku celananya.

"Dari mana aja lo? Tugas dari gue udah lo kerjain? Sini gue mau periksa." Ucap Moses dingin seperti biasa.

"Eh.. itu.. a-anu.. gue belom kerjain hehee.." Adel hanya memberi cengiran andalannya.

"Hmm.. rupanya lo ini pengen gue hukum."

Moses pun kembali pergi meninggalkan Adel sendiri, kini Adel mulai tampak bingung dan penasaran, kira-kira apa yang ingin diperbuat Moses kepada Adel.

Setelah beberapa menit, kini Moses pun kembali. Ia membawa seutas pita merah yang bertuliskan 'Bodoh' dan beberapa jepit jemuran. Moses mulai mengikatkan pita merah itu tepat di kening Adel sambil menjepitkan 5 jepit jemuran di kuping dan sekitar rambut Adel.

"Kok gue di giniin si?! Sakit tau, terus kenapa ada tulisan 'bodoh' di pita ini?, gue kan nggak bego!"  Ucap Adel sambil berdengus kesal.

"Itu hukuman buat lo karena lo itu pemalas. Udah sekarang lo kerjain lagi soal lo sampe kerjaan lo ini gue anggep bener."

***

Beberapa jam terlewati, kini jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, hingga Adel pun tertidur di meja.

"Lagi-lagi dia tidur, hobi banget si ni anak tidur." Ucap Moses sedikit bergurau.

Moses pun mengambil sebuah selimut dari kamarnya, dan mencoba menyelimuti tubuh Adel. Setelah menyelimuti tubuh Adel, Moses duduk disamping tubuh Adel sambil mengeluarkan obat yang ia temukan dari saku celananya tersebut.

"Obat ini.. apa benar obat ini milik Sky? Kalau emang bener, kenapa dia nggak pernah terus terang sama gue? Hmm.. tapi waktu gue pertama kali nganter dia kerumah mamanya sempet bilang kambuh, kayaknya emang ada sangkut-pautnya."

Ketika Moses sedang memandangi obat tersebut, tiba-tiba saja Adel bangun dari tidurnya. Moses yang sedari tadi memandangi obat tersebut, langsung cepat-cepat menyembunyikannya kembali.

"Duh gue dimana ini? Gue di surga ya?" Tanya Adel seperti orang linglung sambil sesekali memegangi kepalanya.

"Lo masih di rumah gue, jangan lebay." Ucap Moses sok cool.

"Anjirr! Udah jam 8 malem! Gue balik ya, betewe thanks ya Mos buat hari ini, sekarang gue jadi pinter kalkulus! Dahhhh!"

Adel pun langsung pergi meninggalkan Moses sendirian diatas, sedangkan Moses ia hanya diam seribu kata.

Gaje gaje manja gapapa kali ya~
Sori kalo jokes gue ini tidak menyenangkan, jokes gue emang receh :')
Tapi tetep voment yaaa~

With love, takoyakiesss👋

TALLERWhere stories live. Discover now