5. Moses life's

38 5 0
                                    

Tuk.. tuk.. tukk..

Terdengar suara hentakan kaki seseorang dari sebuah tangga. Moses Turun dari tangga dan pergi menuju dapur, Ia ingin memasak untuk makan malam nanti. Ayah dan ibunya sedang pergi keluar kota untuk pekerjaan, dan baru balik saat lusa nanti. Ia ingin membuat daging paprika saus teriyaki untuknya dan adik kecilnya itu.

nggak selang beberapa lama, tiba - tiba saja sang adik, Revan menghampirinya dan berkata.

"Kak aku boleh bantu nggak? Aku ingin jago masak kayak kakak." Ucap Revan sambil menarik - narik baju kakaknya itu.

"Kau boleh membantu Revan, coba kamu cuci paprika, bawang putih, dan bawang bombay ini di washtafle ya."Moses tersenyum dan memberikan bahan - bahan untuk di cuci oleh adiknya.

Revan mulai mencuci bahan - bahan tetsebut dan memberikan kepada kakanya itu.

"Ini kak, aku sudah mencucinya hingga bersih."Revan menyodorkan baskom yang berisi bahan - bahan tersebut.

"Good! Kau melakukannya dengan baik Revan." Moses mulai mengacak - acak rambut adiknya itu.

"Hehee.. Revan gitu."

Mereka berdua terlihat kompak saat sedang membuat makan malam untuk hari ini.
Masakan sudah jadi, kini mereka berdua mulai memakan masakan itu.

"Hmm.. ini sangat lezat kak, masakan kakak memang selalu selezat ini ya"puji Revan sambil memakan masakan kakak kesayangannya itu.

"Ini bisa enak karena bantuan mu juga Revan, kalo kamu tidak membantu mungkin masakan kakak tidak akan seenak ini." Ucap lembut Moses sambil tersenyum.

"Masa sih kak? Perasaan aku hanya membantu kakak mencuci bahan deh?" Revan memasang muka polos kebingungannya itu.

Moses mulai tertawa melihat tingkah laku yang menggemaskan adiknya itu.

***

Di dalam kamar Moses mulai menyalakan laptopnya itu. Ia ingin bermain sebuah game online yang bernama Dota2. Walau ia tidak seaddict gamers yang lain, namun ia cukup mahir dalam memainkannya.

Ketika ia mencoba untuk log in, tiba - tiba handphonenya berdering, Dino's is calling..

"Hallo no, ada apa."tanya Moses datar.

"Ini masalah Adel Mos."

"Kenapa. Kenapa memangnya dia."

"Kamu harus membujuknya atau minimal kamu meminta maaf deh Mos."

"Cari aja si yang lain, emang pemain biola itu cuman dia? Bukannya lo punya anak buah pemain biola di club musik lo itu." Moses mulai sedikit kesal.

"Nggak, Mos. Adel itu unik, dia,punya ciri khas dalam permainannya."

"Seunik apasi emang? Atau jangan - jangan elo naksir ya sama dia?"

"Ngaco kamu, saya nggak naksir sama dia Mos. Hanya aja kamu belum pernah liat permainannya itu."

"Terserah lo no. Yg jelas gue nggak akan sudi buat membujuknya atau meminta maaf sama dia."

Moses mengakhiri percakapannya dengan Dino. Kini ia mulai melanjutkan bermain gamenya itu.

jam mulai menunjukan pukul 2 pagi. Moses masih sibuk bermain gamenya itu, beberapa menit kemudian Moses mulai terlihat mengantuk dan mengakhiri gamenya itu.

Kini Moses berbaring di atas kasur, ia mengambil handphonenya dan membuka instagramnya itu. Saat ia membuka explore, tiba - tiba ia melihat foto Adel yang sedang tersenyum candid. Senyumnya itu sangat manis dan menggemaskan, Moses pun ikut tersenyum saat memandangi foto Adel itu. Tanpa sengaja Moses melihat caption yang ditulis oleh Adel.

'Semua orang begitu baik. Juga kuat. Di hari - hari terkelam, Tuhan akan meletakan orang - orang terbaik dalam hidupmu.'

Di dalam caption itu, tersirat sebuah pesan yang membuat Moses sangat penasaran.

"Ah, tapi masa bodo, untuk apa gue penasaran dengan caption itu."

Moses langsung menghentikan data seluler dan pergi tidur.

***

Matahari mulai memunculkan cahayanya, Tapi Moses masih saja tertidur. Revan mencoba memasuki kamar kakaknya itu, dan membangunkannya.

"Kak bangunnn!! Ini udah pagi dan aku belum sarapan." Revan menggoyang - goyangkan tubuh kakaknya itu.

"Sebentar Rev, kakak masih ngantuk. 5 menit lagi.." ucap Moses yang terdengar seperti melindur.

"Kak ini sudah jam 7, aku bisa terlambat sekolah nanti."

"APA??!"

Tiba - tiba Moses melompat dari kasur dan pergi menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mensikat giginya.

Dengan sesegera mungkin Moses mengambil jaket dan kunci Mobil CRV berwarna putih miliknya itu.

Ia pergi mengantar adiknya menuju sekolah, tetapi sebelum kesekolah ia memesankan makanan untuk Revan di mc donalds. Karena adiknya itu belum sarapan tadi pagi.

Akhirnya mereka sampai di sekolah, untungnya, pada saat itu gerbang sekolah belum di tutup.

"Terima kasih sudah mengantarkan aku kak, dan maaf tadi pagi aku sudah membangunkan tidurmu."Ucap Revan dari kaca jendela mobil disebelah kiri.

"Nggak apa - apa, ini emang sudah tugas kakak. Sudah cepat masuk, belajar yang pintar, dan jadilah seseorang yg hebat." Moses melambaikan tangan kepada adiknya itu.

karena sekarang ia tidak ada jam pagi, Kini ia memutuskan untuk pergi pulang ke rumah.

Saat ia sampai di rumah, ia mengambil laptop dan membawanya ke balcon rumah. Ia ingin mengerjakan tugas - tugas yang masih belum selesai. Saat sedang mengerjakan, handphone Moses berdering, Dino kembali menelpon.

"Mos sekarang kamu ada dimana?" Tanya Dino.

"Gue di rumah."

"Oke, saya kesana sekarang."

30 menit kemudian bell rumahnya berbunyi. Moses membukakan pintu rumahnya dan Dino ada di hadapannya. Moses mengajak Dino ke ruang tamunya itu.

"Ada apa lo dateng kesini? Kalo lo dateng cuma buat ngomongin si Adel mending lo keluar dari rumah gue sekarang." Moses mulai menebak maksud kedatangan Dino kerumahnya.

"Come on Mos, ini permohonan saya kepada kamu. Saya nggak akan mengecewakan kamu deh. Saya janji."

"Emang apanya yang spesial dari cewe itu si? Sampe lo gini amat ke gue no?"

"Kamu belum liat aja kalau dia lagi bermain biola. Nih saya tunjukin videonya, waktu itu saya diem - diem merekam pas dia lagi memainkan sebuah biola di ruang musik."

Dino memberikan rekaman video Adel sedang bermain biola kepada Moses. Moses pun mulai tersihir dengan permainan Adel di video itu. Alunan musik yang di mainkan oleh Adel itu di ibaratkan seperti sebuah simphoni yang di mainkan oleh para malaikat di surga.

"Oke, gue akan coba minta maaf sama dia dan mencoba membujuknya kembali, tapi ingat! gue akan melakukan ini sekali, dan tidak ada lagi."

"Nah gitu dong Mos, ini baru brother gue hahaa..."

TALLERWhere stories live. Discover now