7. We Are The HighFive's

34 4 0
                                    

Btw itu yg di mulmed gambaran untuk karakter Keisha sama Moses yak. Semoga feel kalian dapet hehee.

2 minggu berlalu, Adel sudah keluar dari rumah sakit dan mulai melakukan aktivitas - aktivitasnya seperti biasa.

Sekarang ia mulai mengikuti mata kuliah di kampusnya. Setelah selesai, Adel mencoba menemui Dino untuk bertanya tentang tawarannya yg mengajak untuk bergabung di bandnya.

Flashback on

"Del? Lo serius nggak akan gabung di bandnya kak Dino??" Keisha bertanya kepada Adel sambil mengupas kulit buah apel untuk Adel.

"Gue fix nggak bakal gabung di bandnya kei, gue nggak mau satu grup sama cowo sialan yang super duper bedebah itu kei." Adel mengerutkan dahinya sambil memajukan sedikit bibirnya yg mungil itu.

"Yaelah del, cuman gara - gara kak Moses lo nggak mau gabung?? Ni ya, gue kasih pencerahan buat lo. Coba deh del lo pikir lagi, ini tu kesempatan. Kesempatan yang nggak akan datang dua kali you know? Anggap aja ini itu menjadi debut pertama lo untuk menjadi violin hebat. Come on del, luckys is a not come to again.."

Dari situ, Adel mulai berfikir untuk mempertimbangkan dirinya bergabung dalam band tersebut.

"Fine, gue bakal gabung di band itu."

"Good, it's a good choice del!" Keisha pun tersenyum riang sambil mencubit kedua pipi Adel.

"Uhh, sakit Keisha!" Adel dengan refleks,mengelus - ngelus pipinya.

Flashback off

Adel pergi menuju ruang musik, berharap bahwa Dino berada disana untuk membimbing anak - anak musik.

Ketika sampai di ruang musik, Adel tidak melihat adanya tanda - tanda keberadaan Dino. Adel pun berinisiatif untuk menghubungi Dino, setelah di hubungi nomer hp Dino sedang tidak aktif.

"Damnshit! Semoga aja dia belom dapet orang pengganti gue deh."ucap Adel dalam hati.

Ketika Adel sedang mendengus, tiba - tiba seseorang memanggil nama depannya itu.

"Skyy!!" Teriak seseorang dari kejauhan.

Adel mencoba mencari sumber suara dan membalikan tubuhnya itu. Adel menyipitkan matanya untuk memperjelas pandangannya, dan orang yang sedang ia perhatikan pun datang menghampiri dia.

"Ngapain lo manggil - manggil gue?!" Tanya sewot Adel yang ternyata seseorang itu adalah Moses.

"Gue mau ngomong penting sama lo Sky." Ucap dingin Moses sambil menatap datar wajah Adel.

"Kalo lo cuman mau nyari gara - gara sama gue mending jangan sekarang. Gue lagi sibuk!" Adel seketika pergi meninggalkan Moses, saat mencoba berjalan, lengan Adel yg mungil pun tertahan oleh tangan Moses yang besar.

"Ini tentang band yang mau dibentuk!"

Adel pun diam seketika, dan mencoba untuk menyimak pembicaraan Moses tersebut.

"Jadi gini, tanggal 23 nanti di senayan bakal ada festival musik untuk seluruh kalangan. Kita harus bisa mengaransement lagu - lagu yg udah di populerkan oleh musisi ternama dengan genre kita. Hadiahnya emang nggak seberapa, tapi ini menyangkut harga diri band gue sama Dino. Gue punya Rival dari kampus Pancasila namanya Rio, Rio Irawan. Dia itu tengil banget, playboy, juga brengsek, dia juga yang nantangin gue sama anak - anak untuk ikutan festival ini. Kali ini gue bakal lakuin apapun yang lo mau, asalkan lo mau gabung di band gue Sky." Moses memohon penuh sambil menatap mata Adel dalam.

Adel sedikit shock saat seorang Moses memohon - mohon pada dirinya, pasalnya, ia sangat tau watak dari manusia itu. Tetapi, Adel mempunyai rencana untuk memanfaatkan tawarannya tadi.

TALLERWhere stories live. Discover now