Duo psyco.

9.9K 724 38
                                    

[Malamnya]

      Aku tengah mengistirahatkan kepala ku yang panas kebantal. Setelah 2 jam lebih aku mengerjakan 'Menganalisis Trigonometri' dari sejarah sampai pengembangan lanjutannya(Author curhat).

     Aku hampir terlelap, namun kesadaran ku kembali ketika aku mendengar suara gaduh di luar kamar. Aku bangkit dan keluar kamar, ternyata adikku dan Lily tengah berkelahi lagi.

    Adikku sudah megang palunya dan Lily dengan Pisau daging di kedua tangannya serta seorang pria malang ditengah-tengah mereka

   Aku tak tau siapa pria itu dan tak mau tau karna namanya tak akan berguna bagiku.

"Kalau membunuh itu harus langsung mati!!!" kata adikku.

"Tidak!! Kalau langsung mati nanti tidak nikmat!! Harus perlahan lahan dengan penuh rasa sakit" Lily tak kalah nyolot

"Kalau lama-lama nanti gak segar kalau dimasak!! daginya alot!!"

"Yang nyuruh dimasak siapa!!! Mayatnya nanti kugantung di kamar sampai busuk baru kubuang ke septic tank!!"

Aku menemukan beberapa fakta unik sekarang.

Pertama, Adikku sekarang kanibal.

kedua, Lily walau baru seminggu disini sudah berani 'menghias' dinding rumah orang.

ketiga, pria ditengah itu sudah pingsan mendengar percakapan bagaimana akhir hidupnya sebentar lagi.

Saat aku ingin melerai mereka tiba-tiba saja semua menjadi gelap (mati listrik)

"Kyaaaaaa... Tidak aku menjadi buta!!!"

"Asa berhentilah!!!! Ini hanya pemadaman!!! Bantu aku menemukan senter atau pemantik." kataku.

    Terpaksa aku meraba raba untuk menemukan senter, berbagai benda aneh terpegang olehku, dari muka pria tadi, pisaunya lily dan....'nyut' 'nyut'.

   sebuah benda aneh yang hangat dan kenyal. Kucoba meremas lagi 'nyut' 'nyut'  benda itu semakin panas. Saat aku aku menyadari apa benda itu, semua sudah terlambat.

   Sebuah bogem keras disusul suara lengkingan Lily menghajar mukaku.
"Meeeessssuum!!!!!!!!"
 
[Skip, lilin suda nyala]

Semua ada di kamarku (kamarku luas) pria yang tadi dibiarkan di gudang bawah tanah.

"Sudah kubilang!!! Itu tidak sengaja!!"

aku berusaha melindungi harga diriku sebagai laki-laki yang gantelman.

"Mencuri kesempatan dalam kegelapan. akhirnya sifat aslimu muncul!!!" dia menghardikku dengan keras

"Kakak jadi selama ini...." Asa ikut ikutan.

"Lagi pula kalau pengen, ngomong dong di depan orangnya, jangan menyerang dari belakang kan aku belum siap" dia menggoda ku.

Asa juga menambahkan

"Iya kak. Kalau pengen bilang aja kak, nanti Asa bantu kalau dia melawan"

   seingatku beberapan menit yang lalu mereka bertengkar dan saling membunuh, kok sekarang sudah akur!!! Sekongkol lagi ngeledek aku!!. Mukaku sudah merah sekali karna perasaan marah bercampur malu.

"Aku pergi saja!"saat aku hendak pergi

"Kak jangan pergi!!"

"Itu ada Lily yang menemanimu kan?"

"Aku masih takut~~~ nanti aku bisa dimakan olehnya!!"

"Sorry ya, the swetty little sister. Aku gak selera makan bocah psyco yang rada-rada"

"APA KATAMU!!!" mereka mulai lagi.

"Masa baru diomongin gak dengar? Budek ya?"

"Tante-tante!!!" mulai saling mengumpat.

"Bocah cilik~~~~"Asa tambah marah.

"KALAU BERANI BILANG LAGI!!!"

"Siapa takut??"
Semakin lama semakin berisik. Aku tak tahan lagi.

"KELUAR KALIAN BERDUA!!!!!!" emosiku

"Kakak masa kamu tega mengusir adikmu ini" masang muka seimut mungkin(lagi)

"Iya masa kamu tega ngusir aku setelah menodaiku mas!!? Tegak kamu mas!!!" masang gaya seorang istri yang ingin dicerai suaminya di sinetro sinetron.

    "AAAARRRHH!!!!!!" kepalaku mau pecah melihat kelakuan mereka!!!. Aku merasa pusing di sekujur tubuh.

Rasa lelah kembali muncul aku merebahkan diri dilantai ( gak mungkin aku ikut mereka tidur diranjang. Bisa dipecat Author nanti kalau cerita ini jadi 18+)

    Dengan ngan selembat karpet sebagai alas dan sebuah bantal tipis aku mulai memejamkan mata.

"Terserah kalian mau apa, aku hanya ingin beristirahat, aku lelah!!"

kemudian pandangan menjadi gelap. Aku telah tertidur.

[Subuh, 02:15]

    Aku bangun lebih pagi dari pada mereka. Tau tau badanku sudah diselimuti, pantas saja aku tak kedinginan semalam.

      Kulihat mereka masih tertidur. Mereka tidur sambil berpelukan, mereka pasti kedinginan, kuselimuti mereka dengan selimut tadi.
  
      Mereka ini sebenarnya mempunyai sifat yang mirip. Ya seperti saudara kandung saja, aku cukup senang sebenarnya adikku sudah memiliki teman selain aku. Aku tersenyum sendiri, mengingat kejadian kemarin.

      Listrik sudah menyala. Kumatikan lilin yang menemani kami kemarin(lilin satu-satunya di rumah) aku perlahan-lahan pergi keluar agar membangunkan mereka. Aku harus memasak jika tidak ingin pria kemarin akan jadi sate atau rendang sebagai sarapan kami.

================================
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author masih sibuk dengan tugas liburan. Masih sempat sempatnya nulis cerita (-_-)

Terimakasih para pembaca yang baik hati. Saya harap kalian tak bosan baca cerita saya, juga kalau biasa kasih vote gitu biar saya merasa sedikit bangga dengan tulisan saya.

Walaupun tata bahasa amburadul. Banyak kesalahan huruf dan kata, setidaknya saya mencoba membuat cerita yang di otak saya nyambung dengan para pembaca.

Akhir kata dan sekali lagi saya ucapkan Terima Kasih.

My Sister Is Psycopath [Completed]Where stories live. Discover now