Dasar Aneh!

351 139 35
                                    

Karena Fiona terlambat dan dihukum hampir satu jam membuat dia ketinggalan kelas. Fiona duduk sebentar di kursi semen dipinggir koridor untuk minum air di botol minumnya seraya menenangkan hatinya karena takut mendapatkan kembali hukuman oleh guru di kelasnya.

Tok..Tok..Tok..
Fiona mengetuk pintu kelas yang dituju yang sebelumnya di beri tahu oleh guru piket yang menghukumnya tadi pagi. Tak lama seseorang membukakan pintu. Berisik yang sangat, suara musik dangdut menggema, murid wanita yang sedang berjoget joget di depan kelas, murid pria menonton film di satu laptop. Beberapa anak lain mengobrol bebas, mendengarkan musik lewat earphone, juga sebagian pria bermain bola di kelas. Fiona terbengong melihat suasana kelas barunya, tidak tampak sosok yang biasa disebut guru. Wanita yang membukakan pintu tadi bingung dengan respon Fiona yang langsung terbengong seperti itu.

" Hey? Kenapa? Ada apa kamu ke kelas ini? "

Ucap wanita itu seraya memegang bahu Fiona sehingga membuat Fiona kembali terkaget.

" Ah ya,aku murid baru di sekolah ini. Dan guru piket bilang, kelasku dikelas ini. "

" Oh seperti itu, maaf aku ga tau, ayo masuk! Gurunya gadateng. "

Langsung saja wanita tinggi, bermata sipit, dan berwajah cina ini menarik tangan Fiona masuk kelas dan menyuruh teman temannya duduk dan hening, sebelum wanita cina ini yang diketahui Fiona bernama Tarisa memperkenalkan Fiona sebagai murid baru. Semua pasang mata memperhatikam Fiona dengan heran.

" Maaf gangguin yah manteman, nih, ada murid baru dikelas kita. Ayo kamu kenalin diri kamu kesemuanya.. "

Umum Tarisa, lalu dengan perasaan yang masih gugup dan malu, Fiona mulai memperkenalkan dirinya.

" Eumm, selamat pagi teman-teman, hallo. Nama aku Fiona Indira Rachman, senang bisa bertemu dan belajar bersama kalian di kelas ini. Mohon bimbingannya.." Ucap Fiona menundukkan badannya 45°

" HAAAIIII FIOONAAA "

Sapa semua murid dikelas itu serempak.

" Oke Fiona, kamu boleh duduk di situ, disamping kursiku, karena hanya itu yang kosong.. ^_^ "

Kekeh Tarisa dan menuntun Fiona menuju tempat duduk mereka. Suasana kembali gaduh, suara sound yang kembali menggema.

*___*___*

Setelah bel istirahat nyaring berbunyi, Fiona yang sedari tadi menahan diri dan diam diam beristighfar karena ia harus berada di tempat seperti itu dan tidak bisa melakukan apa apa. Fiona menghembuskan nafas lega dan hendak pergi dari kelas itu menuju kantin yang diketahuinya dari seorang murid wanita di koridor kelas 10.

Fiona duduk di salah satu kursi, sampai akhirnya pelayan kantin menghampirinya dan bertanya tentang apa yang akan Fiona pesan. Fiona hanya memesan jus mangga dan snack.

Dengan sambil memasangkan earphone di telinganya dan memutarkan musik klasik sambil menunggu makanannya datang.

Ketika Fiona mulai tenang, Fiona terkaget dengan tepukan di bahunya. Dilihatnya seseorang yang mengganggunya itu bermaksud menanyakan maksudnya mengganggunya. Sampai ia kembali terdiam setelah melihat pria yang tak lagi asing untuknya.

" Dari tadi gue panggil, lo diem aja. Kepaksa gue nepok bahu lo. Sorry ya gue ganggu.. "

Ucap pria yang langsung saja duduk di depan fiona yang masih terbengong. Dan tak lama kemudian 2 pria lain menghampiri mereka dan berposisikan di belakang pria itu.

" Ooh jadi ini ken, yang nemenin lo telat? "

Ujar salah satu pria yang berada di belakang Kenan yang fiona kira mereka berteman. Fiona masih terdiam dengan suasana kantin yang mulai heboh. Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

"Yoi' bro! Kaya yang gue bilang, ini cewe beda. !"

Tak ada jawaban lain yan terdengar,semua terdiam denpan pikirannya masing masing. Tak lama pesanan Fiona datang diantar oleh pelayan bapak bapak berblankon dengan postur tubuh yang aga pendek.

" Ini makananya neng, Eh ada den Kenan juga disini. Mau pesan makan juga den? "

Dengan ramah dan sopan, Pria setengah baya itu menyapa mereka.

" Oh engga deh pak! Gue kenyang. ! "

Ucap kenan dan dengan langsung kedua temannya saling bertatapan dan menyorotkan keherananya. Namun selanjutnya mereka hanya diam.

" Ada apa kamu nyamperin aku?"

Dengan ragu dan hati- hati Fiona mengeluarkan suara.

" Engga. Gue mau tau keadaan lo aja. !"

" Maksudnya? Aku baik baik aja. "

" Lo tadi ga dihukum yang aneh aneh kan sama si besar di depan ? "

Ucap kenan mulai serius dan menghilangkan sejenak cengiran cengiran jahilnya.

" Hanya menyapu halaman depan aja. "

Jawab Fiona dan dibalas anggukan paham dari Kenan.

" Lo ngapain sih ken? "

" Engga yo, gue khawatir aja ma ni cewe. "

Ucap kenan lantang, sehingga membuat orang orang disekitarnya, apalagi perempuan perempuan yang sedari tadi ingin tau melihatnya dan terheran.

" Aneh lo! Jangan jangan lo jatuh cinta ya? "

Tuduh pria yang disebut kenan dengan 'yo' namun nama yang terlihat dari nametag yang dipajang di seragamnya bertulisan Rio Putra A. Namun Kenan hanya mendelikkan mata kearahnya.

" sibuk aja lu yo, biarin aja keles. Kita kan bisa lama lama liat bidadari ini. "

Timpal teman Kenan yang lain.

" BidadariMU! Oiyah fi, kelas lo dimana? "

Respon kenan yang tak peduli. Dan kembali melihat Fiona yang terpaku pada minumannya.

" 11 ipa 2 "

Setelah mendengar jawaban Fiona, Kenan bangkit dan melengos meninggalkan kursi di depan Fiona ke arah pojok kantin yang terdapat laki-laki lain yang terlihat nakal dan diekori dua teman Kenan tadi.

Mereka lalu memulai aktivitasnya, mengobrol bebas, membully salah seorang dari mereka, bernyanyi nyanyi ria dengan percaya dirinya, walau diketahui itu tak enak didengar dan merusak pendengaran dan ketenangan. Disalah satu meja, sosok kenan hanya duduk dan terkadang tersenyum melihat ulah teman temannya.

*___*___*___*

Fiona sedang menunggu sesuatu yang dapat mengantarnya pulang di depan halte dekat gerbang sekolah. Apapun itu, karena dia tengah resah dan risih dengan posisinya sekarang. Dilihat, lebih tepatnya di perhatikan dengan sebegitunya, tatapan sinis juga menyelidik.

BRAnggg...

Seseorang dengan memakai helm berhenti di depan Fiona. Fiona bersyukur manusia satu ini cepat cepat datang menyelamatkannya, dengan sigap ia membuka helm dan melihat kearah Fiona yang terlihat pucat.

" Kamu gapapa fi? Cepet naik. Maaf buat kamu lama nunggu sampe bibir kamu beruban. "

Dengan polosnya, dibarengi ketawa sekilas karena setelahnya toyoran ringan tangan Fiona di bahu pria ini.

" Apa sih, Ayok! Thanks ya.. "

Ujar Fiona yang sedang memakaikan helm dengan susah payah memautkan tali pelindung yang harus disatukan. Pria yang berada di depannya berbalik dan berdecak sejenak, lalu membantunya memautkan.

Senyum tersungging di bibir Fiona, dan akhirnya mereka pergi menyusuri jalan dengan tangan fiona yang memeluk ringan pria di depannya dari belakang.

____^^____
To be continue. !

Hay hay hay.. Thanks yang udah mau baca. Semoga suka! Dan dapet feelnya. Jangan lupa vomment oke! :)

Enjoy gaeys!! :)

I BREAK!!!Where stories live. Discover now