11

4K 575 121
                                    

Srek... Srek...

Hanya ada suara kaki diseret paksa sepanjang perjalanan. Tak ada yang diobrolkan, suasana sunyi, salahkan mereka yang memilih tempat sepi untuk jalan pulang.

Setelah kejadian mencium dahi yang mengejutkan itu, Seul Hee terdiam. Tak ada yang ingin ia utarakan setelah serangan mendadak dari Dae Yeol tersebut.

Apalagi Yoon Gi. AC bersuhu rendah cafe itu malah kalah dengan tubuhnya yang tiba-tiba memanas. Cemburu? Mungkin.

Dae Yeol seolah mengejeknya dengan melakukan hal itu langsung di depannya.

"Maaf." Seul Hee tiba-tiba bersuara. Yoon Gi menengok ke arahnya, gadis itu sedang menunduk memandang sepatu putih-setengah-kotornya.

"Entahlah aku hanya ingin meminta maaf." Seul Hee mengangkat wajahnya, menampakan wajah menyesal yang tidak terelakan oleh tatapan Yoon Gi.

"Tak ada yang perlu dimaafkan." balas Yoon Gi seadanya.

Ya, memang tak ada yang perlu dimaafkan. Memangnya ia siapa?

"Kau sungguh berbicara sesuatu dengannya tadi? Heol. Kita bahkan hanya empat puluh menit di cafe, tiga puluh menit untuk menunggunya." Seul Hee mengangkat tangannya, melipatnya di dada.

Yoon Gi terkekeh, "Geurom... Kami berbicara tadi." walaupun belum mendapatkan jalan keluar dari topik utama pembahasan. (tentu saja)

Yoon Gi menghembuskan nafasnya asal.

"Maafkan aku tidak menemani kalian mengobrol tadi. Temanku menelepon untuk menanyakan kabar tugas." Seul Hee berujar sembari mengeratkan pegangannya pada tas selempangnya.

"Tugas apa?"

"Tugas pada music note itu..."

"Ahh, tugas yang itu." ucap Yoon Gi meninggikan nadanya. "Hahaha..." Mendadak Yoon Gi terkekeh.

Seul Hee menatap pria itu bingung, sedikit jengkel karena merasa ditertawai. "Apa yang lucu?"

Yoon Gi yang tertawa mencoba untuk menetralkan nafasnya sejenak.

"Well, mengapa tidak kuliah sastra saja? Liriknya sangat menyentuh tapi, kuncinya agak- ah? Berantakan." seorang Min Yoon Gi mendadak melempar nada kritisnya, lalu melanjutkan aksi tertawanya.

Seul Hee berhenti melangkah. Tangannya melemas hingga kembali menggantung bebas.

Perlahan ia mengarahkan tatapannya pada pria bersurai blonde di sampingnya. Death glare. Tak ada pergerakan yang berarti. Ekspresi wajahnya tidak bisa diartikan, kelewat datar.

Yoon Gi ikut bungkam dan seketika menghentikan langkahnya. Menatap Seul Hee yang seolah sedang dalam keadaan siaga satu, takut-takut gadis itu meledak. Sepertinya ia melakukan sebuah kesalahan. Menyinggung mungkin?

That stupid, Min Yoon Gi.

Pria itu sedikit menyumpah dalam hati tatkala tak melihat suatu perubahan apapun dari ekspresi gadis itu.

Ia hanya tak bisa menahan nalurinya sebagai komponis untuk berkata bahwa kunci yang dibuat gadis itu berantakan. Ah, sungguh ia tidak sengaja.

Yoon Gi menatap Seul Hee dengan wajah memelasnya. Kedua tangan pria itu berusaha menggapai tangan Seul Hee ragu.

"A-Ahn.. Ahn Seul-" nadanya terdengar gagap dan terbata-bata. Matanya pun berkedip berkali-kali tak berarti.

Kemudian gadis itu membuang nafas asal dengan kasar. Dipalingkan wajahnya ke sembarang arah.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang