- 4 -

2K 328 20
                                    

©Dhee Cassie presents

.
.
.

The Others
.
.
.

Chapter 4

.
.
.

Rate : M (for violence)

************************

Hari ini Yunho mulai bekerja di bengkel milik Park Yoochun.

Bengkel itu memang tidak terlalu besar, tapi mempunyai cukup banyak pelanggan. Seharian ini saja Yunho benar-benar sibuk di sana.

"Bagaimana hari pertamamu?" tanya Yoochun yang menghampiri Yunho saat jam makan siang berlangsung, sehingga semua pekerja tengah beristirahat menikmati makan siang mereka.

"Lumayan cukup melelahkan, hyung." jawab Yunho tersenyum.

"Sepertinya kau memang hebat dalam urusan mesin. Awalnya aku ragu saat Lee Donghae merekomendasikanmu." ucap Yoochun menepuk bahu Yunho pelan.

"Aku akan bekerja sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan hyung dan Lee Donghae-sshi." janji Yunho.

"Hmm..aku percaya padamu, Yunho-ya. Senang bisa membantumu, aku juga dulu mantan tahanan sepertimu. Susah sekali mencari pekerjaan dengan status ini, walau sudah benar-benar berubah." ungkap Yoochun dengan tatapan menerawang.

"Ya, apa yang hyung katakan memang benar." Yunho membenarkan.

"Oh ya, jika kau butuh teman untuk bicara atau berbagi, kau tidak usah sungkan berbagi denganku. Terkadang bagi orang seperti kita yang pernah hidup bertahun-tahun dalam ruangan terbatas kemudian harus keluar menghadapi dunia luar membawa dampak yang tidak begitu baik pada awalnya. Terkadang, kau jadi sedikit paranoid." ucap Yoochun setengah berbisik di akhir kalimatnya.

"Paranoid?" heran Yunho.

"Ya, semacam kecemasan  berlebihan yang kau rasakan, atau kadang kau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada dan itu hanya imajinasimu, dan kau jadi mudah berprasangka pada orang-orang di sekitarmu." tutur Yoochun kemudian menenggak habis soda yang sedari tadi dipegangnya.

"Tapi itu normal kurasa, setelah kehidupan terkungkung yang kita jalani. Jadi yang perlu kau lakukan hanyalah belajar membuka dirimu pada orang lain." Yoochun bangkit dan meninggalkan Yunho yang terpaku dalam pikirannya sendiri.

.
.
.

- Yunho's POV -

Apa benar yang dikatakan Yoochun hyung tadi?

Apakah semua yang aku alami akhir-akhir ini hanya pikiranku saja?

Semuanya memang tidak masuk akal bagiku...

.
.
.
.
.

Aku kembali ke apartement dengan langkah lesu, bukan karena seharian bekerja di bengkel. Melainkan karena pikiranku yang semakin kalut.

Saat aku hendak masuk lift, aku berpapasan dengan paman Jinki.

"Paman, saya ingin bicara." kutahan lengan namja paruh baya itu, sementara dia hanya diam menatapku penuh pertimbangan.

"Kumohon..." pintaku.

"Baiklah. Ayo.." pasrah paman Jinki, tatapan matanya kini melunak.

Aku mengikutinya masuk kedalam ruangan yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

Ruangan ini hanya sebuah kamar yang tidak lebih besar dari ruang tengah apartementku.

Ruangan ini terkesan berantakan, semua barang seperti dijejalkan agar muat di kamar sempit ini.

The OthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang