- 2 -

2.3K 341 14
                                    

©Dhee Cassie presents

.
.
.

The Others
.
.
.

Chapter 2

.
.
.

Rate : M (for violence)

************************

Yunho masih tertidur di sofa ruang tengah saat terdengar suara ribut dan gaduh dari apartement sebelah, sehingga membuatnya terbangun karena suara-suara tersebut sangat mengganggu.

"Dasar tidak tahu di untung!!!" teriak sebuah suara besar seorang namja.

Brugg!!!

Duaggh!!

"Aahhkk..!! Ampun..hentikan!!" kini sebuah suara namja lain yang lebih lemah sepertinya sedang merintih.

Yunho tahu tidak baik mencampuri urusan orang lain, namun dia merasa bahwa tetangganya mungkin butuh bantuan, maka dia bergegas keluar untuk mendatangi tetangganya tersebut.

Namun saat dia baru keluar dari pintu depan, dia melihat namja kecil berambut almond yang dia temui kemarin.

Anak itu berdiri tertunduk sambil memeluk piano kecil mainannya di samping pintu apartement yang hendak Yunho datangi.

"Anak manis, apa ini tempat tinggalmu?" tanya Yunho sambil mengangkat dagu bocah kecil itu dengan lembut.

"...." anak tersebut hanya menatap Yunho dalam diam.

Sementara itu, suara ribut di dalam apartement bernomor 417 masih terdengar.

Anak itu sesekali tersentak saat suara berat seorang namja berteriak dari dalam apartement itu.

Tidak tahan, Yunho kemudian menggedor dengan kasar pintu depan apartement tersebut.

"Yaa!! Apa yang terjadi disitu eoh?! Jika kalian tidak segera menghentikan keributan yang kalian buat, aku akan panggil polisi!!!" ancam Yunho.

Sesaat kemudian, suara ribut dan gaduh dari dalam apartement nomor 417 itu berhenti dan Yunho pun menarik napas lega.

Yunho lalu menoleh lagi pada bocah lelaki yang masih diam dan mematung di sisinya.

Yunho berjongkok agar bisa menyejajarkan wajahnya dengan anak itu.

"Dengar anak manis, jangan sungkan meminta bantuanku jika suatu saat orang tuamu bertengar lagi ya?" ucap Yunho lembut.

"Hmm.." gumam anak itu seraya menaik turunkan kepalanya.

"Boleh aku tahu siapa namamu?" tanya Yunho, kemudian mengusap rambut almond namja kecil tersebut.

"Namaku..Ta..Taemin.." jawab anak kecil itu terbata-bata.

"Nah..Taemin, sekarang kita adalah teman." ucap Yunho mengulurkan jari kelingkingnya pada bocah bernama Taemin tersebut.

Dengan ragu Taemin mengulurkan jari kelingkingnya dan menautkannya pada jari kelingking Yunho.

"Aku masuk dulu ya? Sampai jumpa lagi.." Yunho melambai pada Taemin, kemudian masuk kembali ke apartementnya.

*******************"

Yunho saat ini sedang berdiri di depan sebuah restoran yang tidak terlalu besar.

Sudah hampir satu jam dia berdiri dan memandang kedalam restoran tersebut.

Lapar? Tidak.

Bukan makanan di restoran itu yang menarik perhatian Yunho.

The OthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang