Empat

1K 60 2
                                    


4 bulan sudah Rio menjadi tetangga menyebalkan untuk Ify. 4 bulan sudah
Kedua keluarga ini menjadi semakin dekat. Hari ini keluarga Tubagus Hanafi dan Zeth Haling akan berwisata ke bandung. Tempat kelahiran Ify, Mereka hanya membawa 2 mobil. Satu mobil keluarga Rio dan satu mobil keluarga Ify. Tapi Rio ingin membawa mobil sendiri a.k.a menyetir sendiri. Ah tidak sendiri maksudnya dengan Ify. Jadi Keluarga Rify berada dalam satu Mobil, sedangkan Rify sendiri berada dalam satu mobil juga.

"Rioooooo aishhh! Udah fokus nyetir ajaa ntar nabrakk" cerocos Ify yang masih berebut lagu dengan Rio.

"Jangan muter lagu galau kek fy! Lo kek gaada semangat idup aja" ucap Rio yang fokus dengan lalu lintas di depannya.

"Idih! Sok tau banget sih lo! Lagunya aja yang slow dan bukan berarti gue ikutan galau. Cish! Gak jaman galauu" ucap Ify yang masih berkutat dengan tape(?) mobil.

"udah lo tidurr ajaa sanaa ntar gue bangunin kalo udah sampee. Tampang lo gak bisa bohong kalo lo tuh sebenernya ngantukk" ucap Rio tepat sambil menepuk puncak kepala ify.

"gak pake maen kepalaa riooo gasopan! Sono nyetir yang benerr" ucap Ify sambil memasang earphone di telinganya dan mulai memejamkan kedua matanya, tak perlu waktu lama Ify sudah terlelap dalam tidurnya.

"Dasarrrr bocahh!!" Ucap rio sambil menggeleng gelengkan kepalanya menatap gadis di sebelahnya ini.

Tak perlu waktu lama untuk sampai di kota Kembang itu. Rio melepaskan selt-belt nya dan mulai membangunkan Ify dengan memanggil nama Ify tapi tak ada respon dari Ify. Meniup niup wajah Ify tapi tetap saja tak ada respon. Jurus terakhir Rio semoga berhasil.

Rio memencet hidung Ify membuat gadis itu mau tak mau terbangun karena merasa pasokan oksigen terhalang oleh sesuatu yang berada di hidungnya. Ify terbangun dan mulai menjauhkan sesuatu yang menghalangi oksigen yang masuk ke dalam hidungnya.

Ify melebarkan matanya saat mendapati wajah Rio yang terlalu dekat dengan wajahnya. Ia langsung berusaha menjauhkan tangan Rio dari hidungnya dengan memukul mukul tangan pemuda tsb.

"Rioooooooo! Lo mau bunuh gue hah???!!" Ucap Ify saat tangan Rio sudah terlepas dari hidungnya. Ify mengambil nafas sebanyak2nya, mengisi pasokan oksigen yang tadi sempat terhalang.

"siapa juga yang mau bunuh lo? Cish! Lo tuh susah banget di bangunin tau gak? Buruan turun udah sampe dan udah ditunggu yang lainnya di dalem" ucap Rio sambil turun dari mobilnya dan mengambil beberapa barang di dalam bagasinya.

"Cisshh!! Ngomel muluu bisanyaa!" Gumamnya sambil melepas selt-beltnya dan merapikan penampilannya.

RIO POV

Berbedaa. Berbeda dari gadis lain yang pernah aku kenal. Gadis yang selalu menjaga image di depan ku, menjaga penampilannya. Bahkan merubah dirinya menjadi orang lain. Tidak! Dia bahkan jauh dari kata merubah dirinya menjadi orang lain. Dia selalu tampil dengan apa adanya dirinya, bahkan mungkin menjadi orang lain tak pernah terlintas di pikirannya yang kecil itu.

Bahkan awal pertemuan kami yang menurutkan adalah hal yang paling konyol. Menyebut diriku Maling di rumahku sendiri dan di depan ibu ku. Gadis yang tak mau jika harus langsung mengiyakan perkataan ku. Gadis yang selalu dan selalu harus berdebat dulu denganku.

Aku suka. Suka dengan segala yang ada pada dirinya. Suka dengan tingkah laku nya yang membuatku gemas. Suka dengan wajah konyol nya saat sedang kesal dengan tingkahku.

Dia sedang tertidur pulas. Setelah berdebat hal yang menurutku sepele. Sesampainya di Bandung, aku mulai membangunkannya dengan memanggil namanya tapi aku melupakan bahwa dia sedang memakai earphone.
Aku meniup-niup wajah lucu nya saat tertidur. Tapi tetap tidak ada respon, bahkan ia semakin nyenyak tidurnya.

Kembalilah (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang