Chapter 38

1.5K 85 4
                                    

Selesai kuliah, Nita, dan salsa tidak langsung pulang, hari ini mereka berencana akan menghabiskan waktu di bioskop.
Sejak kuliah, Nita, dan Salsa memang sangat jarang menghabiskan waktu berdua karna kesibukan masing-masing.

Nita dan Salsa menghabiskan waktu 7 jam di dalam mall. selain maraton 2 film, Salsa, dan Nita menghabiskan waktunya untuk berbelanja.

"Pratiwi! Pulang gak lo? Udah capee gue, Liat nih belanjaan kita." Salsa memperlihatkan dua puluh papper bag di tangannya kepada Nita, sedangkan Nita masih sibuk mencari aksesoris yang lain.
"5 menit lagi ya Don," Nita memang sudah terbiasa memanggil Salsa dengan sebutan Doni, karna menurut Nita, Salsa udah jadi milik Doni 50%, soalnya kan udah di lamar.

Ya apa kata lo aja matre.

"Gue tinggal nih yaa! Pulang gak lo!," mata Salsa melotot lebar, Nita yang menyadari situasi tentang akan adanya ledakan nuklir, langsung mengamankan dirinya.

"Okehh. Pulang.. Bayar ini dulu tapi." Nita menuju kasir untuk membayar barang yang tadi ia pilih-pilih. Dan kini bertambah lagi papper bag yang mereka bawa.

Nita dan Salsa sangat kesulitan membawa barang-barang belanjaannya. Apalagi lokasi parkir mobil Nita bukan di lobby depan, melainkan di basement.

Karna terlalu lama untuk menunggu lift terbuka, Nita dan Salsa memutuskan menggunakan tangga darurat. Agak gilaa emang yaa, capee lahh.. Tapi biarkan lah Salsa dan Nita berkreasi.

Setelah tiba di hadapan mobilnya, Salsa maupun Nita sama-sama mengatur napasnya.

"Masukin sini." Nita menyuruh Salsa memasukan seluruh barang belanjaannya ke dalam bagasi mobil Nita.

"Huaaaa... Gilaaaa, capee banget gue Pratiwi, parah,"

Nita tidak mempedulikan keluhan dari Salsa, Nita langsung masuk ke dalam mobilnya. Sedangkan Salsa masih menata barang di bagasi.

Saat Nita akan menstater mobilnya, Nita mendengar kegaduhan di belakang mobilnya. Nita langsung keluar dari mobilnyaa, dan ternyata Salsa.

Yahh.. Mulut Salsa di bekap oleh seorang laki-laki berhoddie hitam.

Nita langsung berlari dan menarik laki-laki itu, "monyetttt... Lepasinn temen gue!."

Salsa sudah menangis, tapi laki-laki itu masih belum melepaskan bekapannya. "Gilaaa nih orang, lepasin Anj!!!." Nita menarik Hoddie laki-laki itu dan ternyata...

IQBAAL!

Laki-laki itu lagi, laki-laki yang dulu hampir membuat Nita dan Salsa kehilangan Nyawanya. Jujur saja, Nita juga gemetar melihat itu, tapi Nita harus menutupi ketakutannya demi membebaskan Salsa.

Iqbaal yang merasa terganggu dengan kehadiran Nita, langsung mendorong tubuh Nita sampai tersungkur ke mobil yang ada di sebelahnya. "Awww, Parah yaa lo Baal... Lagi-lagi lo jorokin gue, sakit giwlaaaa." Nita mengelus belakang kepalanya yang sedikit benjol, sementara Salsa makin menangis melihat sahabatnya itu kesakitan.

Saat Iqbaal mencoba menarik Salsa pergi, Nita langsung bangkit dan berlari ke arah Iqbaal. Nita menerjang punggung Iqbaal, yah mirip monyet yang sedang bergelantungan. Beruntunglah Nita mempunyai tubuh mungil sedangkan Iqbaal mempunyai postur tubuh tinggi dan tegap.

Iqbaal yang merasa terganggu, mencoba menyingkirkan Nita dari punggungnya. Dan itu di gunakan Salsa untuk kabur dari cengkraman Iqbaal.

Nita makin mengeratkan pegangannya kepada Iqbaal, membuat Iqbaal semakin kesulitan melepaskan diri dari Nita. Cewek matre itu juga mengacak-acak wajah Iqbaal dengan tangannya, asal kalian tau, Nita senang memelihara kuku panjang. Dan bisa di bayangkan, bagaimana tersiksanya wajah Iqbaal sekarang.

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang