Chapter 31

1.4K 81 3
                                    

Cek mulmednya ya, biar gemes hehehe😁


__________

"PRATIWIIIIIII!." teriak Salsa lantang di tengah koridor kampus. Salsa semenjak masuk kampus mempunyai hobby baru, yaitu teriak dan lari.

Karna setiap hari Salsa selalu di antar jemput Doni, dan pasti di turunkan di gedung C. Sedangkan jurusan kedokteran berada di gedung A, jadi lah Salsa sering berlarian agar cepat sampai kelas tepat waktu, dan setiap bertemu temanyang dia kenal, pasti langsung berteriak memanggil namanya. Alasan nya hanya satu, agar bisa mempunyai teman untuk masuk kelas, dan Nita lah yang paling sering Salsa temui.

"Toaa bangett si lo, Sal? Hari senin gue ternodai nih."

"Kalo gak toa, lo gak bakalan nungguin gue! Gaya ternodai, entar di hapus nodanya sama Prof. Reyhan." napas Salsa masing terengah-engah, lari dari kampus C emang lumayan nguras tenaga kok.

"Taii, kalihh....Makanya jangan mojok mulu lo."

"Sirik aja lau."

"Ck, kalo lo pacaran sama Sehun baru gue sirik! pacaran sama sardoni mah apanya yang bisa di sirikin?." ucap Nita sambil berlalu meninggalkan Salsa.

Salsa pun langsung berlari menyusul Nita.. "PRATIWI, TUNGGUIN GU---."

Brukk..

"ADAWWW! LO JALAN ATI ATI DONG BANG, NJIRRR SAKITTT!." omel Salsa yang sekarang sudah terkapar di lantai koridor.

Nita yang mendengar sahabatnya teriak langsung berputar, dan menghampiri Salsa.

"Lo yang nabrak, gue yang kena semprott! Ck, sini gue tolongin!." laki-laki itu pun mengulurkan tangannya, tapi Salsa masih duduk sambil memunguti bukunya.

Nita yang berada di hadapan Salsa, langsung shock melihat laki-laki yang ada di hadapannya.

"Lahhh.. Bagas?? Kok lo di sini?."

"Eh si genitt, lo ngampus di sini juga?."

Salsa langsung mendongakan wajahnya, dan dirinya langsung terperangah melihat siapa orang yang baru saja ia tabrak. "Ba..baagas??."

"Aahhh si kodok! ya ampun makin cakep aja lo, sini gue tolongin bangun." laki-laki itu pun langsung membantu Salsa bangun, dan Salsa menerima uluran tangan dari Bagas.

Setelah Salsa berdiri, Bagas langsung memeluk Salsa singkat. Bagas juga mencubit pipi chubby Salsa beberapa kali, dan kembali memeluk Salsa.

"Kangenn banget gue ya ampun." ucap Bagas sambil memeluk Salsa.

Salsa masih tidak berkata apa pun, tubuhnya tidak merespon pelukan Bagas, bagaimana bisa? Orang yang sudah 5 tahun tidak ia temui kemudian muncul di hadapannya, orang yang membuat Salsa sempat merasakan menjadi remaja gagal move on, beruntung dia bertemu dengan Doni, yang membantunya untuk bangkit dan kembali mempercayai apa itu cinta. Ya, Ganesha Bagas Perdana adalah mantan Salsa saat masih SMP.

"SALSAA!." bukan itu bukan Bagas atau Nita yang memanggil, melainkan orang yang di sebrang sana.

Siapa?

Doni.

Salsa pun melepaskan pelukan dari Bagas, dan menengok ke arah Doni. Di sana Doni sedang berdiri, wajahnya datar terlihat seperti sedang menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

Tapi tidak. Doni berjalan santai menghampiri Salsa.
"Ini Hp lo, tadi ketinggalan di kantin." ucap Doni sambil menyerahkan ponsel kepada sang empunya.

"Ohh iyaa, lupaa. Makasih."
Kata Salsa sambil mengambil ponselnya.

"Oh yaudah, Ta. Gue duluan ya! Bye." ucap Doni, dia hanya pamit kepada Nita, dan Nita hanya terperangah mendengarnya. Hey bagaimana bisa dia mengacuhkan Salsa???

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang