TM»14

12K 1.8K 95
                                    

Perasaan lega dan harapan yang besar terbersit dari hati Ali ketika mengetahui Prilly sudah mulai mengingat masalalunya.

"Benarkah sudah ingat? Bukan ingat cerita kemarin-kan?" Ali merangkum pipi Prilly dengan kedua tangannya dan menatap dalam mata gadis didepannya.

"Bukan. Ketika bangun dari pingsan karna ngeliat kamu berdarah-darah memory-ku langsung seperti tergambar jelas!" tutur Prilly membalas tatap rindu Ali.

Prilly juga bercerita kalau dia selama ini diam-diam mencari psikiater untuk memberikan terapi padanya tanpa sepengetahuan Nikko.

Menurut psikiater bernama Nayla, Prilly mengalami Retrograde amnesia yaitu ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa. Dan amnesia jenis ini dapat disembuhkan dengan terapi. Seringnya ingatan-ingatan yang merupakan ingatan emosional dan trauma membuat kepalanya berdenyut tetapi menurut Dokter Nayla itu hal yang wajar. Lalu mengganti obat yang diberikan Nikko dengan meminum obat yang diberikan Dokter Nayla membuat Prilly lebih baik.

"Benarkah, syukurlah, biarlah aku terluka tapi hikmahnya kamu bisa ingat lagi siapa kamu, siapa aku dan siapa kita." sahut Ali menggerakkan ibu jarinya dipipi Prilly.

"Aku sudah bilang takkan melupakanmu, dewa, meskipun kemarin aku tak bisa mengingat siapa kamu, tapi hatiku bisa mengatakan rindu itu buat seseorang dan yang terlintas itu wajah kamu!" Prilly memandang Ali dengan mata berkaca lagi. Perasaan haru membuat Prilly tak bisa menahan tetesan airmata bahagia.

"Jangan nangis!" Ali menyentuh air disudut mata Prilly dengan ujung jarinya.

"Akuuu, rinduu..." ucap Prilly seperti bergumam.

"Aku juga..."
Ali menyisihkan rambut Prilly kebalik telinganya. "Aku sudah pernah bilang akan tiba saatnya orang akan tahu, aku milikmu dan kamu milikku, dewi!" Ali melanjutkan kalimatnya lagi.

Prilly meraba wajah Ali dimana ada lebam disana.
Pandangan mata mereka yang saling menatap rindu terasa semakin mengabur karna jarak yang makin dekat hingga Prilly menutup matanya ketika Ali memiringkan sedikit kepala menjangkau bibirnya. Pelan terasa kekenyalan yang kering tersentuh bibir atasnya yang lembab hingga Prilly balas membuat lembab bibir atas Ali.

"Sshhhh!" Ali meringis setelah ciuman mereka terlepas. Ali mengantup bibir bawahnya dan Prilly menatapnya khawatir.

 Ali  mengantup bibir bawahnya dan Prilly menatapnya khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sakit?"

"Sedikit."

Prilly mendekatkan wajahnya dan mencium sudut bibir Ali yang lebam.

"Kenapa?" Prilly menatap Ali yang memandangnya dengan mata tersenyum sementara tangannya mengusap sudut bibir Ali yang habis diciumnya.

"Kenapa?" Prilly menatap Ali yang memandangnya dengan mata  tersenyum sementara tangannya mengusap sudut bibir Ali yang habis diciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takkan MelupakanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang