TM»8

13.3K 1.8K 82
                                    

Memejamkan mata dalam pelukannya membuat Prilly tenggelam.

'Salahkah?'
'Dia masih suami orang, Pril!'
'Tapi dia sudah ditinggalkan!'
'Statusnya secara hukum masih suami orang, Prilly!'
'Tapi dia sudah digugat cerai!'

Meskipun suara hatinya terasa bersahut-sahutan memenuhi kepala dan pikiran tapi Prilly sudah meyakini semua akan mampu terlewati.

Keraguannya musnah tatkala perasaan mereka bersambut. Entahlah. Rasanya tak peduli apa yang akan terjadi didepan mereka.
Prilly memejamkan mata dibahu dan melingkarkan tangan dilengan Ali yang menumpukan tangan dipahanya. Sedikit menoleh Prilly, Ali mencium pelipisnya.

 Sedikit menoleh Prilly, Ali mencium pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamuu nggak mau pulang?"

"Masih mau sama kamu!"

"Nanti kamu dicari, ditanyain macem-macem."

"Biarin, nanti aku bilang pergi sama kamu."

"Eii, jangan gegabah sayang, aku belum resmi bercerai, bukan aku nggak mau ngakuin hubungan kita, tapi udah pasti kamu dilarang, dan aku nggak bisa apa-apa karna belum mengantongi status single!"

"Bentaran lagi ya."
Prilly mengalah tapi memejamkan matanya lagi. Seakan-akan ini adalah akhir. Ali mengusap kepalanya sambil tersenyum tenang. Sebenarnya bukan hanya Prilly yang ingin berlama-lama. Tetapi, saat ini Ali tak ingin menambah persoalan. Konsentrasi Ali sekarang pada perceraiannya dengan Tata. Kalau itu sudah selesai Ali akan lebih mudah bergerak menentukan langkah.

"Aku janji nyelesain semua segera ya!" bisik Ali pelan dijawab anggukan pelan juga oleh Prilly.

"Lea udah mulai curiga..." ucap Prilly sambil membuka matanya.

"Aku nggak begitu peduli soal Lea, aku lebih peduli sama orangtuamu, pasti takkan rela anaknya jatuh kepelukan pria sepertiku!"

"Emang kamu pria seperti apa?

"Bekas, sering bikin kamu nangis, bukan orang kaya, belum tentu bisa kasih kamu barang-barang mewah..."

Prilly menarik kepalanya dari bahu Ali. Meluruskan badan dan merapikan duduknya melepas pegangan tangannya yang tadi melingkar dilengan pria itu yang sekarang menatapnya tak enak melihat perubahan diwajah Prilly yang terlihat muram.

"Apa aku salah bicara?"

"Berarti kamu selama ini nganggap aku dapat barang bekas gitu, trus kamu berpikir aku sayang sama kamu karna orang kaya atau bukan?" Prilly berdiri dan menatap Ali tak senang.

Takkan MelupakanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang