Part 9

2.9K 182 12
                                    

Typo tak terkendali





Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author pov





Tiba-tiba
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Seseorang mendatangi kinal dan ve yang sedang beristirahat sejenak di pinggir lapangan basket.

"Maaf, ka kinal, ka kinal di tunggu sama ka naomi di ruang OSIS katanya ada rapat dadakan"
Ujar seseorang tersebut di hadapan kinal dan ve.

Ve yang mendengar naomi ingin bertemu dengan kinal pun langsung berubah ekspresi raut wajahnya menjadi kesal.

"Ohh iya sinka nanti setelah ini ka kinal langsung ke ruang osis, makasih buat infonya"
Ujar kinal kepada sinka sambil tersenyum manis.

Sinka Juliani, kelas 10 IPA 2 serta bagian dari anggota osis juga
Sinka adalah adik kandung dari naomi.
Sinka juga diam-diam menaruh perasaan cinta kepada Kaka kelasnya yaitu kinal yang dia pendam sendiri tanpa ada seorang pun yang tahu.

Saat dirinya di suruh naomi untuk memanggil kinal, dia langsung menurut kepada naomi dan bergegas mengitari sekolah.

Tak berselang lama, sinka melihat kinal sedang bersama veranda di pinggir lapangan, ada perasaan tidak suka saat dirinya melihat kinal bersama ve.

Perasaan cemburu karena ve dapat dekat dan bercanda dengan kinal, serta mengelap peluh keringat yang berada di wajah kinal.

Peluh keringat serta tubuh tegap kinal semakin menambah pesona sang ketua osis serta kinal pun menjadi kapten dalam tim basketnya, siapa yang bisa menolak pesonanya.

"Iya sama-sama ka kinal, aku balik ke ruang osis dulu ka"
Ujar sinka kepada kinal sambil tersenyum menggemaskan.

"Iya dudut, hati-hatinya, atau perlu ka kinal antar panda yang lucu ini takut nanti di culik"
Ujar kinal tersenyum menggoda sinka.

"Ka kinal bisa aja"
Ujar sinka tersenyum malu karena di goda oleh kinal.

Sinka pun berlalu pergi meninggalkan ve dan kinal yang berada di pinggir lapangan lalu menuju ruang osis.

Kinal yang bodoh atau yang lupa di sampingnya masih terdapat bidadari yang sekarang sudah berubah wujud menjadi malaikat pencabut nyawa.

Ve yang berada di samping kinal semakin kesal karena kinal menggoda sinka, dia pun memasang raut wajah yang menahan kesal.

Kinal yang tersadar akan ucapannya tadi terhadap sinka pun langsung menengok ke arah ve yang berada di sampingnya yang sudah berubah menjadi malaikat pencabut nyawa.

"Apa liat-liat"
Ujar ve dengan raut wajah kesal menatap tajam mata kinal.

"Hm tadi itu bercanda ko sayang, serius deh"
Ujar kinal tersenyum dengan wajah tak berdosa dan memegang tengkuk lehernya.

"Udah sana anterin sinka ya nanti kamu takut kan dia kenapa-kenapa"
Ujar ve dengan nada kesal dan malas kepada kinal.

"Hm, aku cuma bercanda sayang, jangan ngambek dong"
Ujar kinal memegang tangan ve dan dengan raut wajah yang memohon.

"Siapa yang ngambek, udah lah aku cape mau ganti baju terus ke kelas"
Ujar ve melepas paksa tangannya dari genggaman tangan kinal sambil berlalu pergi meninggalkan kinal.

See How Much I Love You (END)Where stories live. Discover now