Part 20

2.7K 171 82
                                    

Typo tak terkendali



Author pov



Pagi hari di kediaman ve


"Pagi mam, pa, dan adik ku yang jelek"
Ucap ve sebelum duduk di meja makan dan mengacak rambut adiknya dengan gemas, lalu duduk di samping adiknya.


"Ve pagi ini kamu tidak perlu sekolah"
Ucap tanu dengan tegas.


Seketika ve pun berhenti memakan roti sarapan paginya dan menatap bingung papanya dan juga meminta penjelasan dari mamanya. Tapi mamanya hanya terdiam.


"Kenapa pa?"
Tanya ve sambil menatap papanya.


"Kemasi barang mu, kita akan pindah ke jerman. papa harus mengambil alih perusahaan di sana yang bermasalah"
Ucap tanu dengan menatap tegas ve lalu beralih kepada aaron


"Kamu juga aaron. Sehabis sarapan. Kita langsung packing"
Ucap tanu dengan tegas kepada anak-anaknya.


"Kenapa mendadak pa? Ve mau di sini saja, ve sebentar lagi kelas 3 pa, lebih baik ve melanjutkan di sini"
Ucap ve dengan raut wajah sedih karena ucapan papanya tersebut.


"Tidak ada bantahan Jessica Veranda"
Ucap tanu dengan menekankan nama anaknya tersebut yang berarti dia tidak terima alasan anaknya tersebut.


"Baiklah pa, tapi biarkan ve pamit dengan teman-teman ve dahulu pa"
Ucap ve dengan sedih karena dia tak bisa membantah kemauan papanya.


"Tidak ada waktu lagi untuk itu, dua jam lagi pesawat kita take off, kamu dan adik mu cuma punya waktu satu jam untuk packing dan.... Kemari kan handphone kalian berdua, berikan pada papa"
Ucap tanu sambil menyodorkan tangan kanannya yang berarti meminta hp kedua anaknya.


"Emang kenapa hp kita di pinta pa?"
Tanya aaron sambil mengeluarkan hpnya dari saku seragamnya dan memberikan kepada papanya.


"Gpp nanti hp ya akan papa kembalikan nanti. Mana hp kamu ve? Berikan pada papa sekarang!"
Ucap tanu tak sabar karena ve tak kunjung memberikan hp ya.


"Gimana kalo papa ngecek hp ini dan melihat foto-foto ku berdua dengan kinal"
Ucap ve dalan hati dengan perasaan cemas.


"Cepat berikan veranda"
Ucap tanu dengan tidak sabar yang melihat ve terdiam cemas.


"Ini pa"
Ucap ve dengan lemas sambil memberikan hpnya kepada papanya. Dan tanu pun menerimanya.


"Sekarang kalian packing, hanya satu jam, ingat itu"
Ucap tanu dengan tegas. Dan ve serta aaron pun bergegas pergi ke dalam kamar untuk packing.



Tak lama hp ve berdering berbunyi pertanda panggilan masuk dari kinal.



Calling kinal


Kinal : ve aku lagi di jalan, jalanan macet, kamu tunggu ya saa.....

Tanu: om harap kamu tidak lagi menghubungi ve dan bahkan berhubungan dengan ve. Om sangat kecewa dengan mu kinal. Om harap kamu mengerti ini demi kebaikan nama baik keluarga om dan bahkan nama baik keluarga kamu.
Om harap kamu mengerti.

Kinal: om tanu......


Clik


Calling and


Belum sempat kinal berbicara, tanu sudah memutuskan sepihak sambungan tersebut.



Kini perasaan kinal cemas memikirkan keadaan kekasihnya. Berkali-kali dia meklakson agar mobilnya dapat jalan, tapi sepertinya hari ini adalah hari kesialannya.


See How Much I Love You (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt