Prilly merasa tubuhnya digeser agar menelentang dan kepalanya diletakkan diatas bantal. Tarikan selimut dikakinya membuat hangat tubuhnya.

"Dia sudah tertidur?" Terdengar suara Nikko bertanya. Prilly masih terpejam meskipun mendengar.

"Iya tuan, barusan dia minum obat!" sahut Mbak Yul.

"Sudah berapa kali saya bilang, jangan sampai dia tidak minum obat, jaga dia mbak Yul, kamu saya bayar lebih untuk menjaga agar dia tetap minum obat dan tidak bertemu dengan siapa-siapa yang bisa membuat ingatannya kembali." ucapan Nikko datar dan dingin. Tapi bisa membuat Prilly terkejut.
Jadi....

"Kalau kamu tidak mampu menjalankan perintah saya biar saya yang bilang sama nyonya kamu supaya kamu diganti, saya tak peduli keluargamu dikampung seperti apa jadinya tanpa subsidi dari saya!" ucapannya masih dingin tapi membuat dada Prilly panas. Mbak Yul itu digaji orangtua Prilly tapi ternyata dibayar juga oleh Nikko untuk melakukan misinya. Jahat! Lalu kenapa ia harus melupakan masalalunya? Prilly tak habis pikir.

"Maafkan saya tuan!"

"Gara-gara kamu rencana saya bakal gagal, kalau dia sudah ingat siapa sebenarnya yang dia cintai dia akan meninggalkan saya dan rencana papa juga pasti akan berantakan!"

Rupanya pria yang bicara ini penuh dengan rencana. Rencana apa sajakah?

Prilly menggerakkan badannya berbalik membelakangi mereka dengan mata terpejam seperti tidur padahal sebenarnya, pura-pura.
Ya, pura-pura. Prilly tadi sebenarnya hanya pura-pura mau minum obat padahal obatnya dia buang supaya mbak Yul tidak berisik lagi memaksanya minum obat.

"Maaf Tuan, hati-hati kalau bicara nanti non Prilly mendengar." ucap Mbak Yul pada Nikko yang menatap punggung Prilly yang ada dibalik selimut.

"Kalau dia minum obat itu, sebentar saja dia akan melayang kealam mimpi dan angan-angannya, lalu begitu dia bangun pikirannya sudah pasti akan kosong, saya tidak khawatir sama sekali!" sahut Nikko dingin tapi menekan.

Sebenarnya dia salah. Sama sekali saat ini Prilly tak terpengaruh obat, dia tidak sedang mengantuk ataupun tertidur apalagi hilang kesadaran.

Prilly merasa kepalanya dielus dan dicium lembut.

"Titip dia mbak yul, saya harus kerumah sakit, tugas saya belum selesai!"

"Baik, Tuan!"

"Ingat Mbak Yul, kalau dia bercerita bertemu orang lain, laporkan pada saya apalagi kalau dia bertemu dengan Ali Kanaya!" Nikko berbalik lagi sebelum melanjutkan langkahnya.

Suara langkah kaki terdengar meninggalkan kamar. Terdengar pintu yang ditutup pelan.

'Ali, aku harus bertemu dengan Ali!'

+++++

Ali membolak balikkan badannya dengan gelisah. Perasaannya tak tenang teringat pada Prilly apalagi tadi Prilly melihatnya bersama Tata. Sejak ia tau Prilly kecelakaan dan koma, dunia sudah terasa hancur baginya. Ingin marah, ingin benci pada siapa lagi selain Tata?

Aku berharap semuanya baik-baik saja Karna aku tahu bagaimana kamu yang dulu Prilly, dewi amorku...

Ali mengirimi Prilly pesan singkat karna perasaan tak nyamannya. Ingin sekali Ali memeluk untuk melepas rasa rindu yang mengendap didalam dadanya. Ali terpaksa harus menahan diri tak mau memaksakan karna sangat menyadari saat ini Prilly sedang lupa dan butuh waktu untuk mengingatkannya kembali.

Hari itu ketika dia menunggu kabar Prilly yang berjanji akan menelponnya kembali setelah sampai dikampus, Ali harus menelan pil pahit. Ditunggu menelpon tak kunjung ada panggilan dari Prilly ternyata setelah Ali menelponnya hanya suara operator yang menyambut panggilan Ali.

Sebaiknya lo balik aja sama istri lo, jangan ganggu gue lagi

Pesan singkat Prilly membuat Ali jatuh sejatuh-jatuhnya, apalagi setelah itu handphone Prilly tak pernah aktif lagi.

Ali benar-benar merasa tak percaya dengan keputusan Prilly yang tiba-tiba. Meski begitu, Ali tetap tak bisa mencintai Tata lagi meski tak ada alasan lagi untuk menolaknya.

"Gue nggak bisa sama lo lagi, udah gue jelasin berkali-kali, meskipun kita sekarang tetap bersama-sama, gue tetap nggak akan bisa bersikap baik sama lo!"

Berbulan-bulan Ali merasa hidup segan matipun tak mau. Gerakannya terbatas karna Tata dan merasa tak ada gunanya lagi bicara perceraian meski ia selalu menolak jika Tata ingin meraih hati dan tubuhnya kembali.

Sebenarnya Ali tak percaya jika Prilly memutuskan untuk tak lagi bersamanya. Beberapa kali Ali pulang kerumah orangtuanya, berkali-kali juga Tata selalu mengikuti. Setelah sembuh Tatapun mengikutinya ke rumah dinasnya yang jauh dari kota. Sengaja Ali tinggal bekerja sampai larut malam dan mereka hampir tak pernah bertemu. Pagi ketika Tata masih tidur ia sudah pergi. Malam begitu Tata tidur lagi Ali baru datang. Terkadang Tata menyusul kekantornya yang berada disekitar komplek perumahan dinasnya, tapi Ali selalu berpesan pada security agar tidak ada yang bisa masuk keruangan tanpa ijin hingga Tata tak bisa masuk.

"Kita bercerai aja, please, gue udah nggak tahan lo selalu ngintilin gue, Ta!"

"Kamu jangan gitu Li, aku nggak ada salah sama kamu, kamu nggak bisa gugat aku!"

Ali merasa sangat putus asa. Mengingat Tata, semua akan terganggu. Mengganggu jiwa dan raga.

"Lo tahu Prilly kecelakaan?" Kalimat pertanyaan Bimo diujung telpon mengejutkan Ali.

"Enggak, lo tau darimana?"

"Gue kerumah Prilly mau menyampaikan pesan dari orangtua Lea, mereka mau ngajak kemakam Lea dihari ulang tahunnya!"

"Hape dia udah nggak aktif dua bulan lalu!"

"Dua bulan lalu dia kecelakaan."

Ali sudah menduga, tak mungkin Prilly tanpa alasan mengirimkan pesan perpisahan itu padanya. Sekarang apa? Prilly koma sudah dua bulan lamanya. Bodoh. Ali benar-benar merasa bodoh.

Suatu saat diam-diam Ali pergi melesat kerumah sakit mengintip Prilly' yang terbaring. Sedih melihat keadaan Prilly yang pucat pasi dengan suara alat-alat diruang ICu yang meresahkan malam. Sementara Tata tertidur pulas dirumah orangtuanya karna meminum obat tidur yang dicampur dengan susu tanpa diketahuinya. Ali hanya mengikuti saran Bimo dan ternyata itu berhasil.

Sampai pada akhirnya Prilly terbangun dari koma hampir tujuh bulan kemudian dengan amnesianya. Membuat Ali bertambah terguncang.

"Aku tetap akan berusaha mengembalikan ingatanmu tentang cinta kita, dewi!"

++++++++++++++++++++++++++++++

Banjarmasin, 14/05/2016

#menujutitikterang
#selaluterimakasihuntuksemua

Takkan MelupakanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang