Eternally Loved - Ch. 3

62.1K 4.8K 157
                                    

Loveliesstt,
Sebelumnya saya beritahu dulu kalau ini akan jd chapter terakhir minggu ini. Sy ada keperluan sampai beberapa hari kedepan dan terlalu sibuk untuk update. Kalau urusan sy sudah selesai, sy janji akan update secepatnya.

So anyway, do enjoy this chapter!

***

Hening.

Tidak ada satupun dari mereka yang membuka mulut dan berbicara. Cameron memandang lurus jalanan di hadapannya sedangkan Bethany terkesan lebih tertarik dengan pemandangan di luar jendela.

Setelah 10 menit panjang yang mencekam, Cameron memutuskan untuk mencarikan suasana.

"Ehm, bagaimana studi mu?" Tanya pria itu.

"Begitulah," jawab Bethany tanpa memandang ke arah Cameron.

"Tidak ada kekasih yang harus kuketahui?"

Bethany mengeluarkan suara tawa yang dipaksakan. "Lucu. Aku bukan playgirl. Aku sudah bertunangan, ingat?"

"Well, ini perjodohan yang tidak diinginkan oleh kita. Siapa tahu kau sudah memiliki kekasih."

Bethany memutar tubuhnya menghadap Cameron dan menyipitkan matanya sedikit. "Apakah ini artinya ada wanita yang harus kuketahui?"

Cameron memalingkan wajahnya dari jalan dan melihat Bethany sebentar. "Tidak."

Menyilangkan tangannya di depan dada, Bethany berkata, "kau harus memberitahuku jika ada. Aku tidak mau mengetahui tentang kekasihmu dari majalah sosialita."

"Tidak ada kekasih, Beth."

"Ah, maksudmu teman kencan satu malam?"

Cameron menghela napas. Kemana perginya gadis polos yang dulu ia kenal? Seingat Cameron, gadis ini dulu pemalu dan selalu tersipu-sipu jika berada di dekatnya. Tapi selama 2 tahun terakhir, Bethany seolah-olah berubah.

Selalu ada berita tentangnya di majalah sosialita langganan Isabel. Dan beberapa kali Cameron melihat wajah Bethany menghias sampul majalah itu.

Lalu, Bethany selalu memberikan aura permusuhan jika bertemu dengannya dan Cameron tidak tahu kenapa. Ia mencoba mengingat-ingat apakah ia pernah melakukan sesuatu kepada Bethany?

"Tidak usah khawatir," ujar Bethany. "Aku tidak akan marah jika melihat satu atau dua skandalmu di majalah. Kau tetap bebas melakukan apa saja seperti biasa, tidak perlu berubah."

"Dan bagaimana dengan skandalmu? Wajahmu cukup sering muncul di majalah."

Bethany memutar bola matanya bosan. "Yeah, bukan salahku reporter terlalu menyukai semua hal tentangku. Apa kau membaca skandal terakhirku? Mereka menulis sesuatu tentang aku yang tidur dengan billionaire Spanish."

Cameron merapatkan giginya berusaha menahan emosi yang tiba-tiba muncul. Ia tentu membaca berita itu dan melihat gambar yang di cetak di sana. Bethany bergelayutan tidak tahu malu kepada pria itu.

"Oh, reporter juga memberitakan kencanmu dengan seoranv model Amerika. Sayang, kolom berita itu jauh lebih kecil dibandingkan kolom berita ku. Mungkin kau harus melakukan hal yang lebih ekstrim agar wajahmu bisa lebih sering muncul." Celetuk Bethany.

Gadis ini sengaja memancing emosinya dan ia mencengkeram roda kemudi kencang-kencang. Berusaha untuk tidak terpancing. Baru 5 menit berbincang dengan Bethany sudah bisa membuat uban tumbuh dikepalanya. Sepertinya beberapa bulan kedepan akan menjadi masa-masa sulit untuknya.

Eternally Loved [WBS #3 | SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now