BAB 24

6K 400 10
                                    

"Kau tidak bisa bernafas karna jantungmu yang terus berdegup kencang atau karna kau gugup dengan perasaanmu sendiri?"

Mino sukses membuatnya mati kutu. Kei menatap pupil mino seakan mencari jawaban di mata itu.

Kei harus menjawab apa sekarang. Ia tidak mungkin mengakuinya sementara mino hanya menganggapnya tidak lebih dari sahabat. Kei memiringkan kepalanya ke kiri ia sudah tidak bisa menatap mino terus menerus seperti tadi

Bukannya beranjak dari atas tubuh kei, mino malah mendekatkan mulutnya ketelinga kei sambil berkata "sekarang kau gugup? Bukankah kau sudah melakukannya dengan myung soo, kim jiyeon"

"Hya" ucap kei meninggi

Mino tertawa kecil lalu menghempaskan tubuhnya kembali ke samping, kei bernafas lega. Mino mengangkat tangannya ke atas menjadikannya bantal untuk kepalanya, memejamkan matanya mencerna pertanyaan yang ia ajukan pada kei beberapa detik yang lalu

Tidak ada yang membuka suara. kei sibuk menghitung bintang yang jumlahnya jutaan bahkan milyaran. Ia harus mengulang dari awal karna lupa angka terakhir yang ia hitung, seperti itu seterusnya sampai ia bosan

Pertanyaan itu masih berputar di otaknya. Seperti kaset kusut lalu suara bariton mino terdengar. Kei mengatur detak jantungnya lagi.

Ia harus memeriksakan diri ke dokter, meski kei tau penyebab jantungnya berdetak tidak karuan ia tetap akan memeriksakannya

Bodoh.

"mino-ya" panggil kei, ia bosan jika terus berdiam diri.

Mino hanya berdeham tanpa membuka suara

Kei mendengus kesal karna mino mengabaikannya "mino-ya" panggilnya lagi menyengol kaki mino dengan kakinya

"Iya kenapa sayang" Dulu panggilan itu terkesan biasa di telinga kei tapi sekarang berbeda. Berkat kata 'sayang' mino sukses mencampur adukkan perasaannya lagi

Terlalu banyak definisi dan penyebabnya. Dan ia belum menemukan terjemahan dari kalimat mino barusan. Ia hanya perlu berkonsentrasi sekarang.

"Bagaimana denganmu?" Tanya kei. Mino membuka matanya lalu menatap kei di sampingnya "apa kau punya sebutan lain untuk hubungan kita?"

Mino tampak berfikir sejenak lalu berkata "sahabat sejati? Sejenis itu" ucapan yang terkesan singkat dan terhenyak. Mino juga kaget dengan pertanyaan yang di ajukan kei tapi ia harus berusaha bersiap seperti biasa

Kei tersenyum samar mendengar jawaban mino yang sepontan "oh. Sahabat" ucapnya dengan nada kekecewaan yang tidak bisa mino artikan.

Kei itu sudah seperti candu baginya

Suaranya, sentuhannya, nafasnya dan juga tubuh mungil kei. Tidak bisa mino artikan kenapa atmosfer tubuhnya cepat sekali bergairah padahal gadis itu hanya menatapnya.

Ia tidak pernah merasa begitu memohon pada seorang wanita karna biasanya mereka yang memohon pada mino. Tapi untuk yang satu ini, ia sudah seperti mengemis.

Mino kembali menindih tubuh kei. Sesuatu di dalam tubuhnya ingin sekali merasakan kehangatan tubuh mungil itu. terlihat tidak bercanda.

Bukan hanya degupan jantung kei yang tidak berjalan dengan normal melainkan dirinya juga yang berkata meminta lebih dari itu. Mino bersalah, iya akui itu karna baru menyadari perasaannya sekarang di saat gadis itu sudah dimiliki orang lain

Tidak ada pergerakan dari kei, mino mengunci tatapan mata gadis itu sampai akhirnya hidung mereka bersentuhan, kei masih menatap pupil mino

Bohong jika ia tidak merindukan ciuman mino

munafik jika ia memberontak sekarang

Tapi ia tidak mungkin menghianati myung soo yang bahkan tidak pernah menciumnya selama ini.
Kei menyerah, hasrat dalam dirinya terus mengatakan untuk tetap diam ketika mino memiringkan kepalanya dan sukses mendaratkan bibirnya di bibir mungil kei

Tidak ada pergerakkan yang mino berikan tapi sedetik kemudian ia bisa merasakan mino mulai melumat bibirnya. Kei memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan yang mino berikan. Ia tidak pernah berciuman dengan orang lain selain dengan mino dan sampai kapanpum ia tidak akan menemukan ciuman begitu memabukan selain yang mino berikan. Ciuman itu terkesan sangat lembut membawa kei terbang dari daratan. Ada kupu-kupu yang mengitari perutnya.

Mino melepaskan bibirnya tanpa membuat jarak di keduanya. Ia menatap mata kei yang seolah berkata 'kenapa kau melepaskannya'

mino menunjukkan evil smirknya ketika tahu jiyeon mulai masuk kedalam permainannya. Ia sengaja menghentikan ciuman itu di rasa kei sudah mulai menikmatinya

Kei membuka matanya menatap bibir mino lalu beralih pada matanya. Mino mengigit bibir bawahnya penuh kemenangan.

Kei dapat melihat mino sedang mempermainkannya sekarang. Pria itu seolah berkata 'kalau kau mau, coba sendiri' Mino memang licik. kei berani bersumpah mino menantang dirinya saat ini "kau sengaja song mino?" Tanya kei yang kini sudah mengalungkan tangannya di leher mino

"Kau pasti merindukan ciumanku kim jiyeon, benar begitu?" Tanya mino menggoda

terdiam. Ia menatap mata mino lalu turun menatap bibir mino. Yah.. dia merindukannya. Terlalu sulit di tolak terlalu berani untuk menyambut "iya. Aku merindukannya" ucap kei lalu mengambil alih ciumannya.

Mino tersenyum dalam ciumannya bahkan terkesan geli ketika kei menciumnya. Ia melepas menarik bibirnya kembali dan menatap kei sambil tertawa kecil.

Lucu. Itulah yang membuat ia ingin menjitak gadis di bawahnya. Terkesan buru-buru dan tidak mengerti teknik

"Lihatlah kau mengingatkanku di saat agresif seperti ini" ucap mino masih geli dengan sikap kei barusan. Kei melepaskan tangannya dan menarik rambut mino "aaaa! Ya ampun sakit ji. Ini penyiksaan!" Teriak mino

"Enak? Sepertinya kau juga merindukanku ketika menarik rambutmu song mino"

"Ampun, ji maafkan aku.. iya aku bersalah. Hya kau kasar sekali sih" kei menarik tangannya setelah melihat mino kesakitan tapi ia sama sekali tidak menyesal. Mino hanya menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan kirinya membuat kei sempat menelan salivahnya karna mino melakukannya tepat di depan wajahnya.

Kenapa pria itu selalu bisa membuatnya sulit bernafas hanya dengan kejadian singkat. mino hot

Mino kembali meletakkan tangannya di samping kepala kei mengunci gadis itu "jika kau ingin. cukup katakan 'mino-ya cium aku' tidak sulitkan? Biar aku yang memimpin, kau bahkan tidak mengerti sama sekali soal berciuman"

Dapat kei yakini kini wajahnya sudah seperti udang rebus akibat perkataan mino barusan. Ia tau mino hanya menggodanya. Kei menatap kesal lalu mendorong tubuh mino kesamping "brengsek. Aku ingin pulang!" Ucap kei lalu berdiri membersihkan tubuhnya dari pasir

Mino masih tertawa geli lalu ikut berdiri "kau yakin? tidak mau dilanjutkan? Atau kita lanjutkan di hotel?" tanya mino menyenggol bahu kei

"Dalam mimpimu! Jika kau tidak mau pulang aku akan pulang sendiri!" Kei berjalan meninggalkan mino yang masih saja tertawa. Ia malu sekali dengan kejadian barusan seakan begitu menginginkan ciuman itu

"Kau tau jalan pulang?"

"HYA BRENGSEK!"

"Ayo kita lanjutkan di hotel" goda mino mengekor di belakang. Ia tertawa geli melihat gadis itu marah. Kei lucu

***

Tbc..

The Young Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang