BAB 11

7.1K 434 6
                                    

Kei menghempaskan tubuhnya di ranjang menenggelamkan kepalanya di dalam bantal dan terisak di dalam sana. Iya merindukan mino? Tentu saja, ia senang sekali pria itu sudah kembali. Tapi setelah tau dengan kepergian mino bersama jiso cukup membuatnya merutuki diri sendiri yang selalu mencari pria itu.

Ia benci perasaannya sekarang dan ia tidak ingin perasaan itu terus mucul. Apalagi saat mengetahui jiso dan mino akan menikah. Sakit. Itulah yang ia rasakan saat ini. Kelelahan dalam tangis membawanya tidur Dengan kondisi pakaian masih lengkap

Gadis itu terbangun pukul 1 malam di karenakan perutnya yang terus membuat keributan. Kei bangit dari tidurnya lalu hendak menutup jendela kamarnya. Tangannya terhenti ketika melihat mino sedang tidur di rerumputan halaman rumahnya. Kei tidak ingin berfikir dua kali dan langsung menutup jendela

Tidak ada yang bisa ia lakukan selain makan apel yang tersisa di kulkas. Setelah mencuci wajahnya gadis itu kembali ke kamar dan menghempaskan tubuhnya. Matanya menatap langit kamar lalu tertuju pada jendela kamarnya

'Kenapa dia tidur di luar sih' gerutu kei saat mendapati mino masih terlentang di sana

Kei meraih ponselnya lalu mencari kotak atas nama minion dan menekan tombol panggilan. Ia bisa melihat mino sedang meraih ponselnya dan matanya langsung tertuju pada jendela kamar kei

'Pulanglah kita bicara besok' ucap kei ketika telponnya sudah tersambung

'Tidak sebelum kau mengatakan ada apa sebenarnya'. Mino menatap kei yang berdiri di balik jendela kamarnya 'kau menangis?' Kei membalikkan tubuhnya. Bagaimana pria itu tau jika ia habis menangis semalaman 'kau menangis. Buka pintunya aku akan masuk'

'Pulang atau kau tidak ku izinkan ke rumahku lagi'

Tutt...tutt.. sambungan terputus. Mino dapat melihat gadis itu menghempaskan dirinya ke ranjang

To: kei

Jangan menangis! Aku pulang. Besok pagi aku akan menjemputmu.

-----

Dentuman musik semakin gila beberapa orang sudah terlihat tidak sadarkan diri dan di bawah pengaruh alkohol. Ruangan yang penuh dengan asap rokok dan juga bau alkohol yang menyengat saat ini. Beberapa orang tampak keluar masuk lantai tiga memuaskan hasrat duniawi mereka. Boby menyerahkan pada taehyun untuk melanjutkan permainan dj saat ini. Pria itu berjalan lalu berhenti di salah satu kursi

'Minggir kau menghalangi pandanganku' ucap pria itu merasa terganggu dengan kehadiran orang di hadapannya

'Pergilah ini sudah jam 2 pagi' boby menunjukkan wajah datarnya. Lalu pria itu menatapnya sambil tertawa memegangi perutnya 'hya brengsek' panggil boby

'Wae? Kau takut jika pria itu melihatku kembali? Hahha sebenarnya.. bukan hanya dia tapi aku juga takut padanya' ucap myung soo di bawah pengaruh alkohol

'Kim myung soo ku bilang keluar sekarang juga!'

'Hya kenapa kau mengusirku? Ahhh aku merindukanmu boby kemarilah dan minum bersamaku' myung soo meraih tangan boby yang sambut dengan pukulan boby yang mengenai ujung pipinya. Pria itu terhempas lalu tertawa 'aaaaahhh.. hahaha apa kau tidak merasa bersalah padaku? Kau tidak adil memilihnya dan menjauh dariku? Maksudku dia yang membunuh lisa tapi kau membelanya?'

Boby menarik kera baju myung soo lalu menatap pria itu penuh emosi 'jangan ungkit masalah ini lagi dihadapannya atau kau akan kubunuh dengan tanganku sendiri'

'hya.. disini aku yang tersiksa kenapa kau terus membelanya'

'Kau tidak tau apa yang di alamainya setelah kejadian itu? Mino depresi berat karnamu! ia harus menjalani perawatan untuk kondisi jiwanya selama 6 bulan. Jadi jangan ganggu dia karna sudah cukup kau menyiksanya seperti itu'

The Young Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang