chapter 10

1.4K 66 0
                                    

"Kenapa kamu terlambat?" ( tanya Satria sedikit tegas )
"Maaf pak. Saya tadi terjebak macet."
"Baik. Kalau begitu, kamu harus antarkan kue ini ke rumah saya. Soalnya, saya ada urusan kerja kelompok. Ya?"
"Baik. Pak Satria."

Cinta pun, mengantarkan kue coklat ke alamat rumah Satria dengan mengendarai motornya. Dengan perlahan, Cinta melaju dengan kecepatan sedang.

Di perjalanan, tidak terlalu macet dan suasana ramai lanacar. Tidak ada setengah jam, Cinta sudah sampai di alamat yang dituju.

Sesampainya di rumah Satria, Cinta mendapatkan pesan misterius lagi dan Cinta pun membuka pesan tersebut.

"Hai.. Cinta. Apa kamu sudah bertemu? Apakah kamu masih mengenal ku? Semoga kamu bisa mengingat masa lalu kita."

Setelah membacanya, Cinta semakin tidak mengerti dengan apa yang di tuliskan di pesan ini. Cinta tanpa berpikir panjang, langsung membalas pesan itu.

"Sebenarnya, apa yang kamu maksud? Kamu itu siapa? Ada urusan apa kamu dengan aku?"

Klik....

Setelah, Cinta membalan pesan itu. Cinta pun, langsung berjalan menuju pintu rumah Satria.
Dan kebetulan, gadis kecil bernama Tasya keluar dan disusul oleh bundanya.

"Eh.. Ada kakak cantik. Kakak cantik mau kirimin kue buat aku ya? Dari kak Rama?" ( ucap Tasya manis )
"Bukan sayang. Tapi, kue ini dari kak Satria. Ini kue buat kamu." ( jawab Cinta sambil memberikan sebuah kotak persegi kepada Tasya )
"Kamu siapa?" ( tanya seorang wanita cantik yang sepertinya bunda dari Tasya )
"Maaf bu. Saya Cinta, saya deliverynya Sweet City Cake bu."
"Ohh.. Kamu deliverynya Sweet City Cake. Oh ya? Kamu tau dimana Rama?"
"Ohh.. Pak Rama bu. Pak Rama masih ada di kampusnya bu."
"Ohh.. Yasudah. Terima kasih ya.. Kamu sudah mengantarkan kuenya."
"Iya. Bu sama sama."
"Bunda! Bunda! Aku boleh gak? Main sama kakak cantik?"
"Siapa kakak cantik sayang?" ( tanya ibundanya Tasya bingung )
"Kakak cantiknya itu, ya dia bun. Boleh gak? Ya?" ( mohon Tasya )
"Emm.... Yaudah deh boleh. Lagian, bunda juga mau arisan mingguan sama temannya bunda."
"Yeeyy! Kakak cantik ayo! Kita main.." ( ucap Tasya sambil menarik narik tangannya Cinta )
"I-iya sayang."
"Cinta! Tolong, jagain Tasya ya? Saya mau pergi dulu. Soal masalah pekerjaan kamu. Biar saya nanggung. Ya?"
"Baik bu."
"Kalau gitu. Saya pergi dulu."
"Daaa bunda."
"Dadaaaa sayang."

Tasya terus menarik tangannya Cinta, sampai di ruang tamu. Dan Tasya mengajak Cinta bermain boneka barbie, salon salonan, dan permainan perempuan lainnya. Cinta sangat terhibur dengan tingkah Tasya.

Tasya yang periang sangat membuat suasana lebih asik dan menyenangkan.

"Kakak cantik." ( panggil Tasya )
"Iya. Kenapa Tasya?"
"Kakak cantik, nanti kalau raja Rama sama raja Satria pulang. Kita mainan sama mereka yuk!"
"Boleh. Tapi, memangnya main apa?"
"Main.. Ada deh.."

Tiba tiba Rama dan Satria pulang. Di saat yang bersamaan. Ketika, Rama dan Satria pulang terlihat Tasya sangat sayang sekali kepada Rama dan Satria. Begitu pula, dengan Rama dan Satria yang juga sangat menyangi adiknya, Tasya.

Pelukan hangat yang terlihat, membuat Cinta ingat dengan Silla dan Aliya. Tetapi, berbeda dengan Silla. Silla yang terlihat, sangat benci sekali kepada Cinta.

"Cinta! Heyy!" ( panggil Rama )
"E... Ehh.. Master! Eh.. Maksud saya. Pak Rama. Ada apa pak?" ( ucap Cinta salah tingkah )
"Kamu kenapa sih? Setiap saya panggil. Pasti, kamu sebut saya dengan panggilan master. Emang, saya master apa buat kamu? Aneh?" ( tanya Rama dengan kesal )
"Udahlah kak. Mungkin, Cinta salah nyebut. Masalah gitu aja, diperbesarin." ( sela Satria )
"Maaf pak. Bukan maksud saya untuk..."

Belum Cinta melanjutkan perkataanya, Tasya langsung menarik tangannya Rama ke luar rumah menuju taman belakang.

Cinta dan Satria pun, mengikuti Rama dan Tasya dari belakang. Sesampainya, di taman. Tiba tiba Cinta, mendapatkan balasan pesan dari orang misterius itu.

"Yang saya maksud adalah masa lalu kita Cinta. Lambat laun, kamu pasti akan tau siapa aku. Mungkin, di akhir nanti aku akan membuka semua identitas ku. Tapi, sebelumnya kamu harus ikuti permainan ku. Hahahahhhhaaa.."

Setelah Cinta membacanya, mulut Cinta menganga lebar dan jatungnya berhenti berdetak seketika. Apa yang dimaksud orang ini? Cinta hanya bepikir kalau, mungkin orang ini adalah orang yang iseng saja kepada Cinta.

"Kakak Cantik!" ( panggil Tasya )
"E- eh. Iya, Tasya." ( jawab Cinta sambil mendekati Tasya )
"Ayo! Kakak Cantik kita main."
"Iya.. "

Tasya yang memulai permainan. Permainan kejar kejaran, permainan kotak pos dan yang terakhir adalah permainan cafe cafe-an.

Tasya yang menjadi pelayannya, dan Rama, Satria juga Cinta yang menjadi pembeli. Rama dan Cinta duduk berhadapan, dan Satria duduk di samping Cinta. Tasya duduk di sebelah Rama.

"Nihh.. Kopinya. Ayo! Silakan diminum... Raja Rama. Raja Satria. Dan kakak cantik. Di ambil dong gelasnya, ayo! Cobain. Kopi buatan aku, enak apa engga."
"Iya.. Pelayan cantik. Raja Satria ambil ya..."
"Oke!"

Setelah, Satria mengambil gelas berwarna hijau. Sekarang, giliran Cinta yang mengambilnya. Di saat, Cinta berniat untuk mengambil gelas yang berwarna kuning. Tiba tiba, Rama juga ikut memilih gelas tersebut.

Tangan Rama menggenggam tangannya Cinta. Dan mereka, bertatapan dengan serius. Jatung Cinta berdetak tidak biasanya, sangat kencang. Hingga ingin copot. Begitu pula, dengan Rama. Hembusan nafas Rama pun, juga ikut terasa..

"Ya Allah.. Jantung aku kok deg degan gini ya? Hati aku kok, ngerasa kalau aku mulai suka sama pak Rama. Tapi, kamu harus sadar! Sadar Cinta! Kamu gak mungkin bisa miliki pak Rama! Gak mungkinnn...!!" ( ucap Cinta dalam benaknya )

Begitu juga dengan Rama, yang terus bertanya kepada dirinya.

"Ya Allah.. Jantung aku kok, bisa berdetak sekencang ini ya? Apa ini artinya, aku mulai suka sama Cinta? Gak! Gak boleh! Aku kan, belum tau sifat aslinya. Ya Allah.. Tolong lah aku.."

Satria yang tidak mau, melihat Tasya yang dari tadi menatap Rama dan Cinta yang sedang berpegangan tangan. Akhirnya, Satria mengagetkan Rama dan Cinta dengan berpura pura batuk."

"Ohokkk.. Ehhemmm." ( suara batuk cool dari Satria )

Cinta dan Rama pun, akhirnya sadar juga. Dan mereka, langsung mengambil gelas yang berbeda dan bersikap seolah olah tidak ada kejadian apa apa barusan.

Permainan ini, sangat mengingatkan Cinta tentang masa kecilnya bersama Dave. Tak berapa lama, Tasya merasa lelah dan Satria pun mengantarkan Tasya ke kamarnya.

Di taman, hanya ada Cinta dan Rama yang sedang duduk di bangku taman. Suasana, terasa hening dan tiba tiba Rama, membuka pembicaraan.

"Emm.. Terima kasih ya.. Kamu sudah mengajak Tasya bermain. Jadi, dia enggak kesepian lagi." ( ucap Rama sambil tersenyum )
"Iya pak. Sama sama, lagi pula saya juga seneng banget bisa main bareng sama Tasya. Dia lucu." ( jawab Cinta sambil tersenyum lebar )
"Sekali lagi, terima kasih ya.."
"Sama sama pak. Yaudah, saya pamit dulu.. Pulang."
"Mau saya anterin."
"Gak usah. Pak. Terima kasih. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."

Akhirnya, Rama pun mengantarkan Cinta sampai depan rumah.

"Pak. Saya permisi pulang dulu ya pak..."
"Iya."

Setelah, Cinta sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan Rama. Rama pun, masuk ke dalam rumahnya.

Master Dan Cinta [COMPLETED]Where stories live. Discover now