Aku Fadil

195 33 1
                                    

Author's note :
Nah, kali ini kita akan mengulik dari Fadil PoV alias point of view. Biar (f)adillll..

================================

Fadil's PoV

-Beberapa tahun yang lalu-

Aku Fadil. Sekarang aku sedang bersekolah di salah satu SD Negeri di Jakarta. Aku duduk di kelas 6 SD. Dan, yup, sebentar lagi aku akan memilih SMP yang pantas untukku bersekolah.

Bagus, saudara sepupu yang seusia denganku, bersekolah di salah satu sekolah internasional dari TK.

Adam, sepupuku juga, bersekolah di International High School.

Bundaku bingung, mau pilih sekolah Bagus atau sekolah Adam. Tapi, akhirnya dia memutuskan untuk menyekolahkanku di sekolah Bagus, supaya aku bisa langsung punya teman.

***

-Beberapa bulan kemudian.-
Dan disinilah aku sekarang. Kelas IX-5. Ini adalah hari pertamaku mengenakan seragam biru-putih. Sekarang pukul 8.00 pagi dan wali kelas sedang memilih ketua kelas. Satu per satu siswa harus berseru dengan lantang, "SIAP GRAK!" Aku urutan belakang, sebab aku memilih bangku yang paling belakang untuk duduk. Dan saat giliranku, semua mata tertuju padaku. Sebagian berbisik-bisik. Maklumlah, aku orang baru disini. Dan tak mungkin, kan, orang baru yang jadi 'pemimpin'?

"SIAP GRAK!" Seruku.

Wali kelasku, bu Jessica, mangut-mangut.

Tinggal 3 orang lagi yang belum ber-SIAP GRAK ria. Dan ketika 3 siswa itu sudah selesai, bu Jessica tampak merenungkan sesuatu. Lalu setelah itu, dia memanggil namaku dan Raz, salah seorang murid untuk maju. Aku dan Raz menuruti perkataannya.

"Coba kalian ulangi 'Siap Grak' tadi." Perintah bu Jessica.

"SIAP GRAK!" Kata kami bersamaan.

"Ok, Raz, kamu jadi wakil ketua kelas dan kamu Fadil, jadi ketua kelas. Kalian berdua, jaga kelas baik-baik, yaa..."

Raz melirikku tak senang. Dalam pikirannya pasti terbesit iri terhadapku. Bukannya aku takut, tapi aku tak suka membuat masalah pada hari pertama sekolah.

Dan lonceng pun berbunyi.

***

"Gus, ruang agama dimana?" Tanyaku.

"Di blok F."

"Adooo.. Mana gue tau blok-blok di sini. Gue kan orang baru."

"Di deket kantin."

"Kantin di sini ada 5 broh!"

"Hahaha.. Lucu gue lihat lo! Itulah, makanya dari dulu sekolah di sini. Ngepain lo di Negeri." Kekeh Bagus. "Nih ya, sepupu lo yang paling kece ini akan memberitahukan kepada sepupunya yang jelek bahwa ruang agama Islam ada di deket kantin yang ada tamannya itu loh."

"Makasih," kataku singkat.

"Jadi, lo udah dapet mhmm belum?" Tanya Bagus berbisik-bisik.

"Mhmm apaan??"

"Gebetan."

"Gigi lo! Gue baru sehari di sini udah lo tanya-tanyain yang begituan. Lagian gue ga minat."

HEARTBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang