Awal Pertemuan

417 71 20
                                    

Cerita cintaku ini berawal 3 tahun yang lalu. Hari itu bukan hari yang indah, tak ada bunga yang berterbangan, seperti di film-film. Tak ada juga kicau burung yang bersaut-sautan. Hari itu seperti hari biasanya. Aku berjalan menuju ruang agama, menunggu murid yang sebelumnya keluar. Ketika lonceng berbunyi, semua murid yang ada di ruang agama berhamburan keluar. Aku beserta teman-teman yang lain pun masuk. Ketika berada di ambang pintu, tak sengaja kusenggol seorang anak lelaki, tingginya sedikit lebih pendek dariku. Dia mengenakan jaket berwarna kelabu gelap, kedua tangannya dimasukkan ke kantong jaket.

"Sorry," kubilang.

Mungkin dia tidak mendengarku sebab dia berjalan tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aku pun meneruskan untuk berjalan ke tempat dudukku.

***

Dua minggu kemudian setelah kejadian itu, tepatnya pada hari Senin pagi, kami melaksanakan upacara bendera. Dari kelas VII-1 sampai VII-8 berjejer berdasarkan urutan kelas. Aku, yang berada di kelas VII-2, berbaris di urutan ke 2. Ketua kelas masing-masing kelas berdiri paling depan. Karena bosan, aku melihat dari ujung kiri ke ujung kanan. Dan ketika aku melihat ke arah VII-5, aku melihat seorang cowok, wajahnya lumayan ganteng, berdiri di depan sebagai ketua kelas. Dia tampak sangat fokus mendengarkan pidato kepala sekolah yang tidak penting menurutku.

***

Setelah upacara bendera, aku berjalan ke kantin untuk mengisi perutku yang keroncongan. Disana aku bertemu dengan seorang teman lelakiku yang berbadan gemuk, namanya Bagus.

"Woi, Gus," sapaku.

"Eh, ada Nisa. Ngapain lo disini?" Tanya Bagus.

"Yaa, namanya juga di kantin, beli makan donk!"

"Ihh, Annisa galak banget! Acu jadi takyut," katanya menirukan suara anak bayi.

"Kalo lo ngapain disini?" Tanyaku balik.

"Nunggu sepupu gue. Ganteng loh, Nis. Mau gue kenalin?"

"No,no,no." kataku sambil menggelengkan kepala. "Pasti wujudnya sama kayak lo, 'ndut," aku menjulurkan lidahku.

"Nisaaaaaaaa," teriak Bagus.

Tiba-tiba, seorang cowok datang menghampiri Bagus. Dia menggunakan jaket berwarna kelabu gelap, memasangkan hoodie-nya di atas kepalanya.

Loh, itu kan cowo yang di ruang agama waktu itu! Pikirku.

Cowok itu melepaskan hoodie-nya, dan ternyata ....

ITU KAN KETUA KELAS VII-5 YANG GANTENG ITU!

"Kenalin, Nis. Ini sepupu gue itu. Ganteng, kan?"

Pipiku merah, begitupun pipi sepupu Bagus itu.

"Apaan sih lo, Gus," kataku dan cowok itu bersamaan.

"Hahaha, jangan-jangan kalian jodoh!" kata Bagus.

Kami berdua terdiam. Karena suasana semakin kaku, aku pun pergi.

"Aku pergi dulu, ya."

HEARTBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang