SEPULUH

18K 369 1
                                    

Dia langsung...

Menciumku, mencium bibirku dengan sekilas.

"Tuh, bonus"

"Kenapa cuma sekilas aja, sih? Kurang tau" Ucapku menggodanya.

"Disini terlalu terbuka, entar malem aja gimana"

Mataku melotot, sembari mengembangkan senyumanku "Yakin?"

Dia mengangguk, "Iya"

"Terus besok nya kita pulang yah"

Aku mengangguk pelan, "Iyaa"

Aku melihat wajahnya yang sedikit murung,  "Lo kenapa?" tanyaku keinginan tahu alasan dia seperti ada yang mengganjal.

"Gue kayak gak rela gitu ninggalin villa"

"Ya...besok, kalau kita udah punya anak, kita liburan kesini"

Dia menatap wajahku dengan mata sayu, "Ngelakuin aja belom. Udah mikirin anak segala lo. Dasarr" tangannya melayang ke perutku, untuk mencubitku.

"Auhh. bodo amat dong" jawabku dengan merintih kesakitan.

"Ih"

"Jadi pengen cepet cepet entar malem" Ucapku menggodanya lagi

"Dasar—"

"—eh tapi, kalau kita pulang, kita kan harus ngelapor ke papa mama, terus, kalau mereka gak percaya gimana?"

"Kita bikin video aja"

"EH ANJIR GILA LO" Ucapnya dengan keras, aku otomatis mengarah kewajah kagetnya itu, sama aku pun kaget.

"Lah terus apa? Masa nunggu lo hamil. Kalo hamil nya sebulan lagi. Kan lama"

"Entar gue biar cek aja sama mama ke dokter"

"Cek apa?"

"Jangan pura-pura goblok"

"Jangan dong, nanti lo diapa-apain sama dokternya gimana, terus kalo tiba tiba dokternya nggak bisa nge chek terus dokternya bilang 'gimana saya coba aja dulu' ah nggak boleh dong" ucapku mengkhawatirkan Vera.

Vera memutar bola matanya "Fael! nggak mungkin, lah!"

"Siapa tau"

[Author Pov]

Tak lama kemudian, ada Mella berjalan menuju pintu.

"Assalamu'alaikum" salamnya

"Wa'alaikumsalam" jawab Fael dan Vera serempak

"Ini teh, kang, makanan nya. Em, Mella ganggu nggak, ya?" Ucapnya yang masih mematung di depan pintu.

"Nggak ganggu, kok" jawab Vera

Vera berdiri dari sofa dan menghampiri Mella, "Sini biar gue aja yang bawa ke dapur. Lo pulang aja. Kan lo udah kelas 3 sma. Dan besok mulai masuk sekolah kan? Mending sekarang lo belajar dan persiapan buat besok"

Dia mengangguk, "Iya teteh, trimakasih—"

"—Kalau gitu, Mella pulang dulu ya, teh, kang. Assalamu'alaikum" pamitnya  kemudian dirinya berjalan menyusuri tanjakan kebawah.

Vera langsung membawa makanan tadi ke dapur dan meletakkan ke dalam wadah.
Tak lama ia kembali ke ruang tamu dan posisi seperti tadi, duduk disebelah Fael dan menghadap ke Fael.

"Lo gak nyarap?" Tanya Vera

Fael menggeleng, "Enggak. Gue gak laper"

"Yaudah, gue juga gak makan"

Smart HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang