Brand New Days

319 29 0
                                    

Catatan kecil:
[Y/N] = nama kamu
[L/N] = nama belakang/nama keluarga
[Tf/N] = namamu saat masih jadi Transformers (/ngeng)
[H/C] = warna rambut
[H/L] = panjang rambut
[E/C] = warna mata (iris loh ya 😂)
[Alt mode] = mode Alt kamu, alias kendaraan
Jika ada pilihan (a/d), berarti a untuk Autobot dan d untuk Decepticon

---

Kamu telah berada di pintu masuk restoran yang akan menampungmu bekerja.

Kamu menarik napasmu, dan mengeluarkannya kembali.

Kamu kembali memikirkan seberapa jauh perbedaan antara rasmu dengan manusia. Kamu dapat mengingat dengan sangat, bahwa setiap Cybertronian harus bekerja sesuai dengan fungsi mereka. Tidak ada kebebasan pasti akan pekerjaan.

Bahkan, Megatron saja awalnya hanya seorang penambang energon sebelum dipenjara dan beralih profesi menjadi gladiator.

Oh.

Kamu juga seorang yang bekerja di divisi penambangan energon, namun berada di tingkat berbeda. Jikalau Megatron sebagai kuli tambang, maka kamu lebih seperti para ahli yang mencari lokasi dan membuat racikan energon cair agar dapat digunakan.

Kamu seorang penerbang. Tentu saja kamu memiliki intelektual yang berbeda daripada yang lainnya.

Peran penerbang juga terpisah kubunya saat Megatron menyatakan perang.

Kamu dan kawan-kawanmu disebut sebagai (aerialbot/seeker), sedangkan para musuhmu disebut (seeker/aerialbot). Intinya sama sih, bertarung satu sama lain di udara sambil menggunakan kepintaran mereka.

Sebut saja contohnya Starscream.

Yang ingin mengambil peran pemimpin.

Harusnya sih dia syukurin aja lah, udah bagus jadi second in command-nya Decepticon, apa lagi yang dia inginkan?

Kamu terhenyak dari lamunanmu ketika seorang pegawai pria memanggilmu. Kamu mendongak untuk melihat rupanya. Seorang pria 20-an yang menggunakan seragam dan topi berwarna ungu.

"Hoi manis, ngapain melamun?"

Apa dia menyamakan dirimu dengan makanan?

"Hah?"

Pegawai tersebut hanya memandangmu datar sebelum kembali ke dirinya semula.

"Yah, manis. Apakah kau tidak ingin masuk?" ujarnya.

"Tidak, tidak. Bukan itu yang kumaksud," ujarmu. "Apa kau menyamakanku dengan makanan?"

"Hah?" Gantian sang pegawai tersebut yang bingung.

"Ah, lupakan."

Kamu pun masuk ke dalam restoran tersebut.

"Terima kasih telah membukakan pintunya," tambahmu kepada sang pegawai.

"Tunggu dulu."

Kamu berhenti melangkah.

"Apakah kau yang melamar sebagai penjaga malam?"

Kamu memutarkan tubuhmu agar dapat menghadap dia.

"Ya, lalu?"

"Aku yang akan mengantarkanmu ke ruanganmu."

Kamu memandang sang pegawai sambil menaikkan alismu.

"Oh, baiklah— tolong tunjukkan jalannya, tuan," ucapmu dengan bumbu sakrasme di dalamnya.

Pria tersebut hanya menghela napasnya sebelum menunjukkan jalanmu menuju ruangan yang dimaksud.

***

"Tablet ini kamu gunakan untuk melihat kamera-kamera CCTV yang telah terpasang di seluruh restoran ini."

Pegawai pria tersebut memberikan kamu sebuah tablet yang mengingatkanmu dengan datapad.

Kamu sekarang duduk di atas kursi ruangan kerja penjaga malam. Ruangan tersebut tidak terlalu luas, tapi juga tidak terlalu sempit.

Yah, setidaknya kamu masih bisa duduk di ruangan kecil tersebut.

"Maaf, aku harus pergi sekarang."

Kamu menatap tajam pegawai yang ingin melangkahkan kakinya tersebut.

"Kenapa?" tanyamu. "Kita belum berkenalan—"

Apakah kamu bodoh? Apa gunanya kamu memperkenalkan dirimu kepada manusia, hah?

"Oh iya." Pegawai tersebut tersenyum, dan kemudian merapikan posisi topinya.

"Namaku Adelric Vincent. Kalau nona ini siapa namanya?"

Kamu memasang wajah sedatar-datarnya karena nada bicara si Adelric ini.

"[Y/N] [L/N]. Itu nama saya."

"[Y/N] ya?" Adelric tersenyum.

"Salam kenal ya, semoga shiftmu menyenangkan~"

Dan pegawai tersebut cepat-cepat keluar dari ruanganmu.

(Bersambung)

***

Author Corner

Sepi ya? :"3

More Than One HeartWhere stories live. Discover now