Bab 2

3.2K 226 37
                                    

"Guys... tebak siapa yang datang bersama Daniel?" Emily berkata sambil tersenyum gembira menatap semua orang yang tengah duduk di karpet apertemennya.

"Bill Gates?" Sudah jelas pertanyaan ini dari Gerard yang hanya dapat tatapan 'yang benar saja' dari Emily.

"Mr. Grey?"

"Oooh.. tolong katakan kalau itu dia!" Ucap Calista mendukung prediksi Alexa yang membuat Theo memutar bola matanya.

"Aku juga berharap kalau itu dia, tapi sayang bukan pria seksi itu yang datang," jawab Emily dengan wajah menyesal.

"Hei, aku di sini, cupcake!" Protes Dylan yang hanya diacuhkan oleh tunangannya itu.

"Apa kita perlu menyewa seseorang untuk melenyapkan Tuan. Abu-abu itu?" Bisik Theo di telinga Dylan.

"Ide bagus, kita akan membicarakan ini nanti," Dylan menjawab dengan bisikan serupa yang membuat keduanya 'tos' dengan minuman kaleng milik mereka.

"Kerelyn Howard?" Alex berkata dengan santai tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi. Penampilan pria itu saat ini terlihat berbeda dengan janggut dan rambut gondongnya dan walaupun ia tak memberi tahu tentang alasan di balik perubahan penampilannya, semua yang ada diruangan itu mengetahui kalau salah satu detektif terbaik NYPD itu tengah dalam aksi penyamaran.

"Bagaimana kau tahu?" Tanya Emily sambil membelalakan mata tak percaya ke arah Alex yang hanya tersenyum sambil mengangkat bahunya santai, "Daniel baru saja menghubungiku, dia bilang sekarang mereka sudah berada si tempat parkir dan dia meminta kita untuk bersikap normal," lanjut Emily sambil menatap semuanya.

Tak berapa lama terdengar suara bel apartemennya bunyi, "Itu mereka!" Seru Emily dengan antusias, "Ingat! Normal, ok!" Ucapnya sambil berjalan ke arah pintu. Tapi semua interuksinya itu hanya sia-sia saja, karena tepat ketika pasangan itu masuk ke ruang TV semua orang kini menatap mereka dengan penuh selidik, untuk sesaat ruangan itu tiba-tiba hening dan itu sukses membuat Kerelyn terlihat salah tingkah sedangkan Daniel hanya memutar bola matanya.

"Apa kalian berkencan?" Seperti biasa Alexa yang terkenal paling ceplas ceplos dari semuanya, mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka semua.

"A.. apa?" Tanya Kerelyn dengan gugup.

"Tidak kami tidak berkencan," Daniel berkata sambil berjalan ke arah tengah dan menyimpan 5 dus pizza ukuran besar di atas karpet, mengingat kursi dan juga mejanya telah di geser ke pinggir dan ruangan itu telah di gelar karpet dimana semua orang terlihat duduk santai sambil berselonjor diatasnya.

"Yes! Aku menang," seru Alexa penuh dengan kebahagian sambil menengadahkan tangan ke arah Theo dan Dylan yang dengan menyesal memberi gadis itu uang $10, begitu juga Alex yang memberinya uang dalam jumlah yang sama, sebelum akhirnya dia melakukan tos dengan Gerard dan membagi dua hasil taruhannya itu.

"Em, apa kau memberitahu mereka semua tentang pesanku tadi?" Tanya Daniel sambil kembali memutar bola matanya sebelum duduk di sebelah Alex yang tengah menyisir rambutnya menggunakan tangan karena menghalangi penglihatannya.

"Aku sudah memberitahunya, Daniel, percayalah," ucap Emily sambil kembali duduk di depan Dylan dan bersandar di dada tunangannya itu.

"Kerelyn, duduklah," Alexa menepuk tempat di sebelahnya mengundang gadis itu yang terlihat canggung, "Kau tidak keberatan duduk di bawah?"

"Tidak... tidak sama sekali," Jawab Kerelyn sambil menerima selimbut yang Alexa berikan kepadanya untuk menutupi kakinya mengingat malam ini ia mengenakan dress selutut, dan ia akan mengingatnya minggu depan ia harus menggunakam celana panjang seandainya Daniel mengajaknya kesini lagi. Ia pasti akan mengajaknya lagikan?

The Secret AdmirerWhere stories live. Discover now