LA. 1

8.9K 427 2
                                    


Cahaya matahari masuk melalui jendela kamarku. Sayup-sayup terdengar suara burung berkicau. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur. Rasa kantuk masih datang menyergap. Lantai kamar yang dingin membuatku berjengit. Diluar masih terdengar sepi

"Anak-anak yang lain pasti belum bangun", pikirku.

Di lantai bawah, Bibi Marlyn sedang menyapu ruang tengah. Rambutnya yang mulai memutih dan kerutan yang mulai muncul di wajahnya, tidak mengurangi paras cantik pada dirinya. Matanya berwarna hazel selalu memberi kesan hangat. Di usianya yang semakin tua, Ia tetap mengurus anak-anak di panti asuhan ini bersama pengurus lainnya. Bibi Marlyn merupakan pendiri panti asuhan ini.

"Pagi, Bibi Marlyn."

"Pagi, Calistia", ucapnya sambil tersenyum lembut. "Bisa tolong Bibi membangunkan anak-anak? Kalian harus segera bersiap."

"Memangnya ada apa, Bibi Marlyn?"

"Ada orang penting yang akan datang."

"Siapa?", ujarku bingung. Seingatku tidak ada kunjungan hari ini.

"Mereka orang-orang dari Lichtwood Academy. Mereka akan memberikan beasiswa kepada salah satu dari kalian. Maka dari itu kalian harus bersiap."

"Lichtwood Academy?! Sekolah bergengsi bagi penyihir itu?! Bibi pasti bercanda." ujarku. Ini mengejutkan. Tidak semua orang dapat masuk ke sekolah itu. Hanya anak-anak yang kaya dan berbakat saja yang berkesempatan masuk ke sekolah itu.

"Bibi tidak bercanda. Mereka akan tiba satu jam lagi. Sebaiknya kalian segera bersiap."

Segera aku berlari menuju lorong dan berteriak membangunkan mereka. Meminta mereka bersiap dan berlari menuju kamarku. Ini kesempatan langka. Bahkan sekali dalam seumur hidup. Aku sangat ingin masuk ke sekolah itu. Dan kesempatan ini tidak akan aku sia-siakan.

_____________________________________________________________________________________

Hai semua!! This is my first story. Moga-moga tidak mengecewakan. Jangan lupa beri komentar, ya. Thank you.

Rabu, 13 April 2016

Lichtwood AcademyWhere stories live. Discover now