Raut wajah hangatnya
Yang dulu sering menyapa
Dikala mentari menyunggingkan keindahannya
Kini telah sirnaRaut wajah hangatnya
Kini sudah tak ada
Hingga jejak langkahnya
Tidak dapat lagi ditemukanKemanakah kau kini?
Mengapa harus bersembunyi?
Atau memang
Aku tidak akan bisa melihatnya lagi
Aku bukanlah aku yang dulu sempurna
Karena ada dia disampingkuKini hanya ruang hampa
Yang menyambut kedatanganku
Kini hanya kibasan angin
Yang menemanikuKapan kau pulang?
Atau disana memang sudah nyaman?
Hingga kau tidak pernah kembali
***
Susi

KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan
PoetryKehilangan memang menyakitkan, tapi dengan kehilangan bisa membuatmu lebih dewasa dalam menatap dunia *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Copyright © 2016 by WriteCom