Aku duduk di sini bersama Sang Kehidupan.
Menangkap suara Sang Kehidupan saat bercerita mengenai dirinya dan tentangmu...
Aku termenung dalam diamku saat Dia berbicara dengan bahagia tentang masa-masa bersamamu.
Dia bercerita senang tentang waktu-waktu yang kaulewati, yang sering diperhatikannya dari sini.
Dia selalu gembira menceritakan tentang dirimu walau kau tak pernah menyadari kehadiran dirinya.Aku diam dan terus mendengar.
Semuanya tentangmu.Dia bercerita dan terus bercerita. Semuanya isinya adalah dirimu.
Saat Kau pertama kali dilahirkan.
Saat Kau pertama kali merangkak ke dalam pangkuan orangtuamu.
Saat Kau pertama kali masuk ke sekolah.
Saat Kau didekati oleh teman-teman kecilmu.
Saat Kau beranjak dewasa.
Saat Kau tidak mendengarkan dan berkelahi dengan orang tuamu.
Saat Kau Jatuh Cinta.
Saat Kau kecewa karenanya.
Saat Kau sedih ditinggal oleh orang yang kaukasihi.
Saat Kau beranjak lebih dewasa.
Saat Kau menjadi orang dewasa.
Saat Kau memulai keluarga kecilmu.
Saat Kau mulai berkerut dan beruban.
Saat Kau sakit.
Saat Kau senang melihat pelukan cucumu yang berlari kepadamu.
Semua tentang dirimu diceritakannya padaku. Begitu panjang, seperti dalam buku yang digenggamnya.Tapi Aku pun tidak bosan.
Aku hanya mendengar. Dia begitu bahagia menceritakan tentang dirimu, seakan-akan dia berbicara tentang dirinya sendiri.
Dia tak pernah mengeluh. Tapi, Dia pernah bertanya padaku. Apa yang harus dilakukannya agar kau menyadari tentang artinya hidup di dalam hidupmu. Bagaimana kau bisa menyadari sesuatu di dalam perjalananmu. Terutama menyadari tentang dirinya. Sebuah Kehidupan.
Aku hanya berkata akan menunggu waktuku. Dia tersenyum menggangguk percaya padaku.
Sang Kehidupan..
Dia terus mendampingimu.
Walau sekali pun kau tak pernah menyadari kehadirannya.
Dia mencoba membantumu walau kau tak pernah tahu bantuannya.
Dia selalu ingin dekat denganmu. Karena baginya, dirimu adalah dirinya.
Dia selalu ingin kau mendapatkan yang berarti dalam hidup di kehidupanmu ini.
Dia selalu tersenyum dan memperhatikanmu dalam diamnya.Dan saat waktunya aku bergerak datang kepada dirimu. Dia tersenyum padaku. Dia sadar dan menerimaku. Membiarkanku mendekatimu. Baginya, sudah cukup untukmu. Dan Dia bahagia, karena dia ada karena dirimu. Walau sebentar.
Dia yakin kau sudah mengerti tentang kehidupan ini.
Dia yakin kau sudah menyadari arti dirinya.
Dan dia yakin, kau tak pernah menyesal atas semua yang terjadi pada hidupmu. Karena seperti itulah Kehidupan.Dia membiarkanku membuatmu beristirahat. Dia tersenyum saat melihatku membawamu.
Semua sudah cukup untuknya.
Semua sudah cukup untukmu.Karena menurut Sang Kehidupan. Kehidupan adalah sebuah keindahan karena kau adalah salah satu diantaranya.
Dan salah satu tugasku adalah,
Membuatmu atau yang lainnya menyadari tentang dirinya.
Membuat semua yang mengacuhkannya kembali teringat padanya.
Membuat semua yang tak peduli pada dirinya, kembali peduli.Membuat semua yang sudah lupa bagaimana menghargai dirinya, akan kembali bersyukur mengingatnya. Menyadari kehadiran Sang Kehidupan.
Baik dengan cara membawamu atau pun yang lainnya.Kalian akan langsung mengetahui besarnya artinya Sebuah Kehidupan saat dia meninggalkanmu.
Karena Akulah Sang Kematian.
Kami Sang Penjaga Waktu-mu.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan
PoetryKehilangan memang menyakitkan, tapi dengan kehilangan bisa membuatmu lebih dewasa dalam menatap dunia *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Copyright © 2016 by WriteCom