Chapter 2

5.3K 157 5
                                    

Winhee's Note:

Terima kasih untuk semua yg sudah membaca, memberikan vote dan memberikan komentar di Chapter 1 *bow*

Tiba-tiba aku ingin memposting Chapter 2 ini lebih cepat dari rencana awal, jadi hari ini aku putuskan untuk memposting Chapter 2. So selamat membaca :*

Winhee loves you :*

-XOXO-

-Seorin POV-

Aku menatap wajah di hadapanku. Wajah yang sangat tampan. Kulitnya putih pucat. Dia tampak seperti vampir. Benar-benar makhluk yang indah.

O... Kenapa tiba-tiba vampir ini memiringkan kepalanya dan mendekatkan dirinya? Apa dia akan menggigitku? Tapi bibirnya tidak mengarah ke leherku melainkan ke bibirku. Aku memperhatikan bibirnya yang semakin lama semakin dekat ke bibirku. Tidak lama aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku. Bibirnya terasa hangat. Berarti dia bukan vampir. Aku merasa bibir bagian bawahku terhisap lembut oleh bibirnya. Tanpa sadar aku melakukan hal yang sama terhadap bibir atasnya.

Tidak berapa lama kemudian dia melepaskan bibirnya. Kedua tangannya berada di bahuku. Secara perlahan dia menuntun tubuhku untuk berbaring di kasur. Tubuhnya pun mengikuti arah tubuhku hingga membuatnya membungkuk ke arahku. Dia menatapku dengan matanya yang tajam lalu kembali mencium bibirku. Kali ini ciumannya terasa lebih 'ganas'. Dia menghisap kuat bibir bawah dan atasku secara bergantian. Dia pun mencoba menembus pertahananku dengan memasukan lidahnya ke dalam mulutku. Aku seperti telah tersihir olehnya. Entah kenapa tubuhku seperi telah kehilangan kekuatanya. Akhirnya aku pasrah dengan semua yang dia lakukan pada tubuhku.

..............................

Aku membuka kedua mataku karena sinar matahari yang menyinari mataku. Aku bangun dari posisi tidurku menjadi duduk. Aku memegang kepala yang terasa sangat sakit. Rasanya aku ingin mencopot kepalaku ini, pusing sekali. Tiba-tiba aku tersadar kalau aku tidak sedang berada di kamarku. Aku melemparkan pandanganku ke seluruh sudut kamar itu. Kamar yang sangat luas dan berdekorasi minimalis tapi tetap terasa mewah. Kamar siapa ini?

"Hoahhmmm kau sudah bangun rupanya," terdengar suara seorang namja. Aku menengok ke sebelah kananku.

"Kris-sshi?" tanyaku kaget melihat Kris yang sedang duduk di sampingku.

Dia menatapku datar lalu menurunkan sedikit pandangannya. Kemudian dengan cepat dia memalingkan wajahnya. Aku mengikuti arah pandangannya tadi.

"Omo!" teriakku kaget saat aku melihat tubuhku yang tanpa sehelai benang pun. Seketika aku menarik kuat selimut untuk menutupi tubuhku.

Aku memalingkan wajahku saat Kris bangkit dari kasur. Kondisinya sama sepertiku tidak memakai apapun. Dia pun memakai bathrobe lalu berjalan keluar kamar. Aku bingung dengan apa yang terjadi. Aku memegang kepalaku yang masih terasa pusing sambil mencoba mengingat apa yang telah terjadi.

Pertama pesta ulang tahun Kris, kami mengobrol bernyanyi, lalu aku mabuk dan tertidur, lalu... Tiba-tiba aku mengingat adegan-adegan di mimpiku semalam. Aku membuka mulutku lebar-lebar karena terkejut.

"Jadi itu semua bukan mimpi?" ucapku panik. Tiba-tiba aku baru menyadari rasa sakit yang aneh di bagian bawah tubuhku diantara kedua pahaku. "Bagaimana ini?" tanyaku bingung.

Aku melihat ke sekelilingku mencari di mana pakaianku. Aku berusaha mengambil pakaian dalamku yang berserakan di lantai sebelahku.

Tiba-tiba Kris kembali datang sambil membawa handuk dan pakaian. "Ini ambilah, kau tidak berniat memakai pakaianmu yang kemarin lagi kan?" tanya Kris.

Kris berdiri di sampingku sambil menyerahkan pakaian dan handuknya. Aku mengambil handuk dan pakaian itu sambil tetap berusaha keras menutupi tubuhku dengan selimut.

You're MineWhere stories live. Discover now