Part 30 - Secret

11.6K 1.1K 47
                                    

Rein mengancam Ken untuk tidak pernah memberitahukan hubungan mereka ke publik atau Rein akan marah dan tidak mau bicara lagi dengan Ken sampai akhir hayatnya.

Ken cemberut tapi menyanggupi permintaan Rein dengan menggerutu panjang-pendek sepanjang hari, merasa kesal karena dia tak diizinkan untuk mengklaim Rein sebagai kekasihnya. "I'm not your lover, I'm too complicated," ujar Rein yang membuat Ken semakin kesal tapi tak punya kuasa untuk menentangnya. Hanya Rein yang mampu menjatuhkan egonya ke level terendah.

Dia menghabiskan waktu sepanjang weekend dengan menemani Rein di rumahnya. Rein mengomeli Ken karena cara menggunakan sumpitnya salah ketika mereka mengorder chinese food dan mengajari Ken yang ogah-ogahan kerena menurut dia tak masalah, yang penting bisa ambil makanan dan memakannya sampai habis membuat Rein mendelik sebal dan menghujani Ken dengan cubitan mematikan sampai Ken mau belajar dengan benar.

Ken tidur di kamar Rein lagi malam berikutnya tanpa sex, walau dia sudah mati-matian membujuk Rein. Mereka hanya saling mencumbu dan memeluknya sepanjang malam. Ken mencium Rein lembut, berlama-lama mengulum bibirnya yang terasa seperti permen yang manis di mulut Ken. Merasa sangat bahagia ketika dia merasakan Rein membalas setiap ciumannya.

Ken menjemput dan mengantar Rein setiap hari ke sekolah sekarang. Syarat yang dia ajukan kalau Rein ingin merahasiakan hubungan mereka yang entah harus dibilang apa. Seperti sepasang kekasih kalau mereka hanya berdua tapi harus tampak seperti orang asing ketika mereka berhadapan dengan orang lain, sesuai dengan permintaan Rein yang sangat tidak masuk akal di mata Ken. 

Rein mengingatkan Ken kalau dia masih tidak siap untuk menjalin hubungan serius, dan lebih tidak siap lagi kalau keluarga mereka mengetahui hubungan keduanya, membuat Ken hanya bisa tersenyum masam karena tidak bisa bebas menggenggam tangan Rein kemana-mana.

----------

Rein merasakan kepalanya digetok oleh sesuatu ketika dia duduk di kantin bersama teman-temannya pada jam istirahat. Rein mendongak dan melihat Ken yang nyengir dengan sebatang coklat silverqueen di tangannya.

"Ih, sakit tau!" keluh Rein.

"Beuhhh... gitu doang aja langsung ngambek. Ga asyik ih," ledek Ken sambil mengusap-usap kepala Rein.

"Mau??" tanya Ken sambil mengulurkan coklat tersebut.

Rein merengut, tapi cepat mengambil coklat tersebut.

"Ngambek mah ngambek, giliran coklat mah cepet bener itu tangannya"

"Diem deh! Niat ngasih ga sih?" gerutu Rein sehingga Ken tertawa.

"Kok cuma Rein doang yang dikasih sih?? Curang banget loe, Ken!" protes Chika.

"Minta aja sama, Rein, duit gue cuma kesisa buat beli bensin," jawab Ken asal.

"Hoy, ladies... gue udah ngurus akomodasi buat prom nanti ya, udah book berapa kamar buat kita sekelas," ucap Dean yang tiba-tiba saja muncul.

"Ah... Dean emang paling keren deh!" seru Ariana dan Gwen bersemangat.

"Ayo kita kasih ucapan penuh cinta ke Oppa Dean, Oppa, saranghaeyo...." Chika memberi aba-aba sehingga Rein, Gwen, Ariana dan Helena langsung memberi isyarat cinta dengan tangan mereka, membuat Dean yang orangnya super lurus, mengernyit illfeel.

Senang melihat reaksi Dean yang tak suka dengan cewek-cewek yang berlagak unyu-unyu membuat Chika semakin menjadi-jadi.

"Jangan lupa kiss-kiss ke Oppa Dean..." seru Chika lagi dan semua langsung meniupkan ciuman ke arah Dean yang berlagak menepis ciuman tersebut satu-satu.

Somewhere Only We knowWhere stories live. Discover now