Junhoe : Forever

6K 452 13
                                    

Jika seseorang bilang, hidup itu pilihan.

Menurutku itu salah.

Takdir yang berpihak pada kita. jika kita memilih tapi takdir tak memihak maka, tak akan ada pilihan.

Seoul, 09 : 00 KST

kakimu menginjak kota ini setelah 4 tahun lamanya, kau meninggalkan seoul karena alasan....

Dimana kau Im Y/N! Aku daritadi sudah dibandara! -Park Rena-

Aku baru saja mengambil koperku, tunggu disana Park Rena :p -Im Y/N-

'Ada mitos yang mengatakan bahwa didunia ini ada makhluk yang bernama demon dan angel. Mereka adalah kaki tangan sang pencipta pembawa kabar gembira dan kematian. Tak pernah ada yang melihat ataupun tau seperti apa wujud asli mereka.

Ada yang mengatakan mereka tidak pernah mati, bahkan tidak bisa mati. Ada yang bilang bahwa jodoh mereka yang menuntun, dan lain sebagainya'

Ya kau salah satu dari mitos itu,

Bukan lebih tepatnya kau adalah seorang malaikat. Keluargamu adalah malaikat yang selama ini menjaga bumi dari para demon yang berniat membuat manusia masuk dalam lubang dosa, tapi keluargamu memintamu untuk kembali ke seoul secara tiba-tiba ia berkata bahwa ada seorang demon yang jahatnya kelewat batas.

Koo Junhoe.

Demon itu membunuh sebuah gereja dipinggiran kota seoul. Yang menyebabkan tuhan memberikan kutukan kepada demon, mereka bisa mengetahui siapa jodoh mereka, tapi...

Jodohnya akan mati jika berdekatan dengan mereka.

Itulah hukuman, rasa sakit karena demon bisa hidup selamanya, dan selama itu juga mereka akan terus merasakan kesedihan karena kehilangan jodoh dan belahan hidup mereka.

Kecuali,

Jodoh mereka bereinkarnasi menjadi demon, sama sepertinya.

"Kau ingin langsung ke apartment?" Tanya rena, kau mengangguk dan tersenyum.

"Y/n, apa kau yakin akan menetap diseoul hanya untuk mengawasi seorang demon" kau memasang senyum lalu mengangguk

"Aku yakin. Kau tidak perlu khawatir" jawabmu memandang keluar jendela, seoul memang kota yang menakjubkan

"Tapi kau tahu kan, seorang malaikat bisa terkena dosa jika berdekatan dengan demon" ucap rena khawatir

"Aku tak khawatir, kau kan ada~" aegyomu sambil tetap melihat keluar

"Cih, dasar"

Disinilah kau, menatap sebuah rumah kecil dengan seorang pemuda berwajah angkuh yang berdiri bersedekap dada

Disinilah kau, menatap sebuah rumah kecil dengan seorang pemuda berwajah angkuh yang berdiri bersedekap dada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ck. Wajahnya memang angkuh sama seperti bayanganku.

Kau terus memperhatikannya hingga secara ajaib ada bayangan hitam lalu muncul dua orang dengan wajah tidak kalah tampan.

Kau menajamkan pendengaranmu,

"Junhoe, Devon memintamu kembali kekastil demon" ucap seorang dengan wajah tampan

"Yak hanbin, aku bisa habis dengan Devon. Kau kan tahu ak--"

"Itu urusanmu june, lagipula tragedi itu tidak sepenuhnya salahmu" ucap seorang lagi

"Aku akan membunuh klan demon itu, sialan memang kau benar donghyuk" ucap junhoe mengepal tangannya

"Untuk sekarang jangan bunuh jackson dulu, biarkan saja dulu. Sampai beritamu ini mereda" saran donghyuk, tak lama kau merasa diperhatikan. Lebih tepatnya hanbin yang menatapmu ditempat persembunyianmu

"Gawat" gumammu

"Ada orang, kau tidak sadar Ju ne?" Junhoe melihat kearahmu lalu menatap tajam.

"Tak ada bau aneh, lagipula mana ada manusia yang bisa mendengar jarak jauh?" Ucap junhoe.

Dengan memanipulasi gravitasi junhoe sudah berada didepanmu, dan dengan akting natural kau terlihat seperti seorang manusia yang berkeliling mencari udara segar

"Maaf nona, apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya didepanmu.

Matamu terpana menatap mata hitam kelam miliknya, hidungnya tinggi, bibir kissable, dan rambut dengan tataan rapi.

Mata kalian seakan saling terpana, june memperhatikan setiap lekuk wajahmu dengan wajah yang mempesona. Lidahmu seakan kelu bahkan untuk menjawab pertanyaan june.

Dengan jelas kau bisa mendengar detak jantung june yang berdetak dengan tidak teratur, nafas june seakan menahan sesuatu.

Emosi?

Tidak itu gairah.

June...

Matemu.

Mata june membulat. Dia dengan baik bisa membaca pikiranmu.

Dengan secepat kilat, kau terbang keangkasa sayap putihmu dengan cepat membelah awan

"AKU BILANG BERHENTI!" Suara baritone milik june terdengar sangat memerintah, ini kenapa banyak klan demon yang tidak berani mengusik klan mereka. June adalah warrior terkuat yang pernah ada.

"Cepatlah" gumammu,

Perasaan takut dan sedih saat kau mengetahui bahwa matemu adalah seorang demon. Tanganmu gemetar, kau tak mungkin membunuhnya dan mengusirnya dari bumi. Tidak mungkin.

Kau mendarat tepat didepan pintu rumah rena. Lalu menutupnya dengan cepat.

Aura mengintimidasi milik june sangat terasa sampai kedalam rumah.

"Aku tak mungkin, kita tak mungkin" gumammu menahan degup jantungmu

Dari luar sana june menatapmu dengan tatapan tajam, jauh didalam lubuk hatinya tersirat rasa kecewa dan sedih.

Bagaimana jika orang yang kau cintai ternyata tidak memiliki perasaan yang sama denganmu?

"Aku menunggumu selama ribuan tahun, hah" june tertawa menyakitkan

"Ternyata sekarang kau datang hanya untuk menolakku?"

"Berapa lama lagi aku harus menunggumu?"

June menunduk lalu jatuh berlutut ketanah.

"Selamanyakah?" Nada suaranya terdengar menyakitkan. Menatap rumah dihadapannya dengan tatapan sedih dan tersakiti

Selamanyakah?

-tbc-

June! Here you go!

Maaf ya kalo diginiin terus, maaf juga kalo imaginenya ketinggian!

Hanbin? Otw! Wkwkwk...

Tapi kayaknya dedeq chanu dulu😅*plak*

Vote + komen = pahala.

Its not the end.~.

iKON ImagineWhere stories live. Discover now