Bagian 21: Kembali

15.1K 693 18
                                    

Vote yak^^
Terimakasih yang sudah selalu vote dan komennya kalian luar biasa^^
Maap bila banyak typo dan tak nyambung.

Happy reading kawan!

Darell terus menerus memeluk erat tubuh Cirra, perlahan bibir Cirra menjadi sangat pucat dan tubuhnya mulai mendingin. Darell benar-benar tidak rela jika Cirra mati, Karena Cirra belum menjawab atas perasaannya sendiri. Darell sangat menyesali dirinya, karena dia selalu gagal untuk melindungi Cirra, padahal Darell sendirilah yang mengatakan bahwa dia berjanji akan melindungi Cirra, tetapi buktinya? Perkataan dan perbuatan selalu berbeda, dan sekarang waktu yang sudah maju tak dapat dimundurkan kembali.

"Darell lebih baik kamu bawa gadis itu pada Sheila!" Disela-sela pertarungannya dengan Karin, Renza berteriak kearah Darell agar membawa Cirra kehadapan Sheila dan meminta tolong ke Sheila agar ingin menolong Cirra, Darell yang mengerti dia mengangguk dan segera menggendong Cirra pergi diikuti oleh Viola, sedangkan Varel dia masih berdiam diri

"Aku akan membantumu" Varel kini berdiri disamping Renza, dia ingin membantu mengalahkan Karin, Karin yang terkena serangan Renza dia masih bisa berdiri dan bertarung, walaupun beberapa kali dia mengeluarkan darah dari mulutnya akibat serangan Renza, tetapi tetap saja jangan meremehkan kekuatan Karin.

Dagduarr!

Tak butuh waktu yang sangat lama kini Darell dan Viola sudah sampai didepan rumahnya, tadi dengan sisa tenaga yang Darell miliki, ia memakainya untuk segera sampai dikediamannya begitupun Viola.

"Sheila!"

"Sheila!"

Darell terus memanggil nama Sheila adiknya itu, saat Darell sudah meletakan Cirra di sofa ruang tengahnya. Darell berharap Sheila ingin menolong Cirra, bagaimanapun caranya Sheila harus menolong Cirra.

"Apa sih kak, ini masih malam dan Sheila mengantuk" Sheila dengan langkah gontai dia mendekati Darell sembari mengucek-ngucek matanya, sepertinya Sheila baru saja bangun tidur

"Sheila, kakak mohon to-"

"Stop!"

Sheila yang sudah lumayan sadar akan keadaan sekarang, matanya menatap tajam kearah Sofa yang terdapat Cirra, Sheila masih terdiam menatap gadis itu, Sheila memang tidak mengenali siapa gadis yang terbaring disofa rumahnya ini, namun dia mengetahui satu hal bahwa gadis itu seorang manusia, Sheila mengetahui dari auranya.

"Manusia ini siapa?" Sheila kali ini mulai serius menatap Cirra, dia memasang raut wajahnya seperti tidak suka

"I-ini-"

"Ini teman Viola, Viola mohon Sheila tolong dia, Viola ingin meminta maaf sama dia karena Viola...Viola yang sudah membunuhnya" dengan masih isakan tangis Viola berusaha memohon terhadap Sheila, Viola memohon agar Sheila ingin menolong Cirra, dan Darell yang tadi ingin menjawab dia gugup dan ragu untuk menjelaskan semuanya dengan jujur, ia takut jika Sheila tak dapat menerima dan yang ada malah tidak ingin menolong Cirra, ia berharap Sheila adiknya ingin mengerahkan sebagian kekuatannya untuk menolong Cirra.

"Sorry, aku tidak mau memakai kekuatanku hanya untuk manusia, itu sangat tidak berkelas, jika dia mati ya itu sudah nasibnya" sudah mereka duga, Sheila tidak mudah untuk dirayu atau apapun bila bersangkutan dengan manusia, Sheila sangat tidak menyukai makhluk bernama manusia, menurutnya manusia itu hanya makhluk rendahan yang licik. Karena Sheila sudah menyaksikan semuanya perilaku manusia yang sangat tidak mengerti hukum, dan Sheila membenci itu.

"Kakak mohon Sheila" Darell terus memohon terhadap Sheila, dan Sheila hanya menatap kakaknya itu serius

"Kakak mencintai manusia ini?"

Kiss Love [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang