1|| First Meet

394K 14.6K 72
                                    

Di sudut kantin yang terlihat ramai, seorang gadis dengan rambut yang dikuncir satu menatap es jeruknya itu dengan tidak bersemangat. Pasalnya, gadis itu biasanya selalu membuat pusing orang-orang di sekitarnya, namun beebanding terbalik dengan sekarang. Sepertinya bad mood sedang melanda dirinya.


"Woyy! Lian!"

Berliana si gadis tersebut memutar bola matanya malas, melihat kearah sahabat gila dan sengklek plus sableng itu dengan tatapan senggol bacok.

"Apa?" tanya Berliana, gadis dengan sapaan Lian itu membalasnya dengan sangat lesu. Berulang kali menghela napas, lalu membuangnya dengan kasar.

Lalu terdengar kekehan dari sebelahnya, si gadis cantik dongan senyuman yang bisa membuat siapa saja terpikat, "Dih, lo kenapa? Kok tumben-tumbenan ya, elo jadi lesu kayak begitu? Biasanya udah berapa guru yang kena timbunan jail lo."

"Diem, deh, Ra. Gue lagi nggak mood adu ngomong sama Queen Gossip kayak lo." ujar Berliana membalas tatapan tajam pada sahabatnya itu. Ya bagaimana lagi, selain cantik, Rara yang Berliana kenal itu adalah tukang gosip. Dia selalu update dengan gosip-gosip yang bahkan tidak Berliana tidak ketahui sama sekali.

Rara mendengus, "Husst. Jangan keras-keras kali, Li, ngomongnya." Rara memutar bola matanya ketika mendengar ledekan lebih tepatnya itu, dari sahabat sablengnya.

"Ya udah diem!" ancam Berliana dengan tajam membuat Rara geleng-geleng dengan tak percaya, karena biasanya gadis itu sudah membuat orang-orang berteriak marah karena niat jailnya itu.

"Ish, oke, oke. Lo kenapa sih Li?" tanya Rara yang heran dengan tingkah temannya itu.

Berliana tak menggubrisnya, ia malah menyuruput es jeruknya tadi hingga tandas tak bersisa. Mood-nya masih sama seperti tadi, walaupun ia sudah menghabiskan satu gelas es jeruk untuk mendinginkan kepalanya, tapi hasilnya nihil.

Jangan-jangan si Lian kesurupan lagi. Batin Rara, ia bergidik ngeri bila itu terjadi.

"Lo ngomong apa, Ra? Sekali lagi! Gue pengen denger," pinta Berliana dengan tajam.

Rara mengernyit dan memandang Berliana dengan tatapan aneh, "Apa sih lo? Daritadi gue diem,"

Berliana menatap tajam sahabatnya, "Maksud lo apa ngebatin dalem hati gue keserupan?"

"Ha?" Rara mendadak cengo, matanya membulat dan mulutnya menganga lebar.

"Lo ngomongin gue dalem hati? Aish, lo jahat!" ucap Berliana dengan nada yang menurut Rara itu menjijikan.

"Sejak kapan lo tahu isi pikiran orang? Jangan-jangan lo cenayang? Dukun atau-" paranormal. Lanjut Rara dalam hati.

"Sekali lagi lo ngebatin dalem hati, gue cemplungin elo ke rawa-rawa!" ancam Berliana. "Lagian keliatan dari mata lo, apalagi lo sambil ngegerutu gitu,"

"Lo jahat banget sih, Li. Masa sahabat cantik elo yang ulalaaala nan cantik begini mau di ceburin ke rawa-rawa? Eh tapi kalo yang nyelametinnya bule ganteng plus tajir gue mau lhaa—pasti rasanya kayak terbang ke awan," ucap Rara dengan dramatis. Gadis itu mulai senyum-senyum sendiri, membuat Berliana bergidik karena kelakuan sahabatnya yang absurd itu.

Feeling With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang